Operasi Pengamanan Siber Pilkada Serentak 2024 akan Dipantau dari Jakarta
Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang terendam banjir di Kelurahan Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara, Rabu (14/2/2024). ANTARA/Mario Sofia Nasution/aa.
Merahputih.com - Operasi pengamanan siber untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 sudah siap dan akan dipantau dari Jakarta.
Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Hinsa Siburian menegaskan kesiapan itu meliputi sarana dan prasarana di masing-masing KPU provinsi, hingga kabupaten dan kota. Sehingga, operasi pengamanan siber untuk Pilkada dilakukan dengan waktu yang lebih panjang.
"Sudah kita pasang dan kita monitor dari Jakarta. Jika ada anomali, katakanlah kelainan itu segera kita berkoordinasi dengan mereka," kata Hinsa di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (7/11)..
Menurut dia, semua sistem elektronik yang digunakan oleh penyelenggara Pilkada, baik KPU maupun Bawaslu telah dicek, mulai dari sistemnya hingga kelemahannya.
Baca juga:
Kejahatan Keuangan Makin Berubah Modusnya, DPR akan bentuk Panja Siber
Kemudian, pihaknya pun membuat perangkat-perangkat yanh dibutuhkan untuk mendukung keamanannya. Dalam Pilkada mendatang, menurutnya gangguan siber yang masih berpotensi mengancam keamanan adalah Ransomware.
Menurutnya gangguan tersebut bisa menjatuhkan sistem atau mencuri data. "Dan juga yang tidak kalah pentingnya adalah menyandera dan web defacement, jadi tampilannya itu diubah," katanya.
Selain itu, dia juga memastikan bahwa BSSN sudah lama berkoordinasi dengan KPU dalam membangun Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap). Menurut dia, ada dua hal yang harus diperhatikan dalam membangun sistem elektronik, yakni keandalan fungsi dan soal keamanan.
Baca juga:
Simulasi Serangan Siber Masuk Materi Latihan Angkasa Yudha TNI AU
"Tapi, laporan kemarin ke saya hasil monitor dari teman-teman, secara umum oke, tapi kan Sirekap ini bukan penentu hasil akhir ya," katanya.
Adapun BSSN menggelar rapat kerja dengan Komisi I DPR RI mengenai rencana program kerja serta upaya pengamanan siber dalam Pilkada. Tetapi rapat mengenai pengamanan Pilkada digelar secara tertutup.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Zentara Rilis Solusi Keamanan Siber Berbasis AI, Perkuat Kemandirian Teknologi Indonesia
Pakar Siber Ungkap Tiga Ciri Dasar Pelaku Penipuan Digital yang Suka Bikin Korban Tergesa-gesa
Amnesty International Minta RUU Ketahanan dan Keamanan Siber Dikaji Ulang, Dinilai Bisa Batasi Kebebasan Berekspresi
DPR Ingatkan Pentingnya AI dan Cyber Defense untuk Fungsi Pertahanan Modern di Tubuh TNI
Pemerintah Segera Susun Rancangan Undang-Undang Keamanan dan Ketahanan Siber
Kebocoran Data Gmail dan Cara Melindungi Akun dari Serangan Phishing
Era Baru Kejahatan Digital, CrowdStrike Sebut Serangan AI Makin Meningkat di 2025
Ribuan Malware Mengintai, Inilah 3 'Dosa' Fatal yang Bikin Data Anda Ludes!
Google Cloud Bikin Pusat Operasi Keamanan di Indonesia, Didukug AI dan Berbasis Intelijen
Komisi III Tanggapi Serangan Siber Draf RUU KUHAP di Situs Web Resmi DPR