Moeldoko Tegaskan Vaksinasi Berbayar Tak Gantikan Vaksin Rakyat

Petugas medis menunjukkan vaksin di lokasi vaksinasi COVID-19, Taman Brantas, Kota Kediri, Jawa Timur, Senin (12/7/2021). ANTARA/ Asmaul
Merahputih.com - Pemerintah memastikan bahwa pelaksanaan vaksin berbayar mandiri atau Vaksinasi Gotong Royong (VGR) mandiri merupakan inisiatif dan partisipasi komponen bangsa. Keberadaan VGR mandiri tidak menghapus program vaksin rakyat gratis yang dijalankan pemerintah.
“Tidak akan menggantikan atau menghapus program vaksin rakyat yang diberikan pemerintah secara gratis,” kata Kepala Staf Presiden (KSP), Moeldoko dalam siaran persnya, Selasa (13/7).
Moeldoko memastikan pemerintah tetap dengan komitmennya memberikan vaksin COVID-19 gratis untuk rakyat demi melindungi mereka dan menciptakan kekebalan komunitas atau herd immunity.
Baca Juga:
Wagub DKI Klaim Vaksinasi di Jakarta Lebihi Target Pemerintah Pusat
Dia menekankan pemerintah bahkan mempercepat target pemberian vaksin menjadi 1 juta per hari di bulan Juli dan akan ditingkatkan lagi pada Agustus mendatang. "Jangkauan vaksinasi juga terus diperluas," ujarnya.
Untuk itu, pemerintah meminta dukungan semua pihak untuk terlibat dalam program vaksinasi ini, agar bangsa Indonesia segera keluar dari pandemi COVID-19.
Dia menjelaskan, salah satu yang ingin terlibat adalah pengusaha dan korporasi melalui program VGR mandiri.
"Mereka berinisiatif dan ingin berpartisipasi membantu pemerintah dalam mempercepat target vaksinasi yang dicanangkan. Jadi ini bentuk inisiatif dan partisipasi ingin membantu pemerintah mempercepat target vaksinasi masyarakat,” jelas Moeldoko.
Menurut Moeldoko, Pemerintahan yang baik, adalah pemerintahan yang tetap menjalankan kewajibannya dalam melindungi rakyatnya secara maksimal, sekaligus memberikan ruang-ruang alternatif pilihan kepada warganya untuk berbuat yang terbaik.

Menurutnya, segala inisiatif dan solidaritas yang muncul dari individu, kelompok masyarakat dan seluruh elemen hingga korporasi yang ingin membantu mempercepat penyelesaian COVID-19, termasuk mempercepat vaksinasi perlu disambut baik dan dibantu.
Moeldoko menegaskan bahwa vaksinasi gratis oleh pemerintah masih akan terus dilakukan dan masyarakat tidak perlu khawatir dengan jumlah ketersediaan vaksin gratis.
"Karena pada dasarnya Vaksin Gotong-Royong ini diadakan untuk memberikan pilihan bagi masyarakat dalam mendapatkan vaksin secara mandiri di samping vaksinasi program pemerintah yang digelar gratis. Tidak ada unsur paksaan, yang mampu silahkan dan bisa mengurangi beban anggaran negara," kata Moeldoko.
Berdasarkan rencana awal, vaksin berbayar ini juga akan tersedia di bandara untuk melayani para pemegang paspor asing di Indonesia. Adapun target sasaran penerima vaksin adalah untuk Individu, dimana semua penerimanya harus dinaungi badan usaha atau lembaga tempat ia bekerja.
Baca Juga:
Erick Sebut Pengadaan Vaksin Gotong Royong dari Pinjaman Korporasi Holding Farmasi BUMN
“Inisiatif seperti ini perlu di tengah lonjakan angka COVID-19,” kata Moeldoko.
Sebelumnya, Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 10 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi menyebutkan badan hukum atau usaha dapat melaksanakan vaksinasi Gotong-Royong untuk individu. Kemudian, aturan ini diubah menjadi Permenkes Nomor 19 Tahun 2021 di mana pasal 5 ayat 5 menyebutkan bahwa pelaksanaan vaksinasi COVID-19 kepada individu atau perorangan pendanaannya dibebankan kepada yang bersangkutan. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
![[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone](https://img.merahputih.com/media/b7/83/47/b783478297cb6d97ceab51e9480de202_182x135.png)
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
