Gaya Hidup Sehat Cegah Jantung Koroner


ILUSTRASI, gerak jalan sehat. (FOTO Antara/Arif Firmansyah)
Dokter Victor Joseph, Spesialis Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Siloam Hospital Manado, Sulawesi Utara (Sulut) mengatakan gaya hidup sehat bisa mencegah penyakit jantung koroner.
"Ada sayuran brokoli, buah tomat, advokat, menghindari rokok hingga membiasakan melakukan aktivitas fisik secara teratur bisa mencegah penuakit jantung koroner," kata Joseph saat "media gathering" yang mengangkat topik penyakit jantung koroner di Manado, Selasa (28/2).
Jantung koroner bisa diakibatkan adanya plak dalam pembuluh darah, dan bila sudah pada tahapan parah (menutup hampir semua saluran pembuluh darah) bisa menyebabkan kematian.
Pembuluh arteri, lanjut dia, berperan dalam menyalurkan darah ke organ-organ vital termasuk jantung, tetapi di sisi lainnya membutuhkan suplai darah untuk bekerja.
"Apabila suplai darah terhambat karena tersumbat akibat terjadi penumpukan plak akan terjadi serangan jantung," jelasnya.
Pembentukan plak pada pembuluh darah berproses dari bayi, dan apabila tidak menjaga gaya hidup bisa mempengaruhi kinerja jantung.
"Gejalanya bisa nyeri dada menjalar ke kiri, kesulitan bernafas, atau tidak ada rasa nyeri tetapi terjadi sesak nafas. Karena itu dari sosialisasi ini bisa menumbuhkan kesadaran masyarakat dan pers bisa berperan menyebarluaskan informasi yang diperoleh saat ini," ujarnya.
Dia menambahkan, dalam meningkatkan kesadaran masyarakat, pemerintah melalui kementerian kesehatan membentuk dirjen noninfeksi karena perkembangan penyakit ini (termasuk jantung koroner) terus berkembang pesat.
"Badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan mengeluarkan biaya sebesar Rp6,8 triliun untuk membayar penderita penyakit jantung yang berobat ke rumah sakit," katanya.
Peningkatan jumlah pasien ini, kata dia, harus ditunjang dengan ketersediaan fasilitas pendukung yang bisa membantu pasien yang berobat.
"Paling penting adalah bagaimana melakukan pencegahan sehingga tidak mengidap penyakit ini. Lakukanlah cek medis untuk mengetahui status kesehatan sehingga tidak terlanjur parah penyakitnya," ajaknya.
Sumber: ANTARA
Bagikan
Widi Hatmoko
Berita Terkait
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan

Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga

Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak

Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas

Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan

Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
