Mundurnya Bamsoet Dari Perebutan Ketum Golkar Rusak Proses Demokrasi

Eddy FloEddy Flo - Selasa, 03 Desember 2019
 Mundurnya Bamsoet Dari Perebutan Ketum Golkar Rusak Proses Demokrasi

Caketum Partai Golkar Bambang Soesatyo alias Bamsoet (Antara/Desca Lidya Natalia)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago menilai, mundurnya Bambang Soesatyo (Bamsoet) maju sebagai Ketua Umum Golkar berdampak buruk bagi konstelasi politik di partai tertua di Indonesia itu.

Ia melihat, pengaruh tokoh senior Golkar Luhut Binsar Panjaitan membuat Bamsoet tak berkutik.

Baca Juga:

Sempat Bergelojak, Munas Golkar Dijamin Berlangsung Damai dan Demokratis

"Pengaruh Luhut sebagai politisi senior tentu ada, nggak mungkin nggak. Saya ngak tahu ilmu dan pengaruh apa yang pada akhirnya Bamsoet menyerah tanpa syarat dan seperti terkesan bertekut lutut berhadapan dengan Luhut, " papar Pangi kepada wartawan di Jakarta, Selasa (3/12).

Pengamat Politik Pangi Syarwi Chaniago sebut mundurnya Bamsoet rusak proses demokrasi partai golkar
Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago. (MP/Ponco Sulaksono)

"Yang jelas Luhut punya pengaruh besar dan mungkin punya kartu mati untuk Bamsoet," sebut Pangi.

Menurut Pangi, hampir tak terjadi kontestasi sejuah ini tanpa Bamsoet karena tak ada lawan tanding Airlangga Hartarto

"Dengan mundurnya Bamsoet nampaknya memang ada yang siap tanding head to head dengan Airlangga Hartarto," kata Pangi.

Pangi melihat, dari awal memang Bamsoet setengah hati dan tidak berani head to head atau tanding secara terbuka dengan Airlangga Hartarto.

"Jadi kita tidak kaget tiba tiba mundurnya Bamsoet dari pencalonan ketum Golkar," sebut Pangi.

Pangi menjelaskan, mundurnya Bamsoet semakin memperkuat sinyalemen aklamasi karena sudah tak ada kompetisi.

"Sangat disayangkan sebetulnya, karena selama ini partai golkar partai yang tumbuh kembang dari kontestasi, terbuka peluang berkontestasi, bisa kemunduran demokrasi di internal Golkar kalau suasana bertarung tidak muncul dalam munas golkar kali ini," jelas Pangi.

Pangi menyesalkan adanya pengaruh dari beberapa tokoh senior Golkar yang meminta Bamsoet tak maju.

"Ada gejala partai politik mulai tidak demokratis, wajar mengelola negara nanti bisa tidak demokratis, mustahil mengelola negara secara demokratis," terang Pangi.

"Sementara partai trend mulai berkembang menjadi oligarki dan makin feodal, di internal partai sendiri sudah tidak demokratis, bagaimana kita percaya negara bisa demokratis," tambah dia.

Baca Juga:

Bamsoet Mundur dari Perebutan Kursi Ketum Golkar

Pangi meyakini, Ketua Umum Golkar bksa terpilih bisa menjadi calon presiden di tahun 2024, sudah tidak zamannya lagi Golkar menjadi partai pengusung calon presiden dari kader partai lain.

"Dan ketua umum terpilih bisa menahkodai bagaimana supaya suara partai golkar dan jumlah kursinya naik, memenangkan pemilu legislatif 2024, ini tantangan ketua umum yang baru," tutup Direktur Eksekutif Voxpol Center ini.(Knu)

Baca Juga:

