Dipolisikan Relawan Jokowi Bersatu, Najwa Shihab Buka Suara


Najwa Shihab (foto: MP/Ikhsan Digdo)
MerahPutih.com - Presenter Najwa Shihab mengaku baru tahu soal dirinya yang dilaporkan ke polisi buntut aksi mewawancarai kursi kosong yang dimaksud sebagai Menteri Kesehatan Terawan, Agus Putranto.
"Saya dengar pihak Polda Metro Jaya menolak laporan tersebut dan meminta pelapor membawa persoalan ini ke Dewan Pers," kata wanita yang akrab disapa Nana dalam keterangan tertulisnya pada wartawan, Selasa (6/12).
Namun, Nana mengaku jika memang ada keperluan pemeriksaan terhadap dirinya, ia siap memberikan keterangan.
Baca Juga
Relawan Jokowi Bersatu Laporkan Najwa Shihab, Polisi Arahkan ke Dewan Pers
Dirinya menjelaskan tayangan kursi kosong diniatkan untuk mengundang pejabat publik menjelaskan kebijakan-kebijakannya terkait penanganan pandemi COVID-19.
Penjelasan tersebut menurutnya tidak harus di acaranya Mata Najwa, tapi bisa di mana pun.
"Namun, kemunculan Menteri Kesehatan memang minim dari pers sejak pandemi kian meningkat, bukan hanya di Mata Najwa saja. Dan dari waktu ke waktu, makin banyak pihak yang bertanya ihwal kehadiran dan proporsi Menteri Kesehatan dalam soal penanganan pandemi," katanya.
Najwa menambahkan faktor-faktor itulah yang mendorongnya membuat tayangan kursi kosong. Menurut dia, media massa perlu menyediakan ruang untuk mendiskusikan dan mengawasi kebijakan-kebijakan publik.
Pertanyaan-pertanyaan yang dijukan dalam tayangan kursi kosong juga berasal dari publik, baik para ahli atau lembaga yang sejak awal concern dengan penanganan pandemi maupun warga biasa.
"Itu semua adalah usaha memerankan fungsi media sesuai UU Pers yaitu mengembangkan pendapat umum dan melakukan pengawasan, kritik, koreksi, dan saran terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan umum," katanya.
Lebih lanjut dirinya mengatakan tayangan yang dibuatnya ini belum pernah dilakukan di Indonesia, tapi lazim di negara yang punya sejarah kemerdekaan pers cukup panjang.
Dia mencontohkan di Amerika sudah dilakukan sejak tahun 2012, diantaranya oleh Piers Morgan di CNN dan Lawrence O’Donnell di MSNBC’s dalam program Last Word.
Kemudian, pada 2019 lalu di Inggris, Andrew Neil, wartawan BBC, juga menghadirkan kursi kosong yang sedianya diisi Boris Johnson, calon Perdana Menteri Inggris, yang kerap menolak undangan BBC.
"Hal serupa juga dilakukan Kay Burley di Sky News ketika Ketua Partai Konservatif James Cleverly tidak hadir dalam acara yang dipandunya," katanya Najwa.
Sebelumnya diberitakan, buntut mewawancarai kursi kosong dengan maksud menyinggung Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Najwa Shihab dilaporkan ke polisi. Pelapor adalah Relawan Jokowi Bersatu.
Baca Juga
Ketua Umum Relawan Jokowi Bersatu, Silvia Devi Soembarto, menolak aksi Najwa karena melukai hati pendukung Jokowi.
"Kejadian wawancara kursi kosong Najwa Shihab melukai hati kami sebagai pembela presiden karena Menteri Terawan adalah representasi dari Presiden Joko Widodo, dan saatnya kami relawan bersuara karena kami takutkan kejadian Najwa Shihab akan berulang," ujar Silvia selaku pelapor. (Knu)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Penundaan Eksekusi Silfester Matutina yang Merupakan Relawan Jokowi Rusak Prinsip Keadilan Hukum

Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia Usai Jalani Perawatan Akibat Stroke dan Pendarahan di Otak

Relawan Jokowi Laporkan Roy Suryo Cs ke Polisi, Polresta Surakarta Lakukan Joint Investigation

Ada Ancaman, Pasbata Pasang Badan untuk Jokowi

Ketua Timses RIDO Klaim Belum Ada Relawan Jokowi-Prabowo yang Berkhianat

[HOAKS atau FAKTA]: Luhut Memarahi Najwa karena Dukung Demo Revisi UU Pilkada
![[HOAKS atau FAKTA]: Luhut Memarahi Najwa karena Dukung Demo Revisi UU Pilkada](https://img.merahputih.com/media/96/18/3b/96183b53d886501c6f835401a5aade41_182x135.jpeg)
Istana Pastikan Rencana Rombongan Projo ke IKN Hanya Ditunda Bukan Batal

Projo Berubah Jadi Parpol Tunggu Keputusan Resmi Kongres Ketiga

Relawan Alap-Alap Jokowi Dukung Ahmad Luthfi Maju Pilkada Jateng

Tukar Kado Capres: Prabowo Beri Bantal Kucing ke Anies dan Helm Sepeda untuk Ganjar
