Meski Medsos Eksis, Media Massa Tetap Punya Peran Penting


Media massa tetap punya peran vital. (Foto: Unsplash/Filip Mishevski)
PAKAR komunikasi dari Universitas Indonesia Firman Kurniawan Sujono mengatakan media massa masih memiliki peran yang penting bagi masyarakat meskipun media sosial telah menjadi sumber informasi.
Firman menjelaskan media massa memiliki karakteristik yang khas. Media massa memiliki jurnalis yang dapat menyajikan informasi secara mendalam.
Mereka juga telah mendapatkan pendidikan dan pelatihan yang memungkinkan mereka memberikan informasi yang valid kepada masyarakat. Oleh karena itu, media massa tetap memiliki peran yang penting dalam memberikan kebenaran informasi kepada masyarakat saat ini.
Baca juga:
Promosi Lewat Media Sosial Dinilai Lebih Efektif, Mengapa?

Firman mengungkapkan bahwa media sosial, karena dimiliki oleh semua orang dengan berbagai tingkat pendidikan dan kepentingan, sering kali tidak menghasilkan informasi yang berkualitas dan berdasarkan kebenaran.
Firman menyatakan bahwa dalam hal ini, media konvensional masih memiliki peran penting dalam menyediakan informasi berkualitas kepada masyarakat.
Namun, Firman juga mengingatkan para jurnalis agar tidak terjebak dalam perilaku media sosial yang terlalu cepat dalam menyampaikan informasi. Menurutnya, keakuratan informasi lebih penting bagi masyarakat daripada kecepatan dalam mendapatkannya.
Heru Sutadi, seorang Pengamat Telekomunikasi dan Anggota Komisi Komunikasi dan Edukasi Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN), juga menyatakan bahwa media massa memiliki peran yang besar sebagai sumber informasi selama tidak mengikuti pemberitaan yang diungkapkan di media sosial.
Baca juga:
Overthinking dan Pencitraan di Media Sosial

Heru menekankan pentingnya untuk tidak langsung mempercayai informasi di media sosial. Media massa harus melakukan verifikasi dan pemeriksaan ulang terhadap informasi yang diterima dan jika terdapat informasi yang terkait dengan pihak tertentu, perlu untuk memberikan informasi secara seimbang kepada publik.
Selain itu, di tengah eksitensi media sosial nan liar, penggunaannya oleh anak-anak juga perlu didampingi oleh orang dewasa. Anak-anak cenderung mengikuti perilaku orang terdekatnya, termasuk orang tua dalam melakukan suatu hal.
Jika didampingi, mereka akan lebih mudah mendapatkan informasi positif dari penggunaan media sosial. Contoh, film atau animasi yang banyak ditemukan di media sosial dapat memberikan nilai positif pada anak karena muatan cerita di dalamnya. (waf)
Baca juga:
Motif di Balik Berbagi Berita lewat Media Sosial
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Pimpinan MPR Dukung Penerapan Kebijakan Satu Orang Satu Akun Media Sosial

Marak Akun Palsu, Komisi I DPR Dorong Kampanye 1 Orang Punya 1 Akun Medsos

Sempat Disebut Meninggal Akibat Kebakaran, Istri Eks PM Nepal Masih Hidup, Dirawat Intensif

Presiden Nepal Yakinkan Semua Pihak, Tuntutan Pengunjuk Rasa Akan Dipenuhi

Klarifikasi Unggahan Anaknya Soal Lengserkan CIA, Menkeu Purbaya: Dia Anak Kecil, Tak Tau Apa-Apa

19 Tewas dalam Demonstrasi Tolak Larangan Medsos dan Serukan Penindakan Korupsi, Perdana Menteri Nepal Mundur

Nepal Akhirnya Cabut Larangan Media Sosial setelah Protes Besar Menewaskan 19 Orang

Nepal Bergejolak Tolak Pelarangan Media Sosial dan Serukan Penindakan Korupsi, Sedikitnya 16 Tewas

Polisi Masih Buru Akun Media Sosial yang Sebarkan Provokasi Demo dan Penjarahan

Provokasi Bakar Bandara Soetta di TikTok, Pekerja Swasta Jadi Tersangka