Golkar Bergejolak Jelang Munas Karena Perebutan Posisi Strategis

#Pengamat Politik #Bambang Soesatyo #Munas Golkar #Partai Golkar
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Idrus Marham Yakin Bahlil Setia ke Prabowo Meski Dihujat di Media Sosial
Memperjuangkan keadilan harus dengan cara adil, memperjuangkan demokrasi harus dengan cara demokratis
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 25 Oktober 2025
Idrus Marham Yakin Bahlil Setia ke Prabowo Meski Dihujat di Media Sosial
Indonesia
Kritik Terhadap Bahlil Lahadalia Dinilai Sudah Kebablasan dan Menyerang Personal Tanpa Berlandaskan Fakta, Golkar Siap Tempur?
Framing negatif terhadap Pak Bahlil Lahadalia sudah tidak diinspirasi oleh nilai-nilai Pancasila
Angga Yudha Pratama - Jumat, 24 Oktober 2025
Kritik Terhadap Bahlil Lahadalia Dinilai Sudah Kebablasan dan Menyerang Personal Tanpa Berlandaskan Fakta, Golkar Siap Tempur?
Berita Foto
Ketum Bahlil Lahadiala Bagikan 610 Ribu Paket Sembako Peringati HUT Ke-61 Partai Golkar
Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia didampingi Sekjen Partai Golkar M Sarmudji dan jajaran pengurus DPP Partai Golkar menyerahkan secara simbolis 610 ribu paket sembako di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (22/10/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 22 Oktober 2025
Ketum Bahlil Lahadiala Bagikan 610 Ribu Paket Sembako Peringati HUT Ke-61 Partai Golkar
Indonesia
Akun Medsos yang Hina Bahlil Dilaporkan ke Polisi, Direktur P3S: Sangat Tidak Etis
Direktur Political and Public Policy Studies, Jerry Massie menilai, pelaporan akun medsos yang dinilai menghina Bahlil tidak etis. Sebab, hal itu masih dalam batas wajar.
Soffi Amira - Rabu, 22 Oktober 2025
Akun Medsos yang Hina Bahlil Dilaporkan ke Polisi, Direktur P3S: Sangat Tidak Etis
Indonesia
Golkar Nilai Wacana Soeharto Jadi Pahlawan Nasional Sebagai Hal Wajar, Era Orde Baru Resmi Dihormati Negara?
Setiap bangsa besar menghargai para pendirinya, pemimpinnya
Angga Yudha Pratama - Rabu, 22 Oktober 2025
Golkar Nilai Wacana Soeharto Jadi Pahlawan Nasional Sebagai Hal Wajar, Era Orde Baru Resmi Dihormati Negara?
Indonesia
Pengamat Beri Nilai 6 untuk Setahun Kinerja Prabowo-Gibran, Sebut Tata Kelola Pemerintahan Semrawut
Ray mencontohkan kerusuhan yang terjadi pada akhir Agustus 2025
Angga Yudha Pratama - Selasa, 21 Oktober 2025
Pengamat Beri Nilai 6 untuk Setahun Kinerja Prabowo-Gibran, Sebut Tata Kelola Pemerintahan Semrawut
Indonesia
Bahlil Tolak Tunduk Narasi Negatif, Golkar Klaim Publik Lebih Cerdas Menilai
Kinerja Bahlil dan Wihaji menunjukkan bahwa kader Golkar tidak hanya berpengalaman dalam politik
Angga Yudha Pratama - Rabu, 15 Oktober 2025
Bahlil Tolak Tunduk Narasi Negatif, Golkar Klaim Publik Lebih Cerdas Menilai
Indonesia
Klarifikasi Pernyataan Atalia Praratya soal Dana Pesantren, Golkar Tegaskan Tak Ada Larangan APBN untuk Ponpes
Sekjen Partai Golkar menegaskan bahwa pernyataan Atalia tidak bermaksud melarang penggunaan dana APBN untuk pesantren.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 15 Oktober 2025
Klarifikasi Pernyataan Atalia Praratya soal Dana Pesantren, Golkar Tegaskan Tak Ada Larangan APBN untuk Ponpes
Indonesia
Bertemu ‘Empat Mata’, Pengamat Menduga Jokowi Kecewa karena Tak ‘Deal’ Politik dengan Prabowo
Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo mengadakan pertemuan tertutup, Sabtu (4/10)
Frengky Aruan - Senin, 06 Oktober 2025
Bertemu ‘Empat Mata’, Pengamat Menduga Jokowi Kecewa karena Tak ‘Deal’ Politik dengan Prabowo
Indonesia
Perpres 79 Tahun 2025 Dinilai Jadi Bukti Komitmen Prabowo untuk Lanjutkan Pembangunan IKN
Kalau sikap Golkar kan sebetulnya dari awal ketika ada rencana pemindahan Ibu Kota ke IKN itu kan kita memang mendukung penuh
Angga Yudha Pratama - Selasa, 23 September 2025
Perpres 79 Tahun 2025 Dinilai Jadi Bukti Komitmen Prabowo untuk Lanjutkan Pembangunan IKN
Bagikan