Ojol Minta Pemerintah Perkuat Regulasi agar Tak Rugikan Driver
Pengemudi ojek online menunggu orderan di kawasan Palmerah, Jakarta, Senin (10/2/2025). ANTARA FOTO/Fauzan/YU
MerahPutih.com - Salah satu driver ojek online (ojol), Ilham, meminta pemerintah memperkuat regulasi agar tak merugikan driver ojol. Sebab Ilham mengamati ada celah yang dimanfaatkan perusahaan aplikasi ojol.
Ilham mengeluhkan adanya Akun Goceng atau 'Aceng'. Akun itu membuat driver ojol mendapatkan orderan dengan tarif yang lebih murah dan jarak pendek.
Driver yang mengambil orderan 'Aceng' hanya mendapat Rp 5.000 dari total biaya yang dibayarkan pelanggan. Menurut Ilham, itu tak masuk akal dan membuat pendapatan mereka turun drastis.
"Nggak manusiawi makanya sebagian driver nggak mau. Makanya aplikator itu pinter, ketika ini kan jasa antar makanan, yang ditetapin itu cuma antar jasa orang, ojeknya doang," kata Ilham kepada MerahPutih.com, Selasa (20/5).
Baca juga:
Legislator: Pengemudi Ojol Tulang Punggung Ekonomi Digital Indonesia
Menurut pengemudi ojol asal Jakarta Timur ini, 'Aceng' lahir karena ada celah yang belum diatur oleh pemerintah.
"Tapi mereka pinter, ketika kayak GoFood atau GrabFood seperti itu mereka membuat regulasi itu karena itu belum ditetapin sama pemerintah," lanjut Ilham.
Sehingga Ilham mendorong hal semacam ini menjadi atensi pemerintah. Harapannya celah aturan dapat dikurangi oleh pemerintah agar tak merugikan driver ojol.
"Jadi buat saya, ya pemerintah menetapkan sistem yang seperti dulu lah, dikomunikasikan gitu," ujarnya.
Baca juga:
Jelang Aksi Demo Ojol 20/5 Segelintir Ojek Online Masih Beroperasi di Jakarta
Selain itu, Ilham menceritakan driver mestinya sudah tahu risiko menjadi ojol. Mereka sudah menyepakati poin kesepakatan saat mendaftar driver ojol.
"Kita kan tahu waktu daftar-daftar ojol itu, regulasinya seperti dulu. Nggak perlulah yang macem-macem dengan begini, begini, begini. Customer itu sudah menjadi konsumsi, sudah mengkonsumsi sebagian ojol gitu," ujar Ilham.
Hal itu disampaikan Ilham merespons aksi demo ojol pada hari ini. Ilham berharap aksi semacam itu tak merugikan masyarakat.
"Jadi jangan mengecewakan mereka (customer) dengan adanya demo mereka tidak bisa menggunakan (ojol). Terus juga jangan mengecewakan driver-driver yang sudah ada dari zaman dulu yang berhenti gara-gara ngerasain ojol gitu," pungkasnya. (Pon)
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Simulasi Baru Polri Dinilai Jadi Langkah Positif Transformasi Penanganan Unjuk Rasa
Aksi Buruh Siap Geruduk Istana dan DPR, Kenaikan Upah Rp 90 Ribu Dinilai Terlalu Rendah
RUU Transportasi Online Masuk Prolegnas 2026, DPR Kejar Keadilan Status Pengemudi dan Transparansi Algoritma
Aksi Buruh di DPR Dilarang Bakar Ban, Warga Diimbau Menghindar Cari Jalur Alternatif
Desak Polisi Usut Tuntas Temuan 2 Kerangka Manusia di Kwitang secara Profesional, DPR: Jangan Sampai Menimbulkan Banyak Spekulasi
Ribuan Guru Honorer Madrasah Swasta Demo di Monas, Tuntut Kesetaraan Pengangkatan PPPK
TransJakarta Arah Monas Dialihkan Imbas Demo Guru Madrasah, Halte Balai Kota & Gambir Tutup
Polisi Kerahkan 1.597 Anggota tak Bersenjata untuk Jaga Ketat Demo Buruh di Kawasan Istana Negara
Kasus Dugaan Penghasutan Delpedro Marhaen Masuk Tahap II, 6 Tersangka Diserahkan ke Jaksa
Hadapi Tantangan Regulasi, Koperasi Ojol Dorong Kemandirian Driver lewat Kekuatan Finansial Kolektif