Pilpres 2019

Namanya Masuk Bursa Cawapres, Ini Tanggapan TGB

Eddy FloEddy Flo - Senin, 26 Maret 2018
Namanya Masuk Bursa Cawapres, Ini Tanggapan TGB

Gubernur NTB M Zainul Majdi (kedua kiri) bersama Wakil Ketua WAAG Al Azhar Syeikh Muhammad Abdul Fadil Al Qusi (ketiga kiri), dan Cendekiawan Muslim Quraish Shihab (kiri). (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Tidak mudah untuk seorang gubernur di daerah seperti Nusa Tenggara Barat bisa mendapatkan sorotan dan apresiasi seperti yang didapati Tuan Guru Bajang (TGB) alias TGH Muhammad Zainul Majdi.

Nama Gubenur Nusa Tenggara Barat (NTB) ini sudah jamak masuk dalam radar pemberitaan nasional. Berdasarkan hasil survei PolcoMM Institute, TGH Zainul Majdi berada dalam daftar tokoh nasional yang berpotensi menjadi calon wakil presiden. TGB sejajar dengan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

"Saya sampaikan apresiasi, terima kasih dan bersukur atas itu," kata Gubernur NTB Tuan Guru HM TGH Zainul Majdi di Mataram, Senin (26/3).

Tuan Guru Bajang (TGB) sapaan akrab Gubernur NTB, menilai sebuah kerhormatan, tidak hanya dirinya sendiri melainkan juga masyarakat NTB, bahwa putra NTB mulai diperhitungkan dalam kontestasi kepemimpinan nasional.

"Salah satu niat saya melalui jalan safari dakwah, nama NTB semakin dikenal, meskipun antara TGB dan NTB tidak bisa dipisahkan," ujarnya.

Untuk itu, Gubernur NTB dua periode ini berharap anak-anak muda daerahnya bisa berprestasi dan berkontribusi untuk apapun selama diberikan ruang untuk berkompetisi.

"Apapun itu selama kita diberikan ruang untuk berkompetisi yang fair, anak NTB bisa berkompetsi. Ini bukan berarti khusus soal pilpres," terangnya.

Disinggung terkait dukungan partai politik sejauh ini terhadapnya, TGB seperti dilansir Antara mengaku belum pernah membiacarakan hal itu, termasuk jika dirinya dikaitkan akan dipasangkan dengan Presiden Joko Widodo atau Prabowo pada Pilpres 2019.

"Kalau soal parpol kita masih jauh," terang TGB.

Meski begitu, TGB menegaskan menyerahkan sepenuhnya persoalan itu kepada Allah SWT. Karena menurut gubernur dalam Al Quran ditulis Wama Tadri Nafusummaza Taksibu Goda, "Tidak ada yang tahu apa yang terjadi besok".

"Jadi kita berbuat yang terbaik niatkan memperkokoh republik menghadirkan ide yang baik kepada masyarakat selebihnya Alloh yang mengatur," katanya.

Berdasarkan Survei PolcoMM yang dirilis Minggu (25/3), nama Jokowi masih jadi capres unggulan dengan elektabilitas 49,08 persen, disusul Prabowo Subianto 29,67 persen. Calon presiden lain yaitu mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo 3,50%, Gubernur NTB TGB Zainul Majdi 1,75%, Gubernur DKI Anies Baswedan 1,58% dan Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) pemenangan pilkada dan pilpres Agus Harimurti Yudhoyono 0,75. Sedangkan yang menjawab tidak tahu 9,41%.(*)

