Milennial, Coba 4 Tips ini untuk Wujudkan Mimpimu Membeli Rumah


Ilustrasi: Milenial dengan rumah impiannya (Foto: Unsplash/Anastase Maragos)
SEMAKIN tingginya harga properti meresahkan banyak milenial saat ini, tak lain adalah semakin 'sempit' kesempatan mereka untuk mempunyai rumah sendiri. Melansir berbagai sumber, ketua DPD Himpunan Pengembang Perumahan dan Permukiman (Himperra) DKI Jakarta Aviv Mustaghfiri mengutarakan, harga rumah dan tanah terus naik, milenial sebaiknya tidak menunda untuk membeli rumah. "Milenial kebanyakan memikirkan lifestyle, tinggal di apartemen karena sesuai sama kebutuhan gaya hidup, lebih baik beli rumah, punya tanah sendiri," ujarnya.
Baca juga:
Alasan utama milenial berat untuk bisa membeli rumah adalah proporsi belanja 50% sebagai keinginan bukan untuk kebutuhan. Hobi Milenial yang lebih suka mengoleksi pengalaman daripada aset menjadi faktor pendukung yang menghambat milenial bisa mendapatkan aset berharga mereka di masa depan itu.
Di sisi lain, kenaikan harga rumah dengan kenaikan harga upah setahun saling bertolak belakang. Berdasarkan data Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) Bank Indonesia, dalam satu dekade kenaikan harga hunian mencapai 39,7 persen. Sedangkan kenaikan Upah Minimum Regional (UMR) di seluruh indonesia per tahun dengan memperhatikan perkembangan tingkat inflasi masih belum sebanding. Berikut empat tips penting bagi milenial untuk bisa memiliki hunian pribadi atau rumah.
1. Maksimalkan Penghasilan, Minimumkan Pengeluaran

Bagi milenial bukan saatnya lagi kalian menunggu lulus untuk mulai bekerja, sudah dipastikan kondisi tabungan mereka akan miris ketika lulus dan kemudian bekerja. Hal tersebut akan otomatis akan menambah pengeluaran yang tak terduga, pada gilirannya bisa menguras gaji bulanan.
Oleh karena itu, maksimalkan penghasilan kalian sembari kuliah dengan berbagai jenis pekerjaan freelance sesuai dengan kemampuan. Meski pendapatan bulanan besar, itu cenderung tergoda untuk menjadi pribadi yang hedonisme. Untuk itu, simpanlah 30-40 persen dari total penghasilan untuk ditabung atau diinvestasikan setiap bulan.
2. Catat Pengeluaran

Ini adalah bagian yang paling disepelekan oleh milenial. milenial mengira bahwa mencatat pengeluaran bukanlah hal penting, melainkan sebaliknya. mencatat pengeluaran berguna untuk memonitorisasi jumlah pengeluaran yang sudah dikeluarkan selama waktu yang ditetapkan oleh masing-masing individu.
Begitu kamu tahu jumlah pengeluaranmu dan merasa tidak cocok, hal itu bisa menjadi evaluasi kamu untuk lebih memperhatikan pengeluaran kamu di periode waktu berikutnya.
Baca juga:
Pekerja Milenial versus Senior, Babak Baru Drama di Perkantoran
3. Beli Kebutuhan bukan Keinginan

Keinginan memang merupakan suatu kepuasan tersendiri yang dimiliki oleh manusia apabila hal tersebut berhasil terpenuhi. Namun keinginan memiliki dampak terbesar untuk merusak finansialmu secara perlahan. Contoh kasusnya adalah Demam Boba belakangan ini, satu gelas bobba dihargai sekitar 25.000-35.000 rupiah. Dalam satu minggu, menurut survey orang bisa mengkonsumsi 3-4 gelas, yang artinya orang tersebut harus merogoh kocek sebesar 75.000-100.000 hanya untuk minuman.
Di sini jebakan gaya hidup terjadi. Kebanyakan milenial merasa angka tersebut tidaklah besar karena dilihat dari jangka pendeknya. apabila kita menarik garis panjang, jika kebiasaan ini berlanjut hingga berbulan-bulan, maka perbulan milenial bisa mengeluarkan 300.000-400.000 hanya untuk minuman. Hal ini bisa diminimalisir untuk tabungan beli rumah.
4. Memanfaatkan KPR

Jangan ragu untuk memanfaatkan program KPR dengan tenor yang sesuai dengan kemampuanmu. umumnya, cicilan maksimal harus dilunasi sebelum usia kita minginjak usia pensiun (di atas 55 tahun). mengingat usia milenial masih tergolong muda, kita dapat memanfaatkan KPR dengan tenor panjang hingga 25 tahun. (Nic)
Baca juga:
7 Hal Penting yang Dibutuhkan Generasi Milenial untuk Bisa Hidup, Apa Benar?
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Bunga KPR FLPP Diusulkan Naik, Menteri Lagi Cari Waktu Tepat

Pengembang Dapat KUR Perumahaan, Harga Rumah Diharapkan Semakin Terjangkau

BP Tapera Minta Rakyat Gunakan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan Buat Beli Rumah Pertama

Ingat Ya! SLIK Bukan Daftar Hitam Orang Tidak Bisa Akses KPR, Ada Syarat Lainnya

Awas! Jika Punya Lebih dari Satu Rumah, Siap-Siap Kena Dampak Aturan Baru Ini

Program Perumahan Murah Singapura Jadi Contoh Indonesia, Prabowo: Pembangunan Dikebut

Rencana Pemerintah Perkecil Ukuran Rumah Subsidi jadi 18 Meter Persegi

Hal Yang Perlu Dipertimbangkan Sebelum Ambil KRP

Kuota Rumah Subsidi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan Dijanjikan Ditambah

Pemerintah Bakal Keluarkan Aturan Anyar Rumah Bersubsidi Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah
