Obat Sirop Anak Bakal Dikasih Label Aman


Tim BPOM Padang melakukan peninjauan ke sejumlah apotek serta toko obat di Padang, Senin (24/10). ANTARA/FathulAbdi
MerahPutih.com - Pemerintah mengklaim beberapa hari ini angka gangguan ginjal akut pada anak telah nol kasus. Hal ini setelah pemerintah melakukan penarikan obat sirop.
Selain itu, BPOM melakukan uji semua obat sirop. Di mana obat yang betul-betul tidak berbahaya dan aman nanti bisa dilepas secara bertahap.
Baca Juga:
323 Kasus Gangguan Ginjal Akut pada Anak di Indonesia, 190 Meninggal
"Dan saya mohon perusahaan produsen obat yang nanti obatnya dinyatakan aman itu agar memberikan label aman. Misalnya masing-masing botol diberi label dinyatakan bebas dari bahan berbahaya. Itu teknisnya tergantung masing-masing perusahaan," ujar Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy di Solo, Jawa Tengah, (6/11)
Ia memastikan, ada tiga perusahaan obat yang sekarang dalam tahap penyidikan oleh pihak Polri. Hal itu menyusul ditemukannya obat sirup mengandung cemaran etilen glikol dan etilen glikol yang telah dilarang Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia.
"Ya nanti kita lihat proses hukumnya seperti apa," ujar Muhadjir usai fun game pertandingan antara Pemkot Solo Vs Muhammadiyah FC yang dimenangkan tuan rumah dengan skor 4-1 di Stadion Sriwedari Solo, Minggu (6/11).
Sebelumnya, sebanyak 246 vial Fomepizole untuk atasi gangguan ginjal akut, sudah didatangkan di Indonesia. Di mana 146 vial fomepizole sudah didistribusikan kepada 17 rumah sakit di 11 provinsi Indonesia, sementara 100 vial menjadi persediaan pusat.
Rumah sakit yang sudah mendapatkan distribusi Fomepizole yaitu RSUD Zainoel Abidin Aceh; RSUP Prof Dr. I.G.N.G. Ngoerah, Bali; RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta; RSAB Harapan Kita, RSUP Fatmawati, dan RSCM Jakarta.
Selain itu, RSUP Hasan Sadikin, RSUD Dr. Hafiz dan RSU Hermina Mekarsari, Jawa Barat; RSUD Bangli dan RSUD Dr. Saiful Anwar, Jawa Timur; RSUD Dr. Soedarso Pontianak, Kalimantan Barat; RSUD Kuala Pembuang, Kalimantan Tengah.
Kemudian, RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo, Sulawesi Selatan; RSUP Dr. M Djamil, Sumatera Barat; RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang, Sumatera Selatan; dan RSUP H. Adam Malik, Sumatera Utara. (Ismail/ Jawa Tengah)
Baca Juga:
PT Afi Farma Diduga Tersangkut Kasus Gangguan Ginjal Akut
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Gaya Hidup Picu Gagal Ginjal di Kalangan Remaja, DPR Desak Solusi Tunggakan BPJS

Cegah Gagal Ginjal Anak, Disdik DKI Inspeksi Rutin Penjualan Makanan di Sekolah
DPR Soroti Kasus Diabetes dan Gagal Ginjal Anak yang Makin Meningkat

Kebiasaan Mengonsumsi Garam Beresiko Terkena Gagal Ginjal

Nam Yoon-su Melakukan Donor Ginjal, Bagaimana Pemulihan hingga Pantangannya?

Pasien Penyakit Ginjal Kronis Butuh Terapi Obat Anemia

Di Indonesia Mayoritas Pasien Gagal Ginjal Berusia Muda

Pasien Ginjal Disarankan Lakukan Konsultasi saat Ingin Berpuasa

Jokowi Setujui Pemberian Bantuan untuk Korban Gagal Ginjal Akut

Kasus Ginjal Akut, Ahli Sebut Tak Ada Hasil Autopsi Kematian karena Sirop Paracetamol
