Mereka Tak Terlihat dari Kemeriahan Asia Africa Festival di Bandung

P Suryo RP Suryo R - Rabu, 02 Agustus 2023
Mereka Tak Terlihat dari Kemeriahan Asia Africa Festival di Bandung

Ada baiknya semua orang dapat menjaga kebersihan. (freepik/jcomp)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

KOTA Bandung pecah! Ribuan orang membanjiri Jalan Asia Afrika, 29 Juli kemarin. Masyarakat Kota Bandung seolah haus dengan gelaran besar Asia Africa Festival (AAF) yang sudah tiga tahun hiatus karena pandemi COVID-19.

Sesaat setelah keriuhan menyelimuti Jalan Asia Afrika, perlahan pulang satu per satu ke rumah, meninggalkan keheningan dan sisa-sisa kemeriahan.

Baca Juga:

Recycle For Good, Tukar Sampah Jadi Sembako

bersih
Asia Africa Festival di Bandung yang mengahsilkan 11 meter kubik sampah. (Humas Bandung)

Di situlah, 38 sosok petugas kebersihan datang untuk mempercantik kembali wajah Kota Bandung. Sejak bakda Magrib, mereka mulai menyapu sudut-sudut kota. Memunguti satu per satu sampah yang berserakan mulai dari Jalan Asia Afrika, Soekarno, Braga, Naripan, dan seputaran Alun-alun.

Kepala UPTD Pengelolaan Sampah Kota Bandung, R. Ramdani menjelaskan, sampah yang dihasilkan dari acara AAF kemarin sebanyak 11 meter kubik atau sekitar 5-6 ton.

"Fasilitas yang diturunkan ada satu mobil pick up, satu motor sampah, beberapa troli ukuran 120 liter. Setelah dikumpulkan dan diangkut motor sampah, lalu dimasukkan ke truk besar yang akan dibawa ke TPA. Kita cuma pakai satu truk saja yang kapasitasnya 12 meter kubik," jelas Ramdani, dikutip Rabu (2/8/2023).

Para petugas yang diturunkan berasal dari sub wilayah kota (SWK) Cibeunying dan Karees. Ada tiga shift yang diterjunkan, khususnya pada jam malam. Para petugas diposisikan juga untuk membersihkan daerah Asia Afrika dan sekitarnya.

"Apalagi ini weekend juga ya, jadi harus lebih siap membersihkan di daerah sana dengan ekstra," ucapnya.

Ia menyebutkan, jenis sampah yang paling banyak dihasilkan sebenarnya hampir sama antara sampah organik dan anorganik. Namun, secara jumlah lebih banyak sampah anorganik.

"Tapi kalau secara tonase itu lebih banyak organik. Sampah high value (anorganik) sudah otomatis ada yang ambil. Sampah residu kita buang ke TPA. Sampah organik diolah di Babakan Sari," ujarnya.

Ramdani berharap, ke depannya acara-acara besar di Kota Bandung bisa lebih ramah lingkungan. Bukan hanya mengadakan acara yang bagus dengan bintang tamu besar. Namun, juga harus bisa menggiring para peserta atau penontonnya untuk bisa memilah sampah.

"Kalau EO (event organizer) bisa memisahkan sampah-sampah, ini sangat memudahkan pekerjaan petugas kebersihan dan menjaga kebersihan Kota Bandung," ungkapnya.

Ia mengatakan, kampanye mengenai event ramah lingkungan bisa dimulai dari komunitas-komunitas hobi, konser musik, atau acara keagamaan. Para EO dan pengisi acara bisa ikut mengampanyekan agar peserta atau penonton ikut menjaga kebersihan lokasi acara.

Baca Juga:

Upshecle Menyulap Sampah Plastik Jadi Barang Berguna

sampah
Keterlibatan EO, pengisi acara, dan masyarakat umum akan membantu petugas kebersihan menjaga keindahan Kota Bandung. (Humas Bandung)

"Ketika artisnya ngomong 'Yuk, pilah sampah', itu sudah sangat berpengaruh. Atau bisa juga jadikan sampah ini sebagai tiket masuk. Kalau mau masuk event, harus buang sampah sesuai dengan jenisnya," lanjut Ramdani.

