Momen Paling Bikin Adrenalin Terpacu Saat Belajar Tatap Muka


Hati dag di dug takut dipanggil guru (Sumber: SMPN 56 Surabaya)
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:
RAGA masih di kelas, tetapi jiwa udah berkelana. Mulai mikir duit ceban jatoh dari kantong sampe membayangkan gebetan update status sama cowok barunya. Saat sedang mengawang, mendadak Bu Mawar guru Bahasa Perancis, di kelas memanggil namanya. "Randi coba jawab pertanyaan di papan tulis," perintahnya pelan tetapi tajam.
"Mati gue! Itu apaan? Mana gue paham," jerit batin Randi. Keringat dingin sebesar biji jagung meluncur dari dahinya, napas tiba-tiba kembang-kempis, dan mata berkunang-kunang. Situasi semakin buruk ketika seisi kelas menoleh padanya.
"Rasanya pengin ditelan bumi aja deh sekalian!".
Bukannya langsung maju, Randi justru mengedarkan seluruh pandangan ke seluruh penjuru kelas berharap bala bantuan datang. Adel teman biasa membantu pun cuma bisa menggeleng lemah. Randi menelan ludahnya. Pasrah. Dengan langkah gontai ia pun maju menuju papan tulis. Di samping papan tulis, Bu Mawar berdiri dengan santuy-nya sembari menyerahkan spidol kepadanya.

Randi menerima spidol itu dengan gerakan slow motion. Berharap tiba-tiba waktu terhenti. Sayangnya, itu cuma ada di imajinasinya. Pelan-pelan, ia menulis angka satu. Pelan banget macam lagi mengukir. Hapus. Tulis lagi. Bu Mawar enggak sabar pun langsung menyuruhnya kembali ke meja. "Udah sana balik!"
Peristiwa semacam itu pasti pernah kamu lihat, atau bahkan alami saat proses belajar mengajar di kelas. Saat lagi bengong di kelas tiba-tiba aja ditunjuk sama guru. Kok bisa guru di kelas dengan 'sakti'nya bisa mendeteksi murid enggak fokus dan 'skip' saat pelajarannya di antara puluhan lain.
Bahkan di sebuah sekolah terdapat rumor beredar tentang 'kesaktian' seorang guru dalam mencari murid enggak fokus. "Kalo pas pelajaran Pak Helmi di kelas kakinya jangan nginjak lantai. Doi bisa baca pikiran lu dan tahu lu lagi bengong kalo nginjak lantai!".
Alhasil murid-murid pun maksa taruh kakinya di kayu kecil penyangga kaki di kolong meja supaya enggak dibaca pikirannha. Namun, apakah legenda tersebut nyata adanya? Benarkah guru-guru bisa membaca pikiran anak muridnya seperti Roy Kiyoshi saat kaki anaknya menyentuh lantai?
Dwi Mawarni, seorang guru Bahasa Perancis di sebuah sekolah SMK Swasta di Jakarta memeberi kesaksian. Ia menjelaskan kenapa sih guru-guru mahir banget nebak siswa 'skip' pas lagi pelajaran di kelas? "Keliatan dari matanya. Mata dia kosong, keliatan enggak ngerti," tuturnya menjelaskan ciri-ciri murid enggak fokus saat belajar di kelas kepada Merahputih.com.

"Namanya juga ngajar bahasa kan, pasti keliatan kok orang antusias sama enggak. Orang konsentrasi sama enggak," ujar perempuan pernah mengajar di Pusat Pelatihan Bahasa Asing tersebut. Ternyata, selain menyampaikan mata pelajaran, para guru juga memperhatikan anak didiknya satu persatu. Ditatap satu persatu. Mereka akan terus mencoba berinteraksi meskipun jumlah muridnya banyak.
Nah biasanya kalo dapat murid pas lagi enggak fokus, guru punya cara jitu agar muris kembali fokus. "Saya tunggu kalo waktunya memungkinkan. Kalo enggak, suruh ia minta tolong temannya. Seenggaknya walau enggak ngerti, biar ada usahanya," jelasnya.
Ternyata cara klasik ini masih cukup efektif sampai sekarang. Para murid meski udah kena shock therapy begitu biasanya kembali fokus sama pelajaran. Mereka jadi sibuk buka buku atau nanya sama temannya. Meski ada juga sih dari awal langsung pasrah bilang "enggak tahu bu!", waktu gurunya minta untuk mengerjakan soal. (Avia)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Indonesia
Muhaimin Ingin Sekolah Umum Contoh Sekolah Rakyat, Memetakan Talenta
Pada akhir Oktober 2025 nanti, pemerintah menargetkan ada 165 Sekolah Rakyat yang berdiri di seluruh Indonesia.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 01 Oktober 2025

Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025

Indonesia
DPR Soroti Rencana Penutupan 7 Sekolah di Aceh Barat, Khawatir Hak Pendidikan Anak Terancam
Komisi X DPR RI mendesak pemerintah daerah dan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) untuk mencari solusi
Angga Yudha Pratama - Senin, 29 September 2025

Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025

Indonesia
Pramono Targetkan 6.654 Ijazah Bakal Diputihkan Tahun ini, Banyak Siswa yang Terjerat Masalah Biaya
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menargetkan 6.654 ijazah diputihkan tahun ini.
Soffi Amira - Rabu, 24 September 2025

Indonesia
Siswa SMAN 15 Jakarta Keracunan usai Santap MBG, 3 Orang Masuk Rumah Sakit
7 siswa SMAN 15 Jakarta mengalami keracunan usai menyantap MBG. Lalu, tiga orang dilarikan ke rumah sakit. BGN pun membenarkan kabar tersebut.
Soffi Amira - Rabu, 24 September 2025

Indonesia
Sekolah Garuda Bisa Diakses Anak Dari Keluarga Miskin, Menengah dan Mampu, Syaratnya Berprestasi
Sekolah Garuda ditujukan untuk mencetak generasi unggul yang mampu bersaing di kancah global dan masuk ke perguruan tinggi ternama.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 23 September 2025

Indonesia
BGN Tanggapi Surat Madrasah Brebes soal Risiko MBG, Sebut Kualitasnya Diawasi Ketat
Badan Gizi Nasional (BGN) menanggapi angket Madrasah di Brebes soal risiko MBG. Mereka menjamin bahwa kualitasnya sudah diawasi ketat.
Soffi Amira - Selasa, 16 September 2025

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025

Indonesia
Sekolah Rakyat Diharap Jadi Solusi Utama Pemerintah untuk Memutus Rantai Kemiskinan dan Mengurangi Angka Putus Sekolah
Visi dari program Sekolah Rakyat adalah membentuk agen-agen perubahan dari keluarga miskin
Angga Yudha Pratama - Kamis, 11 September 2025
