Ormas Islam Demo di Mapolresta Surakarta, Bakar Bendera OPM

Zulfikar SyZulfikar Sy - Jumat, 04 Oktober 2019
Ormas Islam Demo di Mapolresta Surakarta, Bakar Bendera OPM

Massa DSKS menggelar aksi unjuk rasa di Polresta Surakarta Jalan Adi Sucipto, Solo Jawa Tengah, Jumat (4/10). (MP/Ismail)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Massa ormas Islam yang tergabung dalam Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) menggelar aksi unjuk rasa di Mapolresta Surakarta, Jalan Adi Sucipto, Solo, Jawa Tengah, Jumat (4/10). Dalam aksi tersebut, massa DSKS meminta Presiden Jokowi serius menangani problematika di Papua.

Pantauan merahputih com, massa DSKS tiba di Polresta Surakarta pukul 14.00 WIB dengan membawa sejumlah spanduk di antaranya bertiskan 'Jokowi Bertangungjawab Atas Kematian 33 Warga di Wamena Papua'; 'Jika Tidak Mampu Selesaikan Tragedi Papua, Sebaiknya Jokowi Mundur'; dan 'Tragedi Wamena Ratusan Ruko dan Rumah Rusak'.

Baca Juga:

Abaikan Hoaks Rasis di Medsos, Warga Pendatang Diimbau Balik ke Wamena

Dalam aksi tersebut massa juga membakar bendera bintang kejora lambang Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Massa DSKS menggelar aksi unjuk rasa di Polresta Surakarta Jalan Adi Sucipto, Solo Jawa Tengah, Jumat (4/10). (MP/Ismail)
Massa DSKS menggelar aksi unjuk rasa di Polresta Surakarta Jalan Adi Sucipto, Solo, Jawa Tengah, Jumat (4/10). (MP/Ismail)

Humas DSKS Endro Sudarsono mengungkapkan, tragedi berdarah tanggal 23 September di Wanena terjadi kerusuhan yang mengakibatkan 33 orang meninggal dunia. Seorang dokter Soeko Maresetiyo ikut menjadi korban. Sebanyak 10.000 sampai saat ini mengungsi di lokasi yang aman.

"Ratusan ruko, rumah, mobil dan motor dibakar massa. Pemerintah telah gagal menjalankan kewajibannya, sebagaimana disebut dalam UUD 1945, berbunyi 'Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia'," ujar Endro pada merahputih.com.

Baca Juga:

Pasca Kerusuhan, Kondisi Wamena Mulai Membaik

Endro juga menyampaikan duka cita atas meninggalnya dokter Soeko Maresetiyo dan warga serta korban lainnya saat kerusuhan di Wamena. Pihaknya juga mempertanyakan kinerja aparat keamanan dan Badan Intelijen Nasional (BIN) atas tragedi tersebut.

Massa DSKS menggelar aksi unjuk rasa di Polresta Surakarta Jalan Adi Sucipto, Solo Jawa Tengah, Jumat (4/10). (MP/Ismail)
Massa DSKS menggelar aksi unjuk rasa di Polresta Surakarta Jalan Adi Sucipto, Solo, Jawa Tengah, Jumat (4/10). (MP/Ismail)

"Kami minta pemerintah dan aparat keamanan segera melakukan pemulihan kondisi di Wamena, dengan pendekatan persuasif agar situasi kembali aman dan kondusif," papar dia.

DSKS, lanjut Endro, meminta pihak berwenang menindak semua perusuh dan menangkap aktor intelektual tragedi Wamena. Termasuk menginvestigasi OPM.

"Keberadaan OPM sangat jelas menginjak-ginjak harkat dan martabat bangsa. Ini tidak bisa dibiarkan. Tindakan hukum tegas harus harus diberlakukan bagi perusuh di tanah Papua," tutup Endro. (Ism)

Baca Juga:

