Ojol Minta Pemerintah Perkuat Regulasi agar Tak Rugikan Driver

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Selasa, 20 Mei 2025
Ojol Minta Pemerintah Perkuat Regulasi agar Tak Rugikan Driver

Pengemudi ojek online menunggu orderan di kawasan Palmerah, Jakarta, Senin (10/2/2025). ANTARA FOTO/Fauzan/YU

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Salah satu driver ojek online (ojol), Ilham, meminta pemerintah memperkuat regulasi agar tak merugikan driver ojol. Sebab Ilham mengamati ada celah yang dimanfaatkan perusahaan aplikasi ojol.

Ilham mengeluhkan adanya Akun Goceng atau 'Aceng'. Akun itu membuat driver ojol mendapatkan orderan dengan tarif yang lebih murah dan jarak pendek.

Driver yang mengambil orderan 'Aceng' hanya mendapat Rp 5.000 dari total biaya yang dibayarkan pelanggan. Menurut Ilham, itu tak masuk akal dan membuat pendapatan mereka turun drastis.

"Nggak manusiawi makanya sebagian driver nggak mau. Makanya aplikator itu pinter, ketika ini kan jasa antar makanan, yang ditetapin itu cuma antar jasa orang, ojeknya doang," kata Ilham kepada MerahPutih.com, Selasa (20/5).

Baca juga:

Legislator: Pengemudi Ojol Tulang Punggung Ekonomi Digital Indonesia

Menurut pengemudi ojol asal Jakarta Timur ini, 'Aceng' lahir karena ada celah yang belum diatur oleh pemerintah.

"Tapi mereka pinter, ketika kayak GoFood atau GrabFood seperti itu mereka membuat regulasi itu karena itu belum ditetapin sama pemerintah," lanjut Ilham.

Sehingga Ilham mendorong hal semacam ini menjadi atensi pemerintah. Harapannya celah aturan dapat dikurangi oleh pemerintah agar tak merugikan driver ojol.

"Jadi buat saya, ya pemerintah menetapkan sistem yang seperti dulu lah, dikomunikasikan gitu," ujarnya.

Baca juga:

Jelang Aksi Demo Ojol 20/5 Segelintir Ojek Online Masih Beroperasi di Jakarta

Selain itu, Ilham menceritakan driver mestinya sudah tahu risiko menjadi ojol. Mereka sudah menyepakati poin kesepakatan saat mendaftar driver ojol.

"Kita kan tahu waktu daftar-daftar ojol itu, regulasinya seperti dulu. Nggak perlulah yang macem-macem dengan begini, begini, begini. Customer itu sudah menjadi konsumsi, sudah mengkonsumsi sebagian ojol gitu," ujar Ilham.

Hal itu disampaikan Ilham merespons aksi demo ojol pada hari ini. Ilham berharap aksi semacam itu tak merugikan masyarakat.

"Jadi jangan mengecewakan mereka (customer) dengan adanya demo mereka tidak bisa menggunakan (ojol). Terus juga jangan mengecewakan driver-driver yang sudah ada dari zaman dulu yang berhenti gara-gara ngerasain ojol gitu," pungkasnya. (Pon)

