Nyata, Pernah Ada Zombie Bertubuh Bugar di Dunia


Andrew Jones, manusia yang pernah hidup tanpa detak jantung. (Foto: VozAfric)
PERNAHKAH Anda melihat zombie? Ya, zombie hanya dapat Anda saksikan di film-film aksi. Seperti yang masyarakat umum tahu, zombie merupakan mayat yang bisa berjalan, atau dengan kata lain manusia tanpa denyut nadi.
Seiring pesatnya perkembangan teknologi, kini Anda bisa ngobrol dengan zombie, salah satunya Andrew "AJ" Jones. Model kebugaran dan binaragawan itu sempat membuat orang tercengang saat diundang di acara televisi "The Doctors" tahun lalu. Pasalnya, pria yang getol berolahraga ini tidak memiliki detak jantung dan denyut nadi.
Seperti yang tertulis di Science Alert, pada 2012 Andrew Jones mengidap kardiomiopati. Penyakit ini menyebabkan detak jantung tak teratur, sesak napas, dan, yang parahnya lagi, serangan jantung mendadak.
Ketika diketahui penyakit berbahaya kardiomiopati menyerangnya, Andrew lalu menjalani operasi selama empat bulan secara intensif. Ia menerima Left Ventricular Assist Device (LVAD), alat pemompa jantung buatan berbentuk ransel yang bisa dibawa ke mana-mana.
Perangkat LVAD yang digunakan Andrew itu menggabungkan aliran baterai dengan komputer yang memonitor aliran darah, menjaganya tetap terpompa ke seluruh tubuh. Meski begitu, Andrew harus mengisi daya baterai di setiap malam. Kendati hidup dengan jantung buatan, ia tetap positif menunggu transplantasi jantung yang akan membuatnya bebas dari ransel itu selamanya.
Harapannya terjawab tak lama setelah kemunculannya di acara televisi tersebut. Dua bulan setelah masuk di "The Doctors", Andrew mendapat panggilan untuk melakukan operasi transplantasi jantung.

Andrew menjalani operasi selama delapan jam, masa pemulihan dua minggu, dan terus menjalani pengobatan seumur hidupnya untuk memastikan tubuhnya tidak menolak organ baru itu. Kini, hanya bekas luka operasi yang tersisa di tubuh berototnya. Ia pun menjalani hari-harinya dengan luar biasa setelah mendapatkan jantung yang asli.
Menurut data United Network for Organ Sharing yang dikutip dari Science Alert, hampir 120.000 orang di Amerika Serikat menunggu transplantasi organ. Satu pendonor dapat menyelamatkan hingga delapan orang. Ironisnya, 22 orang meninggal setiap hari karena donor yang datang tidak tepat waktu. (Bing)
Baca juga berita terkait: Gaya Hidup Sehat Cegah Jantung Koroner.
Bagikan
Berita Terkait
Perjuangan Richard Scoyler, Seorang Ahli Patologi yang Selamatkan Nyawa Ribuan Orang, Tapi Justru Kena Kanker Otak yang Tak Bisa Disembuhkan

Inflamasi Picu Penyakit Jantung, ini Penjelasannya

Apa Itu Progeria? Penyakit Genetik Langka dengan Dampak Penuaan Dini

Profil Sammy Basso: Pejuang Progeria yang Menginspirasi Dunia Medis Itu Tutup Usia

Polusi Udara Jangka Panjang Perparah Penyakit Pernapasan hingga Memicu Jantung dan Stroke

Kacang-kacangan Bagus untuk Pasien Stroke karena Memiliki Antioksidan Tinggi

Tips Puasa Bagi Penderita Stroke dan Manfaatnya Bagi Kesehatan Otak

Gerindra Bantah Prabowo Terkena Strok 2 Kali

Cegah Stroke Sejak Dini

Gangguan Tidur Tingkatkan Risiko Stroke
