Mitos dan Fakta Payudara Kencang, Ladies Wajib Simak

P Suryo RP Suryo R - Rabu, 30 Agustus 2023
Mitos dan Fakta Payudara Kencang, Ladies Wajib Simak

Ada faktor-faktor biologi yang mempengaruhi payudara kencang. (Pixabay/LUCIFER91)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

INFORMASI bisa jadi kadang menyesatkan. Malahan cenderung mengarah pada mitos. Seperti salah satunya adalah cara mengencangkan payudara.

Melansir Alodokter, ada mitos yang menyebutkan untuk memiliki payudara kencang, kamu perlu untuk melakukan olahraga jenis tertentu. Ada juga yang mengatakan bahwa salah satu kebiasaan menggunakan bra juga memiliki pengaruh terhadap kekencangan payudara. Hal ini menjadi polemik di masyarakat. Benarkah hal-hal tersebut?

Baca Juga:

Deteksi Kanker Payudara Bisa Dilakukan Sejak Remaja

cew
Mitos yang tak terbukti yang sayangnya dipercaya oleh perempuan. (Pixabay/Tunglam89)

Pertama, memakai bra dapat membuat payudara tetap kencang. Hampir seluruh perempuan percaya dengan informasi ini. Faktanya hal tersebut hanyalah mitos, penggunaan bra sepanjang hari tidak dapat membuat payudara lebih kencang dan malah bisa membuat kamu tidak nyaman

Kemudian mitos berikutnya adalah menyusui membuat payudara kendur. Menyusui tidak menyebabkan payudara kendur. Namun, kehamilan mungkin untuk membuat payudara terlihat kendur dibanding sebelumnya. Perubahan hormon dan kenaikan berat badan akan menyebabkan jaringan penyangga payudara renggang.

Ketiga, olahraga dapat mengencangkan payudara. Faktanya olahraga memang tidak dapat mengurangi kekenduran pada payudara. Hanya saja dengan rutin berolahraga, otot-otot di bagian dada dapat menjadi lebih kuat. Dengan demikian, payudara akan tampak kencang dan lebih indah.

Baca Juga:

Gua Sha Redakan Pembengkakan pada Payudara

cew
Ada fakta yang harus diketahui oleh para perempuan. (Pixabay/VietFotos)

Selain mitos seperti itu, kamu harus tahu fakta seputar payudara kencang. Pertama, berat badan akan berpengaruh terhadap kekencangan payudara. Perubahan berat badan yang kamu alami dapat membuat kulit pada payudara renggang dan kehilangan elastisitas. Naik atau turun berat badan sama-sama bisa membuat payudara menjadi kendur, apalagi yang terjadi dalam waktu yang cepat.

Lalu kekencangan payudara dipengaruhi oleh usia. Karena semakin bertambah usia, kekencangan payudara akan berkurang. Ini disebabkan karena jaringan penyangga di sekitar payudara akan semakin mengendur seiring berjalannya waktu.

Kemudian gaya hidup memengaruhi kekencangan payudara. Gaya hidup turut berpengaruh terhadap kekencangan payudara. Seperti kebiasaan merokok karena dapat menyebabkan rusaknya kolagen yang berfungsi mempertahankan kepadatan kulit, termasuk kulit payudara. (aqb)

Baca Juga:

Pelajari Perubahan pada Payudara Seiring Bertambahnya Usia

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan