Misi Komersial Pertama ke Bulan akan Diluncurkan


Pesawat tak berawak ini akan lepas landas di atas roket baru Vulcan Centaur. (Foto: Instagram/Astrobotic Technology)
PERHITUNGAN mundur telah dimulai untuk peluncuran pendaratan bulan swasta yang dibangun oleh sebuah perusahaan bernama Astrobotic, dalam misi menjadi misi komersial pertama yang berhasil mendarat di bulan.
Lander bernama 'Peregrine' yang dikembangkan oleh Astrobotic, dijadwalkan untuk diluncurkan ke luar angkasa Senin pukul 02.18 pagi waktu setempat. Pesawat tak berawak ini akan lepas landas di atas roket baru Vulcan Centaur milik United Launch Alliance dari Cape Canaveral, Florida.
Jika semuanya berjalan sesuai rencana, misi Peregrine bisa mencatat beberapa pencapaian bersejarah. Ini adalah peluncuran perdana dari pendorong Vulcan Centaur generasi berikutnya, dan jika berhasil Astrobotic bisa menjadi perusahaan swasta pertama yang mencapai pendaratan terkendali di bulan.
Baca juga:
Pendaratan sukses akan menjadi tonggak besar bagi industri antariksa komersial yang masih muda, membuka akses ke kosmos lebih jauh tidak hanya untuk pemerintah dan militer, tetapi juga untuk lebih banyak perusahaan swasta. Hanya empat lembaga antariksa negara yakni Amerika Serikat, Uni Soviet, China, dan India yang berhasil mendarat di bulan. Sampai saat ini, belum ada perusahaan swasta yang berhasil melakukannya.
Meski merupakan upaya dari perusahaan swasta, misi ini didanai melalui program Commercial Lunar Payload Services (CLPS) dari NASA, yang merupakan bagian kunci dari upaya agensi tersebut untuk kembali mengirim astronot ke bulan.
Inisiatif ini memungkinkan NASA memberikan kontrak kepada perusahaan swasta untuk mengangkut peralatan ilmiah dan perlengkapan lainnya ke permukaan bulan.
"Kami berpikir bahwa ini adalah pendekatan yang hebat untuk memanfaatkan kewirausahaan dan inovasi dalam basis industri Amerika," ujar Joel Kearns, wakil administrator asosiasi dengan Direktorat Misi Sains di markas besar NASA.
Kearns menyatakan bahwa kemitraan dengan penyedia layanan komersial akan memungkinkan NASA meluncurkan misi ke bulan dengan lebih sering dan lebih efisien dari segi biaya.
Baca juga:
Lander Peregrine adalah wahana antariksa pertama yang diluncurkan dalam kerangka program Commercial Lunar Payload Services. Wahana ini akan membawa lima instrumen NASA ke bulan, termasuk alat ukur untuk mengukur lingkungan radiasi di permukaan bulan dan spektrometer untuk mempelajari kelimpahan bahan seperti hidrogen.
Selain itu, misi ini juga akan membawa beberapa item lain yang tidak terkait untuk kepentingan ilmiah, termasuk muatan untuk dua perusahaan, Elysium Space dan Celestis, yang menawarkan "pemakaman antariksa" dengan membawa abu jenazah ke orbit atau ke bulan.
View this post on Instagram
Lander Peregrine akan mencoba mendarat di bulan pada tanggal 23 Februari. Pesawat antariksa tersebut diharapkan mendarat di situs yang dikenal sebagai Sinus Viscositatis, di mana lava purba pernah mengalir.
Dalam briefing sebelum peluncuran, Thornton mengatakan bahwa misi Peregrine merupakan langkah besar bagi industri antariksa komersial di Amerika Serikat. Secara khusus, penerbangan ini dapat membuka era baru teknologi antariksa dan inovasi bagi Astrobotic dan kota Pittsburgh.
"Kami membawa negara antariksa baru online," katanya. "Pittsburgh berasal dari industri baja dan mengalami penurunan pada tahun '70 dan '80-an, dan sejak itu telah menciptakan kembali dirinya, dan misi ini adalah representasi bahwa jika Pittsburgh bisa mendarat di bulan, Pittsburgh bisa melakukan apapun," tutup Thornton. (dsh)
Baca juga:
NASA Temukan Asteroid Bernama Dinky yang Miliki Bulan Sendiri
Bagikan
Berita Terkait
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia

Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim

Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii

Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar

Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini

Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!

Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali

Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif

Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo

Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
