Meski Medsos Eksis, Media Massa Tetap Punya Peran Penting

Andrew FrancoisAndrew Francois - Sabtu, 10 Juni 2023
Meski Medsos Eksis, Media Massa Tetap Punya Peran Penting

Media massa tetap punya peran vital. (Foto: Unsplash/Filip Mishevski)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PAKAR komunikasi dari Universitas Indonesia Firman Kurniawan Sujono mengatakan media massa masih memiliki peran yang penting bagi masyarakat meskipun media sosial telah menjadi sumber informasi.

Firman menjelaskan media massa memiliki karakteristik yang khas. Media massa memiliki jurnalis yang dapat menyajikan informasi secara mendalam.

Mereka juga telah mendapatkan pendidikan dan pelatihan yang memungkinkan mereka memberikan informasi yang valid kepada masyarakat. Oleh karena itu, media massa tetap memiliki peran yang penting dalam memberikan kebenaran informasi kepada masyarakat saat ini.

Baca juga:

Promosi Lewat Media Sosial Dinilai Lebih Efektif, Mengapa?

Media massa tetap lebih berkualitas ketimbang media sosial. (Foto: Unsplash/Obi - @pixel7propix)

Firman mengungkapkan bahwa media sosial, karena dimiliki oleh semua orang dengan berbagai tingkat pendidikan dan kepentingan, sering kali tidak menghasilkan informasi yang berkualitas dan berdasarkan kebenaran.

Firman menyatakan bahwa dalam hal ini, media konvensional masih memiliki peran penting dalam menyediakan informasi berkualitas kepada masyarakat.

Namun, Firman juga mengingatkan para jurnalis agar tidak terjebak dalam perilaku media sosial yang terlalu cepat dalam menyampaikan informasi. Menurutnya, keakuratan informasi lebih penting bagi masyarakat daripada kecepatan dalam mendapatkannya.

Heru Sutadi, seorang Pengamat Telekomunikasi dan Anggota Komisi Komunikasi dan Edukasi Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN), juga menyatakan bahwa media massa memiliki peran yang besar sebagai sumber informasi selama tidak mengikuti pemberitaan yang diungkapkan di media sosial.

Baca juga:

Overthinking dan Pencitraan di Media Sosial

Dampingi anak-anak dalam mengonsumsi media massa dan media sosial. (Foto: Unsplash/Alexander Dummer)

Heru menekankan pentingnya untuk tidak langsung mempercayai informasi di media sosial. Media massa harus melakukan verifikasi dan pemeriksaan ulang terhadap informasi yang diterima dan jika terdapat informasi yang terkait dengan pihak tertentu, perlu untuk memberikan informasi secara seimbang kepada publik.

Selain itu, di tengah eksitensi media sosial nan liar, penggunaannya oleh anak-anak juga perlu didampingi oleh orang dewasa. Anak-anak cenderung mengikuti perilaku orang terdekatnya, termasuk orang tua dalam melakukan suatu hal.

Jika didampingi, mereka akan lebih mudah mendapatkan informasi positif dari penggunaan media sosial. Contoh, film atau animasi yang banyak ditemukan di media sosial dapat memberikan nilai positif pada anak karena muatan cerita di dalamnya. (waf)

Baca juga:

Motif di Balik Berbagi Berita lewat Media Sosial

#Media Sosial
Bagikan
Ditulis Oleh

Andrew Francois

I write everything about cars, bikes, MotoGP, Formula 1, tech, games, and lifestyle.

