Najwa Shihab Dipolisikan, Fadli Zon: Demokrasi Macam Apa?

Najwa Shihab (Foto: media dwi prasetya)
MerahPutih.com - Relawan Jokowi Bersatu melaporkan Najwa Shihab ke Polda Metro Jaya pada Rabu (6/10) kemarin, karena dianggap menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal itu menyusul aksi Najwa mewawancarai kursi kosong dengan maksud menyinggung Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.
Baca Juga
Menanggapi hal tersebut, Politikus Partai Gerindra Fadli Zon mengaku heran dengan dilaporkanya putri kedua dari mantan Menteri Agama di era Presiden Soeharto, Quraish Shihab tersebut.
Wawancara kursi kosong ini ide brilian @NajwaShihab . Sangat wajar dlm demokrasi. Jadi kalau hal spt inipun dilaporkan ke polisi, ya demokrasi macam apa?
— FADLI ZON (IG: fadlizon) (@fadlizon) October 6, 2020
Wawancara Kursi Kosong, Najwa Shihab Dilaporkan ke Polisi | Republika Online https://t.co/xNEKAeLtvf
Menurut mantan Wakil Ketua DPR ini, apa yang dilakukan oleh Najwa merupakan hal brilian dan sangat wajar dalam iklim demokrasi.
"Wawancara kursi kosong ini ide brilian NajwaShihab . Sangat wajar dalam demokrasi," cuit Fadli dalam akun twitter pribadinya @Fadlizon dikutip Rabu (7/10).
Baca Juga
Relawan Jokowi Bersatu Laporkan Najwa Shihab, Polisi Arahkan ke Dewan Pers
Fadli mempertanyakan demokrasi seperti apa yang diterapkan di Indonesia, jika hal yang dilakukan oleh Najwa Shihab dilaporkan ke polisi.
"Kalau hal seperti inipun dilaporkan ke polisi, ya demokrasi macam apa?," kata anak buah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ini. (Pon)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Kerusakan Museum dan Cagar Budaya di Tiga Kota Jadi Kerugian Besar Bagi Bangsa, Fadli Zon Minta Pelaku Kembalikan Koleksi yang Dijarah

Viral! Surat-Surat R.A. Kartini Masuk Daftar Memory of the World, Bukti Perempuan Indonesia Punya Kontribusi Penting untuk Peradaban Dunia

Rayakan HUT Ke-80 RI, Kembud Cetak Prangko Edisi Pendiri Bangsa secara Terbatas

Simfoni Delapan Dekade GBN 2025: Prince Poetiray dan Pembantu Prabowo Sukses Bikin Banjir Air Mata

Fadli Zon Ingatkan Pentingnya Musyawarah dan Keseimbangan Menyikapi Fenomena Sound Horeg

Uji Publik Penulisan Buku Sejarah Dilakukan 20 Juli 2025, Bentuknya Diskusi dan Seminar

2 Legislator PDIP Menangis Dengar Penjelasan Fadli Zon tentang Korban Perkosaan 1998

Rapat Komisi X DPR Ricuh, Koalisi Sipil Tolak Pemutihan Sejarah dan Gelar Pahlawan untuk Soeharto

Fadli Zon Sebut Jambore Nasional Keris Solo Bagian Pelestarian Budaya, Janjikan Gelontorkan Dana untuk Ajang Serupa

Aksi Demo Koalisi Masyarakat Sipil Melawan Impunitas Geruduk Kementerian Kebudayaan
