Kesehatan

Mitos, Kedelai Bisa Obati Osteoporosis

Dwi AstariniDwi Astarini - Rabu, 09 November 2022
Mitos, Kedelai Bisa Obati Osteoporosis

Kedelai bantu cegah osteoporisi. (foto: pexels-matthias-zomer)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

KEDELAI bukanlah bahan makanan yang asing bagi orang Indonesia. Tempe dan tahu merupakan olahan kedelai nan jamak dikonsumsi sehari-hari. Manfaat biji-bijian bahan pembuat kedelai ini telah lama diakui. Salah satunya ialah kedelai disebut bisa mengobati osteoporosis.

Namun, apa benar demikian?

BACA JUGA:

Cegah Osteoporosis sejak Dini




Seperti dilansir The List, Osteoporosis merupakan penyakit tulang kronis. Meski osteoporosis tak dapat disembuhkan secara total, kamu dapat mengelola gejalanya melalui perubahan gaya hidup. Sebagai permulaan, cobalah untuk meningkatkan asupan harian kalsium dan vitamin D. Pakar kesehatan merekomendasikan sekitar 1.200 mg kalsium per hari untuk perempuan di atas 50 tahun dan 1.000 mg untuk pria dalam kelompok usia yang sama, dibagi menjadi 500 hingga 600 mg per dosis. Kamu juga membutuhkan setidaknya 600 iu vitamin D per hari untuk memaksimalkan penyerapan kalsium.

kedelai
Kedelai bisa membantu meningkatkan pembentukan tulang. (foto: pexels.com_polina tankilevitch)




Selain itu, Mayo Clinic juga merekomendasikan konsumsi banyak buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian. Makanan tersebut kaya akan vitamin A, vitamin K, magnesium, potasium, dan nutrisi lain yang bisa meningkatkan kesehatan tulang. Dalam hal biji-bijian, kedelai kaya akan nutrisi yang bisa membantu mengobati osteoporosis. Kedelai dipenuhi kalsium, protein, dan nutrisi penting lainnya. Semua kandungan nutrisi itu akan menjaga tulang kamu lebih kuat.


Satu porsi atau 3,5 ons kedelai menawarkan sekitar 36 gram protein nabati. Jumlah itu mencakup 38 persen dari asupan kalium harian yang direkomendasikan. Selain itu, terdapat juga lebih dari 20 persen tunjangan kalsium harian yang direkomendasikan. Kamu juga akan mendapatkan sejumlah besar zat besi, vitamin B, tembaga, mangan, fosfor, seng, dan selenium.

BACA JUGA:

Kaya Vitamin, 4 Manfaat Susu Kedelai bagi Ibu Menyusui

Bukti klinis menunjukkan hubungan positif antara konsumsi kedelai dan kesehatan tulang. Misalnya, sebuah studi 2018 menyelidiki efek kedelai pada tikus betina dengan tingkat kebugaran rendah. Hewan yang mengonsumsi tepung kedelai selama 30 minggu mengalami peningkatan peningkatan pada kekuatan tulang yang lebih besar daripada pada saat mengonsumsi tepung jagung.


Para peneliti percaya bahwa isoflavon kedelai, kelas senyawa mirip ekstrogen, dapat mengubah protein dan hormon yang bertanggung jawab atas pengeroposan tulang, mengurangi stres oksidatif, dan meningkatkan kesehatan metabolisme. Dalam penelitian lain, protein kedelai terbukti bisa meningkatkan pembentukan tulang pada perempuan pascamenopause dalam satu tahun pengobatan. Namun, hal tersebut tidak mencegah pengeroposan tulang atau osteoporosis.

kedelai
Ternyata kedelai tidak bisa mengobati pengeroposan tulang. (foto: pexels.com_pixabay)



Kedelai tidak mungkin mengobati osteoporosis. Namun, nampaknya kedelai memiliki efek menguntungkan pada kesehatan tulang. Menurut bukti klinis yang disajikan dalam jurnal Maturitas, dengan kandungan nan kaya akan protein dan isoflavon, kacang-kacangan ini dapat mencegah osteoporosis dan mengurangi risiko patah tulang.(yos)

BACA JUGA:

Perempuan Rawan Osteoporosis, Kok Bisa?

#Kesehatan #Kesehatan Tulang #Osteoporosis Hilang
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Bagikan