Demi NKRI, KKSS Berharap Warganya Tidak Tinggalkan Wamena

#Papua #Kota Solo
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Indonesia
Ibu Hamil Meninggal Setelah Ditolak Berbagai RS di Papua, Ini Respon Prabowo dan Menkes
Apabila ditemukan indikasi pelanggaran, akan dikenakan sanksi tegas bagi rumah sakit yang diduga menolak pasien.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 25 November 2025
Ibu Hamil Meninggal Setelah Ditolak Berbagai RS di Papua, Ini Respon Prabowo dan Menkes
Indonesia
Krisis Pembiayaan, Pemerintah Pusat Siap Selamatkan Mahasiswa Papua di Luar Negeri
Banyak mahasiswa asal Papua yang belajar di luar negeri belum menerima beasiswa dari pemerintah daerah. Pemerintah pusat akan mengambil alih pembiayaan melalui LPDP.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 25 November 2025
Krisis Pembiayaan, Pemerintah Pusat Siap Selamatkan Mahasiswa Papua di Luar Negeri
Indonesia
Polres Mamberamo Raya Papua Diserang Massa: Aparat Terluka, Mobil dan Bangunan Rusak
Penyerangan Polres Mamberamo Raya, Papua, bermula dari laporan keributan warga yang diduga terpengaruh minuman keras di sekitar perempatan SD Adven Burmeso.
Wisnu Cipto - Rabu, 29 Oktober 2025
Polres Mamberamo Raya Papua Diserang Massa: Aparat Terluka, Mobil dan Bangunan Rusak
Indonesia
Penggerebekan KKB Dugwi Kogoya Berawal dari Temuan Ponsel di Lokasi Keributan
Dugi Telenggen alias Dugwi Kogoya, anggota KKB pelaku penembakan Brigadir Joan H. Sibarani dan warga sipil di Distrik Tiom, Kabupaten Lanny Jaya, akhirnya berhasil diringkus.
Wisnu Cipto - Selasa, 28 Oktober 2025
Penggerebekan KKB Dugwi Kogoya Berawal dari Temuan Ponsel di Lokasi Keributan
Indonesia
Menhut Raja Juli Minta Maaf Pembakaran Barang Bukti Mahkota Cenderawasih Dapat Reaksi Dari Warga Papua
Menhut Raja Juli telah mengutus eselon satunya turun langsung ke tanah Papua untuk berdialog dengan Majelis Rakyat Papua (MRP) dan mahasiswa.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 27 Oktober 2025
Menhut Raja Juli Minta Maaf Pembakaran Barang Bukti Mahkota Cenderawasih Dapat Reaksi Dari Warga Papua
Indonesia
Menhut Raja Juli Kirim Eselon 1 ke Papua Redam Ketegangan Insiden Mahkota Cenderawasih 
“Atas nama Kementerian Kehutanan, saya mohon maaf agar apa yang terjadi ini menjadi catatan,” kata Raja Juli.
Wisnu Cipto - Senin, 27 Oktober 2025
Menhut Raja Juli Kirim Eselon 1 ke Papua Redam Ketegangan Insiden Mahkota Cenderawasih 
Indonesia
Ketua Adat La Pago Minta Rakyat Papua Jangan Terprovokasi Insiden Pemusnahan Mahkota Cenderawasih
Kogoya berharap kejadian ini menjadi pembelajaran bersama agar ke depan proses serupa dilakukan secara lebih bermartabat dalam menghormati budaya masyarakat Papua.
Wisnu Cipto - Kamis, 23 Oktober 2025
Ketua Adat La Pago Minta Rakyat Papua Jangan Terprovokasi Insiden Pemusnahan Mahkota Cenderawasih
Indonesia
Kemenhut Minta Maaf Lukai Hati Rakyat Papua, Akui Salah Bakar Mahkota Cenderawasih 
"Kami memahami bahwa mahkota Cenderawasih bukan sekadar benda, melainkan simbol kehormatan dan identitas kultural masyarakat Papua,” kata Dirjen KSDAE Kemenhut Satyawan Pudyatmoko
Wisnu Cipto - Kamis, 23 Oktober 2025
Kemenhut Minta Maaf Lukai Hati Rakyat Papua, Akui Salah Bakar Mahkota Cenderawasih 
Indonesia
Rute Gerilya Undius Kogoya Bos KKB Intan Jaya Sebelum Meninggal di Wandai
Undius Kogoya, pimpinan KKB Intan Jaya, meninggal karena sakit di Distrik Wandai, Papua Tengah. Ia dikenal terlibat dalam berbagai aksi penyerangan sejak 2022.
Wisnu Cipto - Kamis, 23 Oktober 2025
Rute Gerilya Undius Kogoya Bos KKB Intan Jaya Sebelum Meninggal di Wandai
Indonesia
Dana Transfer Daerah Dipangkas Rp 218 Miliar, Pemkot Solo Lakukan Rasionalisasi APBD 2026
Sekda Kota Solo tegaskan pemotongan TKD bersifat sementara dan akan disesuaikan kembali mengikuti perkembangan ekonomi nasional.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 19 Oktober 2025
Dana Transfer Daerah Dipangkas Rp 218 Miliar, Pemkot Solo Lakukan Rasionalisasi APBD 2026
Bagikan