Nyamar Jadi Pelajar, Seorang Satpam Ngaku Dibayar Rp 40 Ribu untuk Ikut Demo

Andika PratamaAndika Pratama - Selasa, 01 Oktober 2019
Nyamar Jadi Pelajar, Seorang Satpam Ngaku Dibayar Rp 40 Ribu untuk Ikut Demo

Petugas kepolisian bentrok dengan massa dalam demo di kawasan DPR, Senin (30/9) kemarin. (MP/Kanu)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan informasi soal massa bayaran yang menyamar jadi pelajar dalam beberapa aksi ujuk rasa di depan Gedung DPR/MPR benar adanya. Hingga kini jumlah mereka masih di data

“(Ada massa bayaran) Sedang di data,” kata dia saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (1/10).

Baca Juga

Aliansi Sipil Beberkan 'Dosa-Dosa' Kebrutalan Aparat Bungkam Aksi Massa

Sementara itu, salah satu pelaku yakni RH (22) membenarkan kalau dirinya bukanlah pelajar. Dia mengaku hanya pura-pura jadi pelajar dengan memakai seragam SMA. Sehari-harinya pelajar gadungan ini adalah seorang sekuriti. RH mendapat ajakan ini dari pesan singkat temnnya yang akan diberikan uang Rp.40.000 bila mau ikut.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono. Foto: ANTARA
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono. Foto: ANTARA

Sayangnya, belum sempat ikut aksi pada Senin 30 Oktober 2019 kemarin mereka sudah diamankan duluan. Pasalnya dia tertangkap razia polisi di kawasan Tanjung Priok.

"Dapat info dari WhatsApp, katanya Rp 40.000 dibayarnya," kata RH.

Sementara, olisi mengamankan 649 orang dalam kerusuhan yang terjadi di sekitar Gedung MPR/DPR, Jakarta, pada Senin (30/9)

Baca Juga

Kerusuhan Pecah di Petamburan, Begini Kesaksian Warga

Ratusan orang tersebut diamankan oleh Polda Metro Jaya, Polres Jakarta Utara, Jakarta Pusat, dan Jakarta Barat. Namun, belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka karena seluruhnya masih dalam proses penyelidikan.

"Di Polda Metro Jaya 380 orang, Polres Jakarta Utara 36 orang, Polres Jakarta Pusat 63 orang, Polres Jakarta Barat 170 orang. Totalnya 649 orang," ucap Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo.

tsk demo pelajar
salah satu pelaku kerusuhan yakni RH (22). Foto: MP/Kanu

Sebanyak 36 orang yang diamankan di daerah Jakarta Utara, menurut Dedi, merupakan terduga perusuh yang menyamar dengan mengenakan seragam sekolah. Ratusan orang tersebut disebut sebagai terduga perusuh karena diduga menyerang aparat dan merusak fasilitas publik.

"Mereka menyerang aparat menggunakan batu, molotov, melakukan pembakaran, dan pengrusakan fasilitas publik," tutur dia.

Berdasarkan keterangan polisi, sasaran dari para terduga perusuh tersebut adalah menggagalkan pelantikan anggota DPR, DPD, dan MPR periode 2019-2024 hari ini.

Salah satu pelaku kerusuhan yakni RH (22)

"Diduga kuat menggagalkan pelantikan anggota DPR/MPR hari ini, kalau gagal mereka juga akan menggagalkan pelantikan presiden mendatang,” kata Dedi.

Baca Juga

Ribuan Polisi Jaga Obyek Vital dan Tutup Akses Jalan Gedung DPR

Sebelumnya, gelombang aksi massa yang mengkritik rancangan undang-undang (RUU) KUHP, UU KPK yang sudah direvisi, dan sejumlah RUU lain mengakibatkan gedung wakil rakyat tersebut kembali dibanjiri massa pada Senin (30/9).

