Otoritas Tiongkok Tindak Sejumlah Restoran yang Pasang Plakat Halal Palsu


Ilustrasi pemeriksaan menu halal (ANTARA FOTO/Feny Selly)
MerahPutih.Com - Pemerintah China di Provinsi Xinjiang mengambil tindakan tegas terhadap sejumlah restoran yang memasang plakat halal palsu. Dalam penyelidikan otoritias setempat, sejumlah restoran di kota Urumgi dipaksa menurunkan plakat halal karena ternyata ada makanan yang tidak halal.
Tindakan pihak berwewenang tersebut dilakukan demi menjaga kualiatas makanan yang benar-benar halal di daerah yang berpenduduk mayoritas muslim itu. Dalam sebuah perintah resminya, sejumlah restoran dipaksa untuk menurunkan plakat halal setelah Asosiasi Islam China (CIA) menyatakan bahwa sajian makanan di restoran-restoran tersebut tidak memenuhi standar halal.
Sebagaimana dilansir Antara, Selasa (12/12) pemasangan plakat halal di restoran di Urumqi harus mendapatkan persetujuan dari CIA. Bagi mereka yang tidak bisa menurunkannya, maka plakat itu cukup ditutup saja, perintah instansi setempat.
"Plakat halal dikeluarkan oleh Asosiasi dan setiap plakat terdapat nomor seri," kata seorang pejabat pemerintah Urumqi yang tidak bersedia menyebutkan namanya itu.
"Hanya restoran yang telah mendapatkan sertifikat halal dari Asosiasi yang boleh memasang plakat halal," ujarnya menambahkan.
Pakar Marxisme di Chinese Academy of Social Sciences, Xi Wuyi, menganggap bahwa perintah itu ditujukan kepada mereka yang meremehkan hukum agama yang mereka anut terkait dengan kehidupan sehari-hari.
"Penghormatan pola makan kelompok etnis minoritas selama ini tidak berarti sesuai dengan faktor-faktor keagamaan dalam kehidupan sosial," demikian komentarnya yang diunggah di akun Sina Weibo.
Makanan halal harus bersih dan sesuai dengan ajaran di dalam Alquran dan hukum syariah, demikian pernyataan CIA.
"Untuk menjamin makanan halal tersebbut murni melindungi pelanggan muslim dari perundungan spiritual. Makanan halal palsu tidak hanya mengganggu kehidupan sehari-hari, melainkan juga membuat mereka mengalami trauma mental berkepanjangan," demikian CIA di laman resminya.
Para pemilik restoran muslim harus mengajukan permohonan sertifikat halal dan dinyatakan lulus tes oleh asosiasi tersebut, demikian laporan harian milik partai berkuasa di China itu.
Di daratan Tiongkok, terutama di wilayah perkotaan, baik kecil, sedang, maupun besar, bertebaran rumah makan yang menyediakan menu halal. Di Kota Shanghai saja terdapat dua restoran makanan khas Nusantara, yakni Bali Bistro dan Bumbu, yang telah mendapatkan sertifikat halal dari CIA setempat.
Salah satu point agar restoran tersebut lulus tes CIA adalah bahan baku makanan yang diolah dan disajikan, seperti daging, berasal dari proses yang syar'i.(*)
Bagikan
Berita Terkait
Sekarang Masih Dipakai, Nampan MBG Semua Bakal Diganti Kalau Terbukti Mengandung Babi

Program MBG Digoyang Isu Bahan Food Tray Mengandung Babi, Ini Respons BGN

Cuma Modal Klik, UMKM DKI Jakarta Bisa Langsung Dapatkan Sertifikasi Halal

Raih Transaksi Rp 9,19 M di Bangkok, Bukti Indonesia Pemain Utama Produk Halal Dunia

Prabowo Perintahkan Menteri Gerak Cepat Lakukan Hilirisasi, Kerjasama Dengan China

BPOM Terjunkan Tim Cek Kandungan Ayam Goreng Widuran, Halal Atau Haramnya Urusan BPJPH

Geger Ayam Goreng Widuran Nonhalal, Warga Mengadu, tapi Polresta Tegaskan itu Ranah Pemkot

PM Tiongkok Datang ke Indonesia, HBKB Sudirman-Thamrin Dihentikan Sementara

Jakarta Diproyeksikan Bakal Dibajiri Barang dari Tiongkok dan Vietnam

Produk Halal Mengandung Babi Beredar di Pasaran, DPR Murka Sebut ini Bentuk Penipuan
