MPSI: Cukai Naik Peluang Rokok Ilegal Marak

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Jumat, 10 November 2017
MPSI: Cukai Naik Peluang Rokok Ilegal Marak

Petani menyiram tanaman tembakau usia 40 hari di Desa Polagan, Galis, Pamekasan, Jawa Timur. (ANTARA FOTO/Saiful Bahri)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Ketua Paguyuban Mitra Produksi Sigaret Indonesia (MPSI) Djoko Wahyudi menilai naiknya tarif cukai rokok yang semakin tinggi membuka peluang maraknya rokok tak bercukai alias ilegal.

"Tarif cukai naik membuat harga rokok juga naik. Persoalannya, harga rokok yang semakin mahal tidak lantas membuat masyarakat yang perokok berhenti merokok," kata Djoko seperti dikutip dari Antara di Kendal, Jawa Tengah, Kamis (9/11).

Menurutnya, rokok memang bukan kebutuhan konsumsi utama masyarakat, tetapi perokok juga sensitif dengan perubahan harga yang disebabkan naiknya tarif cukai.

"Harga rokok naik, biasanya masyarakat menyesuaikan. Misalnya, selama ini kalau beli rokok yang harga Rp 15 ribu. Begitu (harga) naik, mereka mencari yang harganya sama meski kualitasnya tentu lain," katanya.

Kalau memang masyarakat beralih ke rokok bermerek yang harganya lebih terjangkau masih mending karena bercukai, tetapi menjadi repot ketika mereka justru memilih produk-produk rokok yang tanpa cukai.

"Pemerintah tidak akan dapat apa-apa karena rokoknya tanpa cukai. Selama ini, industri rokok kan patuh memberikan kontribusi dari pembayaran cukai yang sebagian besar memang menyumbang pendapatan negara," katanya.

Di sisi lain, kata Djoko, industri rokok juga tidak pernah merepotkan pemerintah dan menjalankan kewajibannya sesuai aturan main industri, sekaligus membantu meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

"Namun, industri rokok justru dihantam dari berbagai sisi. Mulai sisi kesehatan dengan iklan yang menyebutkan slogan 'Merokok Membunuhmu', (tarif) cukai rokok yang terus dinaikkan, hingga impor tembakau," katanya.

Ketua Aliansi Masyarakat Tembakau Indonesia (AMTI) Budidoyo membenarkan nasib industri rokok di Indonesia yang seolah terus dimarjinalkan, dipojokkan, dan tidak pernah diberi ruang yang cukup untuk berusaha.

Padahal, kata Budi, kehadiran industri rokok melahirkan multiplier effect yang luar biasa, utamanya ekonomi, mulai petani tembakau, petani cengkeh, para pekerja industri rokok, hingga pedagang atau peritel.

"Itu baru mereka yang langsung bergelut dengan produk rokok, ada enam jutaan orang. Belum termasuk tumbuhnya perekonomian sekitar pabrik dengan munculnya warung, para pengojek, angkutan kota untuk mengangkut karyawan," katanya.

Salah satu tekanan yang dihadapi industri rokok, katanya, naiknya tarif cukai yang terus menerus seperti berada di negeri asing, padahal satu-satunya produk rokok kretek yang ada di dunia cuma ada di Indonesia.

"Produk tembakau dan turunannya itu dari hulu sampai hilir tidak pernah dapat insentif apapun dari pemerintah. Industri rokok tidak harus dibela, tetapi diberitakan objektif saja sudah bersyukur," kata Budidoyo. (*)

