Microsoft dan Oracle Tengah Garap Kartu Vaksin COVID-19 Digital
Microsoft garap kartu Vaksin COVID-19 Digital (Foto: pixabay/efes)
MULAI akhir bulan ini, Amerika Serikat akan meminta penumpang udara internasional untuk menunjukkan bukti tes COVID-19 negatif terbaru, baru-baru atau bukti bahwa mereka baru saja sembuh dari penyakit tersebut.
Sebagai alternatif, sekarang setelah vaksin COVID-19 diberikan, maskapai penerbangan mungkin segera mengizinkan kamu terbang bila kamu dapat memastikan bahwa kamu telah diimunisasi.
Baca Juga:
Terkait vaksin COVID-19, beberapa organisasi kesehatan dan teknologi telah bekerja sama untuk mengembangkan sistem yang memungkinkan orang menerima salinan terenkripsi dari status vaksinasi, yang dapat kamu simpan dalam dompet digital di ponsel kamu.
Seperti yang dilansir dari laman engadget, organisasi kesehatan dan teknologi yang bekerjasama antara lain yakni anggota dari Vaccination Credential Initiative (VCI) termasuk Microsoft, Oracle, Salesforce dan Mayo Clinic.
Kelompok ini berharap dapat memberikan akses ke catatan vaksinasi melalui SMART Health Cards framework. Orang-orang tanpa ponsel pintar bisa menerima cetakan kode QR yang berisi catatan vaksin yang dapat diverifikasi.
Pejabat kesehatan di AS mengeluarkan kartu catatan kertas untuk orang-orang yang telah menerima vaksin COVID-19. Namun, itu belum tentu menjadi bukti bahwa seseorang telah diimunisasi, karena kartu tersebut dapat dipalsukan.
Baca Juga:
Sejumlah Negara Pakai Eventbrite untuk Jadwalkan Vaksin COVID-19, Apa Itu?
Beberapa bandara dan maskapai penerbangan sedang menguji aplikasi paspor kesehatan dari Proyek Commons, yang merupakan anggota VCI.
Wisatawan akan bisa naik penerbangan internasional tertentu, jika mereka mendapatkan hasil tes negatif dari penyedia layanan kesehatan mereka, dan menerima kode konfirmasi melalui aplikasi CommonPass.
Seperti yang dicatat The New York Times, pendekatan VCI akan bekerja dengan cara yang sama untuk catatan vaksin.
Tapi, Meski dapat memverifikasi vaksinasi COVID-19 sangat penting dalam kembalinya kita ke normalitas lockdown dan social distancing, aplikasi paspor kesehatan mungkin terbukti menjadi masalah yang pelik.
Bila maskapai penerbangan atau pemberi kerja mewajibkan untuk menunjukkan bukti penggunaan vaksin, orang yang memilih untuk tidak melakukannya dapat tidak dapat bepergian atau kembali bekerja. (Ryn)
Baca Juga:
Kisah Inspiratif Survivor Kasus 01 COVID-19 Sita Tyasutami Menghadapi Perundungan
Bagikan
Berita Terkait
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI