Ojek Online Dilarang Ngetem, Mahasiswa UIN Kebingungan
MerahPutih.com - Universitas Islam Negri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta melarang ojek online ngetem diarea kampus. Akibat sering ngetem lama, ojek-ojek online ini kerap bikin penuh sisi jalan sehingga menyulitkan mobil masuk. Namun ojek online masih boleh masuk ke dalam kampus asal tertib dan tidak ngetem sembarangan.
Larangan ini membuat beberapa mahasiswa kebingungan dan cemas. Mereka mengira ojek online tidak bisa lagi masuk ke dalam area kampus. Padahal keberadaan ojek online sangat dibutuhkan mereka untuk meredakan perut keroncongan atau mengantar mereka pulang ke rumah.
Salah seorang mahasiswa IUN, Aribah Jiah (22) sempat kaget dan merasa gelisah dengna larangan ini. I adalah salah satu pelanggan setia ojek online ini. “Saya biasa manggil Ojek online buat pulang dan pergi ke kampus. Naik ojek online lebih hemat waktu ketimbang harus menunggu lama bus Trans Jogja,” ujar Aribah di Kampus UIN Jumat 15 September 2017.
Namun begitu tau spanduk itu hanyalah larangan ngetem saja serta latar belakang pelarangan, ia lega dan mendukung kebijakan ini. Sebagai pengguna ia tidak masalah jika harus berjalan agak jauh sedikit dari pintu gerbang ketimbang bikin macet. “Memang kadang kalu ngetem di depan gerbang kampus jadi mengganggu. Saya ga masalah kalau mereka dilarang ngetem,” kata dia.
Hal senada juga diucapkan Ardi Syaiful, mahasiswa Sastra Inggris Fakultas Arab dan Ilmu Budaya UIN. Ia kerap melihat adanya kepadatan lalu lintas di depan gerbang kampus akibat banyaknya ojek online yang mangkal. Bhakan terkadang ia merasakan kesulitan masuk atau melintas di depan kampusnya saat jam masuk dan pulang kantor akibat banyaknya ojek online yang ngetem.
Berita ini berdasarkan laporan Teresia Ika, kontributor merahputih.com untuk wilayah Yogyakarta dan sekitarnya. Baca juga berita lainnya dalam artikel: Setelah UGM, UIN Yogyakarta Larang Ojek Online Mangkal
Bagikan
Berita Terkait
RUU Transportasi Online Masuk Prolegnas 2026, DPR Kejar Keadilan Status Pengemudi dan Transparansi Algoritma
Hadapi Tantangan Regulasi, Koperasi Ojol Dorong Kemandirian Driver lewat Kekuatan Finansial Kolektif
Briptu Danang Dihukum Tahanan dan Minta Maaf ke Pimpinan Polri, Lalai Ingatkan Driver Mobil Rantis Brimob yang Melindas Ojol Affan Kurniawan
Rencana Ojol Akan Dapat BPJS Ketenagakerjaan, Pemerintah Tanggung 50 Persen
Demo Ojol Hari ini, Sebagian tak Ikut karena Khawatir Kehilangan Penghasilan hingga Trauma Kerusuhan
Demo Ojol 17 September 2025: Tuntutan Copot Menhub dan Desakan Regulasi Transportasi Online
Perlindungan Hukum Pekerja Online Mendesak, DPR Bakal Dorong Pemerintah Segera Terbitkan Payung Hukum Jaminan Sosial
159 Ribu Netizen Teken Petisi Tolak Pemecatan Kompol Cosmas di Kasus Rantis Brimob Lindas Ojol
Peringati 7 Hari Kematian Affan Kurniawan, Ojol Solo Nyalakan Lilin dan Pasang Bendera Setengah Tiang
Kompolnas Imbau Warga Rekam Brimob Tabrak Ojol Serahkan Video ke Polisi, Untuk Bukti Pemidanaan