Massa yang datang beragam pada aksi kemarin. Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, Universitas Trisakti, Universitas Indonesia, hingga Universitas Negeri Jakarta turun ke jalan. (Knu)

#Kombes Argo Yuwono #Kerusuhan Massa
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Dunia
Tentara Nepal Bergerak Pulihkan Ketertiban, Perintahkan Warga Tetap di Rumah
Militer jarang dikerahkan di Nepal dan awalnya tetap berada di barak ketika polisi gagal mengendalikan situasi.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
 Tentara Nepal Bergerak Pulihkan Ketertiban, Perintahkan Warga Tetap di Rumah
Indonesia
Halte Transjakarta Senen Ganti Nama Jadi Jaga Jakarta, Pramono Ungkap Alasannya
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengungkapkan alasan mengapa nama Halte Transjakarta Senen diganti. Kini, halte tersebut dinamakan Jaga Jakarta.
Soffi Amira - Senin, 08 September 2025
Halte Transjakarta Senen Ganti Nama Jadi Jaga Jakarta, Pramono Ungkap Alasannya
Indonesia
SETARA Institute desak Prabowo Ungkap Dalang di Balik Kerusuhan Demo, Rakyat juga Berhak Tahu
Ketua Dewan Nasional SETARA Institute, Hendardi mengatakan, Presiden RI, Prabowo Subianto, harus segera membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta yang kredibel.
Soffi Amira - Senin, 08 September 2025
SETARA Institute desak Prabowo Ungkap Dalang di Balik Kerusuhan Demo, Rakyat juga Berhak Tahu
Indonesia
Sempat Rusak Parah, Halte Transjakarta Senen Segera Diresmikan Kembali
Halte Transjakarta Senen akan segera diresmikan pada Senin (8/9). Hal itu diungkapkan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung.
Soffi Amira - Minggu, 07 September 2025
Sempat Rusak Parah, Halte Transjakarta Senen Segera Diresmikan Kembali
Indonesia
Kuasa Hukum Sebut Delpedro Marhaen tak Punya Kuasa untuk Memicu Kerusuhan di Jakarta
Tim Advokasi untuk Demokrasi (TAUD) mengkritisi proses hukum Direktur Lokataru Foundation, Delpedro Marhaen. Ia disebut tak punya kuasa untuk memicu kerusuhan di Jakarta.
Soffi Amira - Minggu, 07 September 2025
Kuasa Hukum Sebut Delpedro Marhaen tak Punya Kuasa untuk Memicu Kerusuhan di Jakarta
Indonesia
Bantah Indonesia akan Terapkan Situasi Darurat setelah Demo, Kepala Badan Investigasi Khusus Nyatakan Situasi sudah Aman
Aries Marsudiyanto memastikan situasi nasional sudah terkendali setelah kerusuhan.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Bantah Indonesia akan Terapkan Situasi Darurat setelah Demo, Kepala Badan Investigasi Khusus Nyatakan Situasi sudah Aman
Indonesia
Komisi V DPR Minta Fasilitas Umum yang Rusak Akibat Kerusuhan Segera Diperbaiki
Menteri Pekerjaan Umum mengungkapkan bahwa total kerugian akibat aksi massa di sejumlah wilayah di Indonesia mencapai hampir Rp 900 miliar.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 04 September 2025
Komisi V DPR Minta Fasilitas Umum yang Rusak Akibat Kerusuhan Segera Diperbaiki
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: ART Ahmad Sahroni Luka Parah akibat Dikeroyok saat Penjarahan
ART Ahmad Sahroni dikabarkan luka parah akibat dikeroyok massa saat penjarahan. Apakah informasi tersebut bisa dibenarkan?
Soffi Amira - Kamis, 04 September 2025
[HOAKS atau FAKTA]: ART Ahmad Sahroni Luka Parah akibat Dikeroyok saat Penjarahan
Indonesia
Pastikan Situasi Tetap Aman usai Demo, Kawasan Objek Vital di Solo Dijaga TNI
TNI menjaga kawasan objek vital di Solo hingga Jumat (5/9). Hal itu dilakukan demi memastikan situasi tetap aman pasca demo rusuh.
Soffi Amira - Kamis, 04 September 2025
Pastikan Situasi Tetap Aman usai Demo, Kawasan Objek Vital di Solo Dijaga TNI
Indonesia
Ungkapan Mendalam Sri Mulyani usai Rumahnya Dijarah: Hilangnya Rasa Aman, Kepastian Hukum, dan Perikemanusiaan
Sri Mulyani kembali buka suara usai rumahnya dijarah. Ia mengatakan, bahwa rasa aman, kepastian hukum, hingga perikemanusiaan sudah hilang.
Soffi Amira - Kamis, 04 September 2025
Ungkapan Mendalam Sri Mulyani usai Rumahnya Dijarah: Hilangnya Rasa Aman, Kepastian Hukum, dan Perikemanusiaan
Bagikan