Kesehatan

Mitos Menyesatkan Kesehatan Mata

Dwi AstariniDwi Astarini - Minggu, 05 September 2021
Mitos Menyesatkan Kesehatan Mata

Mata bukan sekedar penampilan, penting untuk merawatnya seumur hidup. (Foto: 123RF/puhhha)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MATA mendapat begitu banyak perhatian sehingga menginspirasi puisi dan lagu. Tentu saja, kamu mengandalkan mata bukan untuk sekadar penampilan. Memiliki penglihatan yang bagus penting untuk tugas sehari-hari seperti mengemudi, mengetik, dan membaca, belum lagi menikmati karunia untuk dapat melihat semua hal indah di sekitarmu.

Namun seiring waktu, mata bisa menjadi buram, berair, iritasi, atau mengecil. Penting untuk merawat mata sepanjang hidup, tetapi ada banyak kesalahpahaman tentang bagaimana cara melakukannya. Untuk melihat sesuatu dengan jelas, kamu harus memisahkan fakta dari fiksi.

Berikut mitos paling umum tentang kesehatan mata, menurut para ahli seperti dirangkum Prevention.com (30/8).

Baca Juga:

Sering Dianggap Sepele, 5 Hal ini Bisa Sebabkan Kerusakan Mata

Mitos #1: Menatap Layar Sepanjang Hari akan Merusak Mata

mata
Cahaya biru dari perangkat elektronik seperti komputer, ponsel pintar, dan tablet tidak dikatakan merusak mata.(Foto: 123RF/ryanking999)


Tidak perlu khawatir, semua jam kerja dan Zoom tidak menyebabkan kerusakan permanen pada mata. Cahaya biru dari perangkat elektronik seperti komputer, ponsel pintar, dan tablet tidak cukup terang untuk menyebabkan kerusakan permanen. Menurut Chris Easley, OD, dari Milan Eye Center di Alpharetta, Georgia, AS, yang dapat dilakukan cahaya itu dalam jangka pendek adalah membuat mata lelah dan kering. Kedua kondisi tersebut sangat dapat diobati.

Alasan mata mengering setelah waktu layar adalah bahwa "menatap objek terdekat untuk waktu yang lama mengurangi tingkat kedipan," kata Easley. Ini juga melelahkan otot mata. Sebuah penelitian terhadap mahasiswa menemukan bahwa 90 persen dari mereka mengalami gejala computer vision syndrome (CVS), yaitu kelelahan mata, mata kering, sakit kepala, setelah dua jam menatap layar. Untuk memerangi CVS, berkediplah lebih sering, perbarui resep kacamata atau lensa kontak, dan istirahatkan mata secara teratur agar dapat fokus kembali.

Mitos #2: Jika Kemampuan Pengelihatan Tidak Berubah, Tidak Perlu Cek Mata

mata
Jangan menunggu penglihatan memburuk, kunjungi dokter mata secara rutin. (Foto: 123RF/popunderlight)


Masalah seperti glaukoma, degenerasi makula, dan retinopati diabetik dapat menyerang tanpa gejala, kata Raman Bhakhri, OD, seorang profesor di Illinois College of Optometry di Chicago, AS. Ketiga masalah mata ini pada akhirnya dapat menyebabkan kerusakan permanen, yang menyebabkan kehilangan penglihatan atau terkadang kebutaan total. Diagnosis lebih awal berpotensi menghentikan atau menunda kerusakan.

Baca juga:

Kantung Mata dan Lingkaran Hitam Mengganggu Penampilan

Pemeriksaan mata juga memberikan petunjuk tentang kesehatan pembuluh darah, saraf, dan jaringan ikat yang dapat menjadi tanda peringatan masalah seperti tumor otak, diabetes, dan tekanan darah tinggi. Dapatkan pemeriksaan mata yang komprehensif setidaknya setiap dua tahun antara usia 40 dan 64, dan setiap tahun setelah kamu berusia 65 tahun atau jika kamu memiliki faktor risiko seperti diabetes, tekanan darah tinggi, atau riwayat penyakit mata pribadi atau keluarga.

Mitos #3: Wortel dapat Meningkatkan Penglihatan

mata
Kamu tidak akan dapat melihat dalam kegelapan tidak peduli berapa banyak menyantap wortel. (Foto: 123RF/marctran)


Kamu tidak akan dapat melihat dalam kegelapan tidak peduli berapa banyak menyantap wortel. Penelitian menunjukkan bahwa karotenoid (zat gizi mikro yang baik dalam wortel) dapat mengurangi risiko katarak dan degenerasi makula, tapi tidak ada makanan yang benar-benar akan meningkatkan penglihatan. Demikian menurut Easley.

Makanan yang menyehatkan mata pun tidak terbatas pada wortel: Brokoli, sayuran hijau, bayam, labu musim panas, dan kacang polong kaya akan vitamin antioksidan seperti C dan E dan pigmen tumbuhan seperti lutein dan zeaxanthin, yang semuanya membantu menjaga kesehatan mata. Peneliti dari University of Georgia di Athena juga menemukan bahwa karotenoid dapat mengurangi stres mata akibat silau dan cahaya terang. Dan Easley mencatat bahwa asam lemak omega-3 (dalam salmon, cod, tuna, dan halibut) juga penting untuk kesehatan mata yang baik.(aru)

Baca Juga:

Tanaman Penuh Khasiat Mudah Ditanam di Pekarangan Rumah

#Kesehatan #Kesehatan Mata
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Lainnya
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Vertigo merupakan istilah medis yang digunakan untuk menyebut sensasi seolah-olah lingkungan di sekitar penderita terus berputar dan biasanya disertai rasa pusing.
Frengky Aruan - Kamis, 21 Agustus 2025
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Indonesia
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Anggaran kesehatan pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 dialokasikan sebesar Rp 244 triliun.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 21 Agustus 2025
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Bagikan