Misi Komersial Pertama ke Bulan akan Diluncurkan

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Senin, 08 Januari 2024
Misi Komersial Pertama ke Bulan akan Diluncurkan

Pesawat tak berawak ini akan lepas landas di atas roket baru Vulcan Centaur. (Foto: Instagram/Astrobotic Technology)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

PERHITUNGAN mundur telah dimulai untuk peluncuran pendaratan bulan swasta yang dibangun oleh sebuah perusahaan bernama Astrobotic, dalam misi menjadi misi komersial pertama yang berhasil mendarat di bulan.

Lander bernama 'Peregrine' yang dikembangkan oleh Astrobotic, dijadwalkan untuk diluncurkan ke luar angkasa Senin pukul 02.18 pagi waktu setempat. Pesawat tak berawak ini akan lepas landas di atas roket baru Vulcan Centaur milik United Launch Alliance dari Cape Canaveral, Florida.

Jika semuanya berjalan sesuai rencana, misi Peregrine bisa mencatat beberapa pencapaian bersejarah. Ini adalah peluncuran perdana dari pendorong Vulcan Centaur generasi berikutnya, dan jika berhasil Astrobotic bisa menjadi perusahaan swasta pertama yang mencapai pendaratan terkendali di bulan.

Baca juga:

Rusia Kembali Terbang ke Bulan setelah 47 Tahun

Pendaratan sukses akan menjadi tonggak besar bagi industri antariksa komersial yang masih muda, membuka akses ke kosmos lebih jauh tidak hanya untuk pemerintah dan militer, tetapi juga untuk lebih banyak perusahaan swasta. Hanya empat lembaga antariksa negara yakni Amerika Serikat, Uni Soviet, China, dan India yang berhasil mendarat di bulan. Sampai saat ini, belum ada perusahaan swasta yang berhasil melakukannya.

Meski merupakan upaya dari perusahaan swasta, misi ini didanai melalui program Commercial Lunar Payload Services (CLPS) dari NASA, yang merupakan bagian kunci dari upaya agensi tersebut untuk kembali mengirim astronot ke bulan.

Inisiatif ini memungkinkan NASA memberikan kontrak kepada perusahaan swasta untuk mengangkut peralatan ilmiah dan perlengkapan lainnya ke permukaan bulan.

"Kami berpikir bahwa ini adalah pendekatan yang hebat untuk memanfaatkan kewirausahaan dan inovasi dalam basis industri Amerika," ujar Joel Kearns, wakil administrator asosiasi dengan Direktorat Misi Sains di markas besar NASA.

Kearns menyatakan bahwa kemitraan dengan penyedia layanan komersial akan memungkinkan NASA meluncurkan misi ke bulan dengan lebih sering dan lebih efisien dari segi biaya.

Baca juga:

Pesawat Ruang Angkasa Rusia Luna-25 Tabrak Bulan

Lander Peregrine adalah wahana antariksa pertama yang diluncurkan dalam kerangka program Commercial Lunar Payload Services. Wahana ini akan membawa lima instrumen NASA ke bulan, termasuk alat ukur untuk mengukur lingkungan radiasi di permukaan bulan dan spektrometer untuk mempelajari kelimpahan bahan seperti hidrogen.

Selain itu, misi ini juga akan membawa beberapa item lain yang tidak terkait untuk kepentingan ilmiah, termasuk muatan untuk dua perusahaan, Elysium Space dan Celestis, yang menawarkan "pemakaman antariksa" dengan membawa abu jenazah ke orbit atau ke bulan.

Lander Peregrine akan mencoba mendarat di bulan pada tanggal 23 Februari. Pesawat antariksa tersebut diharapkan mendarat di situs yang dikenal sebagai Sinus Viscositatis, di mana lava purba pernah mengalir.

Dalam briefing sebelum peluncuran, Thornton mengatakan bahwa misi Peregrine merupakan langkah besar bagi industri antariksa komersial di Amerika Serikat. Secara khusus, penerbangan ini dapat membuka era baru teknologi antariksa dan inovasi bagi Astrobotic dan kota Pittsburgh.

"Kami membawa negara antariksa baru online," katanya. "Pittsburgh berasal dari industri baja dan mengalami penurunan pada tahun '70 dan '80-an, dan sejak itu telah menciptakan kembali dirinya, dan misi ini adalah representasi bahwa jika Pittsburgh bisa mendarat di bulan, Pittsburgh bisa melakukan apapun," tutup Thornton. (dsh)

Baca juga:

NASA Temukan Asteroid Bernama Dinky yang Miliki Bulan Sendiri

#Sains
Bagikan
Ditulis Oleh

Disya Shaliha

Average internet voyager, surrendering to the whims of my feline rulers.

Berita Terkait

Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Lifestyle
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Dikenal dengan nama NWA 16788, meteorit ini memiliki berat 24,5 kilogram.
Dwi Astarini - Kamis, 17 Juli 2025
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Lifestyle
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Gejala alergi tak lagi bisa dianggap sepele.
Dwi Astarini - Senin, 23 Juni 2025
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Fun
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Sebuah studi dari Concordia University mengungkap bahwa membagikan foto atau video hewan lucu di media sosial ternyata bisa memperkuat koneksi dan hubungan digital. Simak penjelasannya!
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 13 Juni 2025
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Fun
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Strawberry Moon bukan berarti bulan berwarna merah muda. Simak fakta menarik tentang fenomena langit langka yang hanya terjadi setiap 18,6 tahun sekali ini.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 12 Juni 2025
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Fun
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Studi dari American Psychological Association temukan bahwa screen time berlebihan berkaitan dengan kecemasan, depresi, dan agresi pada anak-anak. Konten dan dukungan emosional juga berperan penting.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 11 Juni 2025
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Dunia
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Stuart Semple klaim ciptakan warna cat baru hasil eksperimen ilmiah.
Hendaru Tri Hanggoro - Sabtu, 26 April 2025
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Fun
Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
Ilmuwan temukan warna ‘olo’ — biru-hijau super pekat yang hanya terlihat dengan teknologi laser Oz.
Hendaru Tri Hanggoro - Senin, 21 April 2025
Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
Bagikan