Gaya Hidup Sehat Cegah Jantung Koroner

Widi HatmokoWidi Hatmoko - Selasa, 28 Februari 2017
Gaya Hidup Sehat Cegah Jantung Koroner

ILUSTRASI, gerak jalan sehat. (FOTO Antara/Arif Firmansyah)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Dokter Victor Joseph, Spesialis Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Siloam Hospital Manado, Sulawesi Utara (Sulut) mengatakan gaya hidup sehat bisa mencegah penyakit jantung koroner.

"Ada sayuran brokoli, buah tomat, advokat, menghindari rokok hingga membiasakan melakukan aktivitas fisik secara teratur bisa mencegah penuakit jantung koroner," kata Joseph saat "media gathering" yang mengangkat topik penyakit jantung koroner di Manado, Selasa (28/2).

Jantung koroner bisa diakibatkan adanya plak dalam pembuluh darah, dan bila sudah pada tahapan parah (menutup hampir semua saluran pembuluh darah) bisa menyebabkan kematian.

Pembuluh arteri, lanjut dia, berperan dalam menyalurkan darah ke organ-organ vital termasuk jantung, tetapi di sisi lainnya membutuhkan suplai darah untuk bekerja.

"Apabila suplai darah terhambat karena tersumbat akibat terjadi penumpukan plak akan terjadi serangan jantung," jelasnya.

Pembentukan plak pada pembuluh darah berproses dari bayi, dan apabila tidak menjaga gaya hidup bisa mempengaruhi kinerja jantung.

"Gejalanya bisa nyeri dada menjalar ke kiri, kesulitan bernafas, atau tidak ada rasa nyeri tetapi terjadi sesak nafas. Karena itu dari sosialisasi ini bisa menumbuhkan kesadaran masyarakat dan pers bisa berperan menyebarluaskan informasi yang diperoleh saat ini," ujarnya.

Dia menambahkan, dalam meningkatkan kesadaran masyarakat, pemerintah melalui kementerian kesehatan membentuk dirjen noninfeksi karena perkembangan penyakit ini (termasuk jantung koroner) terus berkembang pesat.

"Badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan mengeluarkan biaya sebesar Rp6,8 triliun untuk membayar penderita penyakit jantung yang berobat ke rumah sakit," katanya.

Peningkatan jumlah pasien ini, kata dia, harus ditunjang dengan ketersediaan fasilitas pendukung yang bisa membantu pasien yang berobat.

"Paling penting adalah bagaimana melakukan pencegahan sehingga tidak mengidap penyakit ini. Lakukanlah cek medis untuk mengetahui status kesehatan sehingga tidak terlanjur parah penyakitnya," ajaknya.

Sumber: ANTARA

#Gaya Hidup Sehat #Penyakit Jantung Dan Stroke #Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Widi Hatmoko

Menjadi “sesuatu” itu tidak pernah ditentukan dari apa yang Kita sandang saat ini, tetapi diputuskan oleh seberapa banyak Kita berbuat untuk diri Kita dan orang-orang di sekitar Kita.

Berita Terkait

Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Bagikan