#Rokok #Cukai Rokok #Rokok Ilegal
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Indonesia
Menkeu Purbaya Tahan Kenaikan Cukai Rokok di 2026, Khawatir Picu Pengangguran
Menurut Purbaya, belum ada perusahaan atau program yang mampu menciptakan lapangan kerja sebanyak industri rokok.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 01 Oktober 2025
Menkeu Purbaya Tahan Kenaikan Cukai Rokok di 2026, Khawatir Picu Pengangguran
Berita
Cukai Rokok Tak Naik 2026: Antara Kepentingan Ekonomi dan Ancaman Kesehatan Publik
Pemerintah tidak menaikkan cukai rokok di 2026. Keputusan ini menuai protes karena dinilai mengorbankan kesehatan publik demi industri. Simak data dan analisis lengkapnya di sini.
ImanK - Selasa, 30 September 2025
Cukai Rokok Tak Naik 2026: Antara Kepentingan Ekonomi dan Ancaman Kesehatan Publik
Indonesia
Dikritik Organisasi Masyarakat Sipil Karena Tidak Naikkan Cukai Rokok, Menkeu Santai
Ketika ditanya soal alasan kesehatan yang kerap dijadikan dasar kritik terhadap kebijakan cukai rokok, Purbaya mempertanyakan argumen tersebut.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 30 September 2025
Dikritik Organisasi Masyarakat Sipil Karena Tidak Naikkan Cukai Rokok, Menkeu Santai
Indonesia
Pramono Anung Wajibkan Fasilitas Publik Siapkan Tempat Merokok Tertutup Agar Tidak Ganggu UMKM
Raperda tanpa rokok itu yang paling penting tidak boleh mengganggu UMKM
Angga Yudha Pratama - Senin, 29 September 2025
Pramono Anung Wajibkan Fasilitas Publik Siapkan Tempat Merokok Tertutup Agar Tidak Ganggu UMKM
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Rokok Ilegal Kuasai Pasar, Siap Siap Warung dan E-Commerce Kena Razia
"Saya harapkan dengan itu nanti tiga bulan ke depan sudah hilang. Siklus impor kan tiga bulan kira-kira. Kami harap semuanya mengikuti aturan dengan benar," kata menkeu.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 22 September 2025
Rokok Ilegal Kuasai Pasar, Siap Siap Warung dan E-Commerce Kena Razia
Indonesia
Raperda Larangan Merokok Hampir Final, Pelanggar Perda KTR Jakarta Bisa Dikenai Sanksi Lebih dari Denda Rp 250 Ribu
Raperda KTR juga mengatur sanksi bagi para pelanggar, termasuk individu, perusahaan, dan sponsor
Angga Yudha Pratama - Jumat, 19 September 2025
Raperda Larangan Merokok Hampir Final, Pelanggar Perda KTR Jakarta Bisa Dikenai Sanksi Lebih dari Denda Rp 250 Ribu
Indonesia
Pekerja Gudang Garam Terancam PHK Massal, Pemerintah Diminta Bereskan Masalah Rokok Ilegal dan Cukai Tinggi
Rokok ilegal, yang sering diproduksi rumahan, tidak membayar cukai kepada pemerintah
Angga Yudha Pratama - Selasa, 09 September 2025
Pekerja Gudang Garam Terancam PHK Massal, Pemerintah Diminta Bereskan Masalah Rokok Ilegal dan Cukai Tinggi
Indonesia
Anggota DPR Usul Gerbong Kereta Khusus Merokok, Wapres Gibran: Belum Masuk Skala Prioritas
Gibran menegaskan dalam perumusan sebuah kebijakan itu ada yang namanya skala prioritas dan fisikal.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 24 Agustus 2025
Anggota DPR Usul Gerbong Kereta Khusus Merokok, Wapres Gibran: Belum Masuk Skala Prioritas
Indonesia
Penelitian Klaim Rokok Elektrik Jadi Jawaban Ampuh Berhenti Merokok, Tingkat Keberhasilan Hampir Tiga Kali Lipat dari Terapi NRT
Ketua Asosiasi Konsumen Vape Indonesia (Akvindo), Paido Siahaan, menekankan bahwa temuan ini konsisten dengan penelitian lain
Angga Yudha Pratama - Kamis, 21 Agustus 2025
Penelitian Klaim Rokok Elektrik Jadi Jawaban Ampuh Berhenti Merokok, Tingkat Keberhasilan Hampir Tiga Kali Lipat dari Terapi NRT
Bagikan