Berita Terkait

Fun
Kumpulan Ucapan Natal Cocok untuk WhatsApp dan Media Sosial
Kumpulan 25 ucapan Natal yang hangat dan menyentuh, cocok dibagikan di media sosial dan WhatsApp untuk keluarga, teman, dan rekan kerja.
ImanK - Rabu, 24 Desember 2025
Kumpulan Ucapan Natal Cocok untuk WhatsApp dan Media Sosial
Indonesia
Imbas Konten Pornografi, X Harus Bayar Denda Rp 80 Juta ke Pemerintah
X telah membayar denda Rp 80 juta ke pemerintah. Hal itu imbas dari konten pornografi yang tersebar di platform tersebut.
Soffi Amira - Minggu, 14 Desember 2025
Imbas Konten Pornografi, X Harus Bayar Denda Rp 80 Juta ke Pemerintah
Indonesia
Polda Jabar Bakal Selidiki YouTuber Resbob Terkait Dugaan Ujaran Kebencian
Kasus ini mencuat setelah dalam salah satu siaran di YouTube, Resbob melontarkan ucapan bernada penghinaan terhadap pendukung Persib dan masyarakat Sunda. Tayangan tersebut kemudian viral dan memicu kemarahan publik.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 12 Desember 2025
Polda Jabar Bakal Selidiki YouTuber Resbob Terkait Dugaan Ujaran Kebencian
Indonesia
DPR Usul Buzzer Bisa Langsung Diusut Tanpa Aduan, Revisi UU ITE Kembali Diungkapkan
Agar dilakukan revisi terhadap Undang-Undang ITE, agar konten dari buzzer yang berpotensi memicu kerusuhan dapat ditindak tanpa harus melalui delik aduan.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 08 Desember 2025
DPR Usul Buzzer Bisa Langsung Diusut Tanpa Aduan, Revisi UU ITE Kembali Diungkapkan
Indonesia
Indonesia Resmi Atur Anak di Ruang Digital, Sanksi Bagi Platform Tengah Dirumuskan
PP Tunas juga tidak hanya mengatur media sosial, tetapi juga mengatur seluruh penyelenggara sistem elektronik (PSE) mengingat semua platform digital juga memiliki fitur komunikasi dengan orang tidak dikenal.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 08 Desember 2025
Indonesia Resmi Atur Anak di Ruang Digital, Sanksi Bagi Platform Tengah Dirumuskan
Indonesia
Menkomdigi Tegaskan Batas Usia Pengguna Medsos Wajib Dipatuhi, PSE Siap Kena Sanksi
Meutya Hafid menegaskan batas usia anak untuk akun media sosial dalam PP Tunas. PSE wajib mematuhi aturan atau menerima sanksi dari pemerintah.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 08 Desember 2025
Menkomdigi Tegaskan Batas Usia Pengguna Medsos Wajib Dipatuhi, PSE Siap Kena Sanksi
Dunia
Larangan Medsos di Australia, Meta Mulai Keluarkan Anak-Anak dari Instagram dan Facebook
Diperkirakan, 150 ribu pengguna Facebook dan 350 ribu akun Instagram akan terdampak.
Dwi Astarini - Kamis, 04 Desember 2025
 Larangan Medsos di Australia, Meta Mulai Keluarkan Anak-Anak dari Instagram dan Facebook
Indonesia
Buntut Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Pramono Kaji Pembatasan Medsos Bagi Siswa
Pemprov akan menerapkan sanksi bagi pelaku pelanggaran dan menegakkan aturan secara konsisten.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 19 November 2025
Buntut Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Pramono Kaji Pembatasan Medsos Bagi Siswa
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : Mark Zuckerberg Sebut, Jika Perang antara AS dan Iran Pecah, Dunia akan Kehilangan Media Sosial Instagram hingga Google
Tidak ditemukan pernyataan resmi atau pemberitaan kredibel tentang Mark Zuckerberg yang mengaitkan konflik Iran-AS dengan matinya Google atau internet secara global.
Dwi Astarini - Senin, 10 November 2025
[HOAKS atau FAKTA] : Mark Zuckerberg Sebut, Jika Perang antara AS dan Iran Pecah, Dunia akan Kehilangan Media Sosial Instagram hingga Google
Indonesia
Akun Medsos Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Diperiksa, Polisi Temukan Barang Bukti Penting
Akun media sosial terduga pelaku ledakan SMAN 72 Jakarta diperiksa. Polisi menyebutkan, ada sejumlah barang bukti yang ditemukan.
Soffi Amira - Sabtu, 08 November 2025
Akun Medsos Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Diperiksa, Polisi Temukan Barang Bukti Penting
Bagikan