Suka Duka Sekolah Online, Hanya Dipahami Generasi Z


Belajar online menjadi hal baru bagi pengajar dan pelajar. (Foto: Pixabay/StockSnap)
SAAT ini, mayoritas anak sekolah dan mahasiswa mengikuti kegiatan belajar mengajar via online. Baik guru maupun murid sama-sama dihadapkan dengan Kenormalan Baru yang memungkinkan mereka untuk belajar dan dituntunt untuk selalu bisa beradaptasi dengan keadaan.
Karena hanya belajar lewat perangkat digital, biasanya orang tua seringkali bingung dan serba salah dalam memantau tingkah laku anaknya ketika mengikuti kelas online.
Baca juga:
Sekolah Ini Memberikan Layanan Pre-School dan TK Secara Online
Menurut survey yang dilakukan MerahPutih.com terhadap beberapa siswa SMA di Jakarta, sebagian orang tua kerap memergoki anaknya yang malah main HP diam-diam ketika pembelajaran online berlangsung atau merasa anaknya seperti 'tidak sekolah' dan hanya main-main saja.
Sebagian lain orang tua menganggap bahwa tugas yang diberikan terlalu berat sehingga anaknya semakin stres di rumah.
Memang, regulasi baru dalam kegiatan belajar mengajar ini memiliki suka dan duka tersendiri bagi para pelajar. Jika kesempatanmu sudah lewat dalam melewati masa-masa sekolah online seperti para generasi Z ini, yuk intip suka dan duka mereka selama mengikuti kelas online beberapa bulan terakhir.
1. Mudah menyontek

Karena memiliki adik yang masih duduk di bangku SMA, penulis sendiri menjadi saksi bagaimana anak-anak sekarang bisa menyontek dengan mudahnya. Pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan guru sebagian besar jawabannya sudah ada di situs-situs tanya jawab seperti Brainly. Ya, situs ini dianggap sebagai sang mahatahu bagi para murid sekolah di zaman sekarang.
Jika para pengajar lebih teliti dan mengganti soalnya, tidak jarang para pelajar ini meminta bantuan kakaknya untuk bekerjasama dalam mengerjakan soal ulangan, atau meminta jawaban dari teman-temannya lewat ponsel pintar mereka.
2. Waktu terbuang karena masalah teknis

Ini bisa menjadi hal yang menguntungkan sekaligus merugikan. Untuk jangka pendek, tentunya pelajar akan merasa senang jika waktu belajar terpotong karena masalah-masalah teknis seperti suara yang tidak masuk, video yang tidak jelas, dan kendala-kendala lainnya.
Baca juga:
Kiat Efektif untuk Para Guru dalam Memberikan Tugas Sekolah selama PSBB
Meski begitu, dampaknya akan terasa ketika ulangan tiba. Pelajar akan merasa kurang mengerti karena banyak waktu yang terpotong karena satu dan lain hal. Fenomena ini tentunya akan berdampak pada performa belajar selama sekolah online berlangsung.
Pada akhirnya, orang tua kemungkinan akan dituntut untuk memberikan anak-anaknya les atau mendaftarkan anaknya dalam aplikasi belajar online yang sedang marak akhir-akhir ini.
3. Tidak usah bangun pagi-pagi

Ketika kelas online, para pelajar ini tidak harus bangun lebih pagi untuk mandi, memakai seragam, dan berangkat ke sekolah. Mereka bisa belajar di mana saja asal ada koneksi internet dan stop kontak di dekat mereka.
Bahkan, beberapa sekolah memperbolehkan pelajarnya untuk tidak selalu menggunakan seragam sekolah sehingga mereka bisa menggunakan kemeja bebas. (shn)
Baca juga:
Bagikan
annehs
Berita Terkait
POCO F8 Ultra Sudah Raih Sertifikasi NBTC, Kemungkinan Debut Global dalam Waktu Dekat

Bocoran OPPO Reno 15 Pro Max Terungkap, Berikut Spesifikasi Lengkapnya!

DxOMark Sebut iPhone 17 Pro Punya Kamera Selfie Terbaik, Kalahkan Google dan Honor

Anomali Apple: iPhone Air Kurang Laris, Tapi Produksi iPhone 17 Malah Diborong Habis

Presiden Prabowo Gelar Rapat Terbatas di Kertanegara, Bahas Pengembangan STEM dan Swasembada Energi-Pangan

iPhone 18 Pro Bakal Dilengkapi Kamera Aperture Variabel, Kerja Sama dengan 2 Perusahaan Tiongkok

ChatGPT bakal Izinkan Konten Erotis untuk Pengguna Dewasa

Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19

Engsel iPhone Fold yang Bakal Meluncur Tahun Depan Cuma Rp 1 Juta, Harga HP-nya DIperkirakan Tembus Rp 30 Juta

OPPO Find X9 Series Meluncur Global 28 Oktober, ini Spesifikasi Lengkapnya