#Demo Ojol #Demo Ojol 20 Mei #Ojek Online #Demonstrasi
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Indonesia
Simulasi Baru Polri Dinilai Jadi Langkah Positif Transformasi Penanganan Unjuk Rasa
Koalisi Masyarakat Sipil menilai simulasi baru Polri dalam penanganan unjuk rasa yang berbasis pelayanan sebagai langkah positif menuju reformasi kepolisian yang lebih humanis dan sesuai prinsip HAM.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 27 November 2025
Simulasi Baru Polri Dinilai Jadi Langkah Positif Transformasi Penanganan Unjuk Rasa
Indonesia
Aksi Buruh Siap Geruduk Istana dan DPR, Kenaikan Upah Rp 90 Ribu Dinilai Terlalu Rendah
KSPI dan Partai Buruh memprotes kenaikan upah minimum 2026 yang disebut hanya naik rata-rata Rp 90 ribu per bulan. Aksi digelar di Jakarta hingga daerah lain.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 24 November 2025
Aksi Buruh Siap Geruduk Istana dan DPR, Kenaikan Upah Rp 90 Ribu Dinilai Terlalu Rendah
Indonesia
RUU Transportasi Online Masuk Prolegnas 2026, DPR Kejar Keadilan Status Pengemudi dan Transparansi Algoritma
Huda juga menekankan pentingnya transparansi algoritma yang digunakan oleh aplikator
Angga Yudha Pratama - Rabu, 12 November 2025
RUU Transportasi Online Masuk Prolegnas 2026, DPR Kejar Keadilan Status Pengemudi dan Transparansi Algoritma
Indonesia
Aksi Buruh di DPR Dilarang Bakar Ban, Warga Diimbau Menghindar Cari Jalur Alternatif
Aksi hari ini di depan Gedung DPR digelar kelompok buruh Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI).
Wisnu Cipto - Kamis, 06 November 2025
Aksi Buruh di DPR Dilarang Bakar Ban, Warga Diimbau Menghindar Cari Jalur Alternatif
Indonesia
Desak Polisi Usut Tuntas Temuan 2 Kerangka Manusia di Kwitang secara Profesional, DPR: Jangan Sampai Menimbulkan Banyak Spekulasi
Penemuan 2 kerangka manusia diduga berkaitan dengan peristiwa kebakaran gedung saat demonstrasi besar pada akhir Agustus 2025 lalu.
Frengky Aruan - Senin, 03 November 2025
Desak Polisi Usut Tuntas Temuan 2 Kerangka Manusia di Kwitang secara Profesional, DPR: Jangan Sampai Menimbulkan Banyak Spekulasi
Indonesia
Ribuan Guru Honorer Madrasah Swasta Demo di Monas, Tuntut Kesetaraan Pengangkatan PPPK
Ribuan guru madrasah swasta berunjuk rasa di Monas menuntut kesetaraan dalam pengangkatan PPPK. Mereka meminta pemerintah tidak lagi mendiskriminasi guru swasta.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 30 Oktober 2025
Ribuan Guru Honorer Madrasah Swasta Demo di Monas, Tuntut Kesetaraan Pengangkatan PPPK
Indonesia
TransJakarta Arah Monas Dialihkan Imbas Demo Guru Madrasah, Halte Balai Kota & Gambir Tutup
Aksi unjuk rasa melibatkan ribuan guru madrasah yang menuntut kejelasan dan keadilan dalam pengangkatan PPPK.
Wisnu Cipto - Kamis, 30 Oktober 2025
TransJakarta Arah Monas Dialihkan Imbas Demo Guru Madrasah, Halte Balai Kota & Gambir Tutup
Indonesia
Polisi Kerahkan 1.597 Anggota tak Bersenjata untuk Jaga Ketat Demo Buruh di Kawasan Istana Negara
Mereka menuntut adanya kesehjateraan dan perhatian pemerintah terhadap guru.
Dwi Astarini - Kamis, 30 Oktober 2025
Polisi Kerahkan 1.597 Anggota tak Bersenjata untuk Jaga Ketat Demo Buruh di Kawasan Istana Negara
Indonesia
Kasus Dugaan Penghasutan Delpedro Marhaen Masuk Tahap II, 6 Tersangka Diserahkan ke Jaksa
Berkas perkara kasus dugaan penghasutan Delpedro cs dinyatakan lengkap (P21) dan pelimpahan tahap II dilakukan ke Kejati DKI Jakarta.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 29 Oktober 2025
Kasus Dugaan Penghasutan Delpedro Marhaen Masuk Tahap II, 6 Tersangka Diserahkan ke Jaksa
Indonesia
Hadapi Tantangan Regulasi, Koperasi Ojol Dorong Kemandirian Driver lewat Kekuatan Finansial Kolektif
Koperasi GOBER Indonesia tengah menyiapkan program sertifikasi kompetensi pengemudi online.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 28 Oktober 2025
Hadapi Tantangan Regulasi, Koperasi Ojol Dorong Kemandirian Driver lewat Kekuatan Finansial Kolektif
Bagikan