Merokok Sebabkan Mendengkur? Ini Penjelasan dan Cara Mengatasinya


Penelitian menemukan fakta bahwa merokok dan mendengkur saling berkaitan. (Foto: Pexels/Kampus Production)
MEROKOK tidak hanya menjadi penyebab munculnya berbagai penyakit berat, namun juga bisa memicu terjadinya gangguan tidur. Salah satu yang paling umum yakni mendengkur atau ngorok karena menyempitnya saluran pernapasan.
Menurut laman verywellhealth, asap rokok menyebabkan peradangan pada membran mukosa (selaput lendir) yang memicu pembengkakan dan peningkatan postnasal drip (lendir ekstra yang terasa di bagian belakang hidung dan tenggorokan). Dampaknya, jalan napas menjadi lebih sempit sehingga aliran udara lebih bergejolak.
“Gangguan saluran napas bagian atas, terutama hidung dan tenggorokan, dapat meningkatkan gangguan jalan napas sehingga menyebabkan suara dengkuran yang tidak menyenangkan. Risiko ini meningkat di kalangan perokok,” demikian penjelasan Brandon Peters, seorang neurologis dari Univesitas Minnesota Minneapolis seperti dilansir verywellhealth Senin (21/3).
Baca juga:
Hasil riset

Dalam sebuah penelitian National Library of Medicine berjudul Smoking as A Risk Factor for Sleep-Disordered Breathing, sebanyak 811 orang dewasa perokok memiliki risiko mendengkur 2,3 kali lebih besar dibandingkan mereka yang tidak merokok.
Meskipun belum ada penelitian lebih lanjut terhadap perokok pasif, namun sangat mungkin bahwa paparan asap rokok juga meningkatkan risiko mendengkur.
"Perokok memiliki risiko lebih besar untuk mengalami gangguan pernapasan saat tidur daripada yang tidak pernah merokok. Perokok berat memiliki risiko terbesar sementara mantan perokok tidak berisiko lebih tinggi mengalami gangguan pernapasan saat tidur,” demikian kesimpulan dari hasil riset tersebut.
Kualitas tidur terganggu

Jika masalah mendengkur tidak segera diatasi, maka akan menyebabkan risiko terganggunya kualitas tidur yang menimbulkan kelelahan saat beraktivitas, terganggunya konsentrasi, peningkatan iritabilitas, dan tenggorokan kering di pagi hari.
"Dalam jangka panjang ada sejumlah masalah kesehatan serius terkait akibat dari kurang tidur, antara lain gangguan kesehatan jantung, tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2, kerusakan hati, dan depresi,” demikian seperti dilansir laman sleeptest.
Baca juga:
Olahraga Tapi Masih Suka Merokok? Ketahui Risikonya Terhadap Fisik
Cara menurunkan risiko mendengkur

Menurut laman Snoreeze, berhenti merokok dapat mengurangi risiko mendengkur saat tidur. Sebaiknya buatlah rencana untuk berhenti merokok, dimulai dengan berkonsultasi kepada ahli konseling berhenti merokok, mencari dukungan anggota keluarga atau teman, perlahan mengurangi, atau bahkan langsung berhenti sepenuhnya.
Jika berhenti merokok secara langsung sangat sulit dilakukan, pilihan lain adalah beralih ke produk tembakau alternatif seperti produk tembakau yang dipanaskan, rokok elektrik, dan kantung nikotin.
Lembaga eksekutif Departemen Kesehatan Inggris, Public Health England (PHE), dalam Evidence Review of E-Cigarettes and Heated Tobacco Products (2018) melaporkan bahwa produk tembakau yang dipanaskan memiliki risiko yang lebih rendah hingga 95 persen daripada rokok.
"Bagi perokok, terutama mereka yang telah mencoba berhenti melalui berbagai metode tapi tidak berhasil, kami sangat menyarankan mereka mencoba produk tembakau alternatif. Idealnya dengan dukungan tambahan dari layanan berhenti merokok, demi peluang terbaik berhenti merokok untuk selamanya,” kata Profesor John Newton, Direktur Peningkatan Kesehatan di PHE. (*)
Baca juga:
Musisi hingga Bintang Hollywood Mulai Meninggalkan Rokok Konvensional
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

Pekerja Gudang Garam Terancam PHK Massal, Pemerintah Diminta Bereskan Masalah Rokok Ilegal dan Cukai Tinggi

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
