Nightmare Disorder Bikin Hidup Jadi Keteter
Nightmare disorder berdampak buruk pada kualitas hidup. (Pixabay/Magwood Photography)
ADA kah para pembaca di sini yang sering mengalami gangguan tidur seperti insomnia, overthinking akibat gangguan anxiety, atau bahkan gangguan mimpi buruk yang biasa disebut dengan nightmare disorder?
Sebaiknya kamu segera waspada jika mengalami hal tersebut karena gangguan-gangguan jelang tidur berisiko menurunkan kualitas hidup. Sebab, tubuh butuh banyak waktu untuk recovery dan mengisi kembali “baterai” yang habis selepas beraktivitas seharian.
Tidur ibarat modalmu buat beraktivitas. Jika tidur kurang, modalmu juga sedikit. Alhasil aktivitas harianmu tak bisa maksimal.
Menurut Mayoclinic, mimpi buruk seringkali diabaikan khalayak karena ada begitu banyak orang yang sering mengalami hal demikian dalam tidurnya.
Ada yang menganggap mimpi buruk merupakan pertanda akan terjadinya sesuatu yang buruk dalam waktu dekat, tetapi ada juga yang mengalami mimpi buruk setiap malam karena mengidap nightmare disorder. Pssttt… ternyata nightmare disorder termasuk gangguan kesehatan mental langka, loh!
Baca juga:
1. Gejala
Tak semua mimpi buruk dapat dikatakan sebagai nightmare disorder dan tampaknya gangguan ini betul-betul membutuhkan screening dari dokter kejiwaan.
Kamu bisa mencari bantuan profesional ketika mulai mengalami gejala seperti kecemasan berlebihan saat melakukan aktivitas sehari-hari seolah merasa semua orang memerhatikan gerak-gerik sang pengidap. Atau bisa juga ketakutan saat melihat bayangan dan berada di ruangan gelap.
2. Turunan dari Gangguan Mental Lain
Nightmare disorder juga sering disebabkan oleh gangguan kesehatan mental lainnya seperti parasomnia dan anxiety disorder.
Parasomnia sudah lebih dulu populer sebagai gangguan tidur akut yang menyebabkan pengidapnya melakukan hal-hal bersifat agresif dalam tidurnya.
Baca juga:
Gejala parasomnia juga bisa berupa seperti sebuah kepercayaan yang cukup populer di Indonesia yaitu “ketindihan”. Akibatnya, siklus tidur menjadi terganggu dan berujung pada nightmare disorder.
Selain parasomnia, nightmare disorder juga bisa disebabkan oleh gangguan kecemasan akut atau istilah kerennya adalah anxiety.
Terlalu cemas terutama pada hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan akan mengakibatkan overthinking yang tak kunjung menemukan jalan keluar. Karena pikiran yang kalut tak karuan, kecemasan tersebut terbawa ke dalam mimpi.
3. Mengganggu Kegiatan Sehari-hari
Kebisaan mimpi buruk bisa dikategorikan sebagai nightmare disorder ketika sudah mampu mengganggu kegiatanmu sehari-hari.
Pertama, kamu ketakutan masuk ke ruangan yang minim cahaya. Kedua, kamu merasakan teror dari semua orang yang sebenarnya merupakan kehaluan akibat kurang tidur.
Ketiga, kamu tidak bisa menyelesaikan pekerjaan sehingga performa menurun setiap harinya. Secara tidak langsung nightmare disorder dapat menghancurkan hidup seseorang jika tidak segera mendapatkan bantuan profesional. (Mar)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja