Nyinyirin Mobil Esemka, Fadli Zon: Itu Buatan China
Wakil Ketua Umum DPR, Fadli Zon. (Foto:MP/Asropih)
MerahPutih.Com - Politisi Gerindra yang juga Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengaku bahwa dirinya sama sekali tidak tertarik dan bangga dengan peresmian Pabrik Mobil Esemka. Menurut Fadli, mayoritas suku cadang dan mesin mobil tersebut adalah buatan impor, sehingga tak layak disebut mobil nasional.
"Jadi mungkin mereknya aja kali sama. Kita lihat kontennya itu mobil esemka dalam negeri atau mobil yang dibangun di Indonesia. Saya dengar banyak partikel komponennya itu bukan komponen lokal," kata Fadli kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Jumat (6/9).
Baca Juga:
Resmikan Pabrik Esemka, Jokowi: Kebangetan Kalau Beli Barang Impor
Pabrik mobil Esemka yang diklaim pemerintah sebagai buatan anak bangsa bagi Fadli tak lebih dari sebuah kontradiksi. Sebab, masyarakat tahu bahwa mobil Esemka adalah buatan China.
"Bukan komponen nasional yang mayoritas siapa tahu ini mobil dari cina sana dibikin di Indonesia dirakit kan siapa tahu gitu. Kalau gitu mah semua orang juga bisa," kata dia.
Lebih Lanjut, Fadli Zon menyarankan agar Presiden Jokowi menggunakan mobil Esemka sebagai mobil dinas.
"Ya kalau gitu pak Jokowi seperti yang saya bilang waktu itu juga, ganti dong dengan mobil SMK yang dibangga bangga kan. Saya kira itu spiritnya akan bagus, kan udah diproduksi.," jelas dia.
Mobil Esemka sendiri hari ini dilaunching ke publik. Launching itu pun dihadiri langsung oleh Jokowi. Dalam acara tersebut Presiden Direktur PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka), Eddy Wirajaya, menegaskan, Esemka murni perusahaan swasta.
Pabrik Esemka dikelola oleh PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK) yang juga berperan sebagai pemegang merek, fasilitas ini luasnya 12.500 ribu meter persegi dan dibangun di atas lahan 115 ribu meter persegi. Di pabrik ini terdapat proses produksi seperti perakitan kendaraan, pengecatan, sampai pengetesan.
Nilai investasi yang digelontorkan untuk pabrik ini disebut sebesar Rp600 miliar. Kapasitas produksi pabrik dikatakan mencapai 18 ribu unit per tahun, itu berarti 1.500 unit per bulan atau sekitar 50 unit per hari.
Dalam pidatonya Jokowi bicara keberadaan pabrik Esemka bisa menimbulkan dampak positif buat perekonomian Indonesia, terutama di Boyolali yang dikatakan akan mendapat manfaat sangat besar.
"Sebab itu kita semuanya harus mendukung," kata Jokowi dalam sesi pidatonya.
Baca Juga:
Diresmikan Presiden Jokowi, Dirut: Esemka Bukan Mobil Nasional
Eddy Wirajaya, Presiden Direktur SMK, menyampaikan, peresmian pabrik ini diharapkan mampu membuat Esemka merintis di industri otomotif Tanah Air. Dia juga bilang pabrik ini termasuk upaya peningkatan Sumber Daya Manusia di Indonesia sebab pihak Esemka disebut menyeleksi rutin siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang akan membantu proses produksi mobil Esemka.
Selain meresmikan pabrik, SMK juga memperkenalkan model pertama yang diproduksi massal yaitu pikap bernama Bima. Ada dua pilihan mesin buat kendaraan niaga ringan ini, yaitu 1.200 cc dan 1.300 cc. Di pasar otomotif nasional Bima bakal bersaing dengan produk Jepang, yaitu Suzuki Carry dan Daihatsu Gran Max.(Knu)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Warisan Budaya Takbenda Indonesia Bertambah 514 Warisan
Menbud Percaya Maha Menteri Tedjowulan Bisa Selesaikan Konflik Raja Kembar Solo
Bayangan Menbud Fadli Zon Saat Revitalisasi Benteng Indrapatra Aceh Kelar
Fadli Zon dan Gus Jazil Sepakat Seni Qasidah Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Klaim tak Ada Bukti Pelanggaran HAM, Fadli Zon Justru Ungkit Jasa Besar Soeharto untuk Indonesia
Peringatan Hari Wayang, Fadli Zon: Ekosistem Kebudayaan Harus Jalan
Soeharto dan Gus Dur Layak Jadi Pahlawan Nasional
Masih Dibangun, Jokowi Belum Tempati Rumah Hadiah Negara Setelah 1 Tahun Lengser
Buka Art Jakarta 2025, Menbud Fadli Zon Janji Kirim Perupa Indonesia Ikut Pameran Internasional
Indonesia Tetapkan Hari Komedi Nasional Dirayakan Tiap 27 September