#Gubernur NTB #Pilpres 2019 #Partai Demokrat
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Demokrat Respons Usulan Koalisi Permanen, Tegaskan Fokus ke Penanganan Bencana
Energi politik semestinya dicurahkan untuk memastikan penanganan bencana berjalan cepat dan efektif.
Dwi Astarini - Rabu, 10 Desember 2025
Demokrat Respons Usulan Koalisi Permanen, Tegaskan Fokus ke Penanganan Bencana
Indonesia
Percepat Penanganan Bencana Sumatra, Demokrat Desak Pemerintah Buka Akses Bantuan Asing
Partai Demokrat mendesak pemerintah untuk membuka akses bantuan asing. Hal itu dilakukan demi mempercepat penanganan darurat bencana Sumatra.
Soffi Amira - Senin, 08 Desember 2025
Percepat Penanganan Bencana Sumatra, Demokrat Desak Pemerintah Buka Akses Bantuan Asing
Indonesia
Jokowi Sebut Whoosh Investasi Sosial, Demokrat: Siapa yang Talangi Kerugiannya?
Jokowi sebut Whoosh jadi investasi sosial. Demokrat mempertanyakan siapa yang akan menalangi kerugiannya.
Soffi Amira - Sabtu, 01 November 2025
Jokowi Sebut Whoosh Investasi Sosial, Demokrat: Siapa yang Talangi Kerugiannya?
Indonesia
Partai Demokrat Dukung Menkeu soal Dana Pemda Mengendap, Tawarkan Solusi Efektif
Fenomena APBD mengendap di perbankan bukan sekadar persoalan teknis pengelolaan kas daerah, melainkan menggambarkan masalah struktural keuangan daerah.
Dwi Astarini - Jumat, 24 Oktober 2025
Partai Demokrat Dukung Menkeu soal Dana Pemda Mengendap, Tawarkan Solusi Efektif
Indonesia
Demokrat ‘Pelototi’ Paket Stimulus Kuartal IV 2025: Ingin Tepat Sasaran dan Berkelanjutan
Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat menegaskan pentingnya pengawasan dan kolaborasi antara pemerintah dan DPR.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 08 Oktober 2025
Demokrat ‘Pelototi’ Paket Stimulus Kuartal IV 2025: Ingin Tepat Sasaran dan Berkelanjutan
Indonesia
Ramai Video SBY Tak Salami Kapolri saat Peringatan HUT ke-80 TNI, Demokrat Tegaskan Hubungan Baik-Baik Saja
Narasi yang beredar menyebut seolah-olah hubungan antara pendiri Partai Demokrat dan Kapolri tidak akrab.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 07 Oktober 2025
Ramai Video SBY Tak Salami Kapolri saat Peringatan HUT ke-80 TNI, Demokrat Tegaskan Hubungan Baik-Baik Saja
Indonesia
Mengenal 'Betabeq': Ritual Tolak Bala Pemprov NTB Sebelum Gelaran MotoGP Indonesia 2025
Ajang MotoGP 2025 di Mandalika dijadwalkan berlangsung pada 3 hingga 5 Oktober 2025
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Mengenal 'Betabeq': Ritual Tolak Bala Pemprov NTB Sebelum Gelaran MotoGP Indonesia 2025
Indonesia
Geger Kematian Balita di Sukabumi, Demokrat: Bukti Gagalnya Negara Lindungi Rakyat Miskin
Politikus Partai Demokrat, Didi Irawadi Syamsuddin mengatakan, kasus kematian balita di Sukabumi menjadi bukti gagalnya negara melindungi rakyat.
Soffi Amira - Rabu, 20 Agustus 2025
Geger Kematian Balita di Sukabumi, Demokrat: Bukti Gagalnya Negara Lindungi Rakyat Miskin
Indonesia
Tegaskan Roy Suryo Sudah Mundur Sejak 2019, Demokrat Sebut Ada Upaya Adu Domba SBY dengan Jokowi
Partai Demokrat membantah tuduhan dalang di balik kasus ijazah palsu Jokowi
Wisnu Cipto - Senin, 28 Juli 2025
Tegaskan Roy Suryo Sudah Mundur Sejak 2019, Demokrat Sebut Ada Upaya Adu Domba SBY dengan Jokowi
Indonesia
Kondisi SBY Makin Membaik, 2-3 Hari Lagi Sudah Boleh Pulang dari RSPAD
SBY dirawat karena membutuhkan istirahat usai menjalani rangkaian aktivitas yang sangat padat di dalam dan luar negeri.
Wisnu Cipto - Senin, 21 Juli 2025
Kondisi SBY Makin Membaik, 2-3 Hari Lagi Sudah Boleh Pulang dari RSPAD
Bagikan