OJK Dorong Perbankan Siap Hadapi Pasar Bebas ASEAN


Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad (keempat kiri) mengumumkan paket Kebijakan Ekonomi Tahap III di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Rabu (7/10). (Foto Antara/Yudhi Mahatma)
MerahPutih Bisnis - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan mendorong jasa keuangan dalam menghadapi perdagangan bebas pada kerangka Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada tahun 2020 siap menghadapi pasar bebas.
Ketua Komisioner OJK Muliaman Hadad menjelaskan berbagai tantangan dan peluang tentunya banyak bermunculan di era keterbukaan perekonomian baru. Untuk itu, dunia perbankan Indonesia siap menghadapi situasi ini.
"Dalam menghadapi MEA 2020 perbankan nasional harus siap menghadapi situasi ini, kita harus cari peluang sekaligus mengatasi tantangannya," ujar Muliaman saat menjadi pembicara dalam seminar OJK Forum 2015 "Peluang dan Tantangan Industri Jasa Keuangan dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)" di Gedung Dhanapala, Komplek Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Senin (12/10).
Muliaman menepis pemberlakuan MEA dapat menjadi ancaman karena pasar potensial domestik akan dapat direbut oleh pesaing dari negara lain. "Kekhawatiran tersebut tidak beralasan jika kita mampu menunjukkan daya saing yang tinggi," kata Muliaman.
Oleh karena itu, lanjutnya, pihaknya meminta kepada para pelaku industri perbankan terus dapat meningkatkan daya saing sistem perbankan Indonesia yang lebih baik lagi ke depannya.
"Indonesia memerlukan arah baru pengembangan perbankan nasional yang lebih kompetitif dan kontributif. Arah ini nantinya akan dituangkan dalam prioritas pengembangan perbankan nasional," tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Muliaman mengkritisi pelaku usaha yang enggan mengembangkan bisnisnya ke luar negeri. Ia menyayangkan para pelaku usaha, khususnya di sektor jasa keuangan, karena tidak mampu memanfaatkan potensi besar dari pasar luar negeri.
"Selama ini banyak para pelaku usaha menilai bahwa pasar domestik masih menguntungkan ketimbang pasar luar negeri. Selain itu, kebanyakan dari mereka sangat enggan untuk berbisnis di luar Indonesia," kata Muliaman. (Ab)
Baca Juga:
- OJK Rilis Enam Paket Kebijakan
- OJK Beri Perhatian Lebih Pada Sektor UMKM
- OJK Gandeng IDB Akan Dirikan Pusat Pengembangan Mikro
- Rupiah Tembus Di Level Rp.18.000, OJK Prediksi Lima Bank Nasional Kolaps
- Berikan Kredit kepada Nelayan, Menteri Susi Gandeng OJK
Bagikan
Berita Terkait
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Online Tiap Hari, ini 5 Modus yang Harus Diwaspadai

Korban Penipuan Online Rugi hingga Rp 4,6 Triliun, Komisi III DPR: Bentuk Satgas Pemberantasan Scam

KPK Telusuri Dugaan Aliran Dana CSR BI dan OJK ke Partai Politik

Lindungi Warga Agar Tidak Jadi Korban, OJK Solo Tindak 1.556 Pinjol dan 284 Investasi Ilegal

OJK Keluarkan Izin Bank Syariah Matahari Milik Muhammadiyah, Anggota Diminta Aktif Menabung dan Simpan Deposito

OJK Ajukan Pemblokiran 17.000 Rekening Lebih Terindikasi Judol

Ingat Ya! SLIK Bukan Daftar Hitam Orang Tidak Bisa Akses KPR, Ada Syarat Lainnya

Cara Penjahat Lakukan Penipuan Keuangan ke Warga Indonesia

Rumah Tipe 22 Sampai Dengan 70 Paling Diminati Warga Dengan Skema KPR

Perkuat Literasi Keuangan Syariah, OJK Gandeng AO PNM dalam Program SICANTIKS