Sebab menurutnya, jika pemerintah masuk ke acara-acara seperti itu lalu melakukan sosialisasi, sudah bukan masanya lagi. Mungkin yang dengar hanya satu dua orang.

Namun, kalau para peserta atau penonton digerakkan oleh idolanya atau komunitasnya, hal tersebut pasti lebih cepat dilakukan dan banyak yang langsung bergerak.

"Minimal pisahkan jadi tiga jenis saja, yakni organik, anorganik, dan residu sudah terpilah semuanya. Kalau mau ikut acara kami, sisa sampahnya harus dikondisikan," usulnya.

Sebab, ia menambahkan, sampah yang dihasilkan dan dibuang ke TPA itu berbayar. Sehingga jika bisa mengurangi sampah residu ke TPA, lebih dari 50 persen kita menghemat pengeluaran untuk sampah sambil menjaga lingkungan.

"Ini sangat memungkinkan. Saya yakin jika para EO, pengisi acara, artis, tokoh ikut bergerak membantu kami sosialisasi tentang event ramah lingkungan, sampah yang dibuang ke TPA pasca event pasti akan berkurang drastis," imbuhnya.

Sementara itu, salah satu petugas kebersihan lyan Sopiandi mengatakan, meski ia tak menikmati AAF seperti masyarakat lainnya, tapi ia tetap senang bisa menjadi bagian dari tim kebersihan dalam acara sebesar AAF 2023.

"Kita bangga, bisa menjaga kebersihan di Kota Bandung ini, terkhusus untuk acara ini," kata Iyan.

Ia berharap, kehadiran dirinya dan petugas kebersihan lainnya bisa memastikan pengunjung menikmati Kota Bandung dengan nyaman.

"Kita setiap saat keliling ambil sampah-sampah kecil kayak bekas botol, plastik bekas makanan," tuturnya. (Imanha/Jawa Barat)

Baca Juga:

Mengolah Sampah Terintegrasi dengan Urban Farming

#Kebersihan Lingkungan #Wisata
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Lifestyle
10 Rekomendasi Tempat Wisata Purwokerto Terbaik 2025, Harga Terjangkau!
Temukan 10 tempat wisata terbaik di Purwokerto 2025 dengan detail lengkap, alamat, harga tiket, dan keunggulannya. Liburan seru dan hemat di Purwokerto!
ImanK - Sabtu, 08 November 2025
10 Rekomendasi Tempat Wisata Purwokerto Terbaik 2025, Harga Terjangkau!
Indonesia
Berwisata Murah Dengan Naik KA Batara Kresna, Nikmati Alam danKuliner Dari Purwosari Sampai Wonogiri
Rangkaian berwarna cerah ini menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin merasakan sensasi naik kereta api di tengah kota hingga ke wilayah pedesaan Wonogiri.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 18 Oktober 2025
Berwisata Murah Dengan Naik KA Batara Kresna, Nikmati  Alam danKuliner Dari Purwosari Sampai Wonogiri
Indonesia
DPRD DKI Protes Tarif Buggy Wisata Malam Ragunan Rp 250 Ribu, Minta Dikaji Ulang
Pengelola TMR wajib memantau satwa secara rutin
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
DPRD DKI Protes Tarif Buggy Wisata Malam Ragunan Rp 250 Ribu, Minta Dikaji Ulang
Indonesia
Wisata Malam Ragunan, DPRD Minta Pemprov DKI Sediakan Alternatif Angkutan Murah untuk Warga
Harus dicari alternatif lain kendaraan yang lebih murah dan dapat memuat lebih banyak orang sekali jalan.
Dwi Astarini - Kamis, 16 Oktober 2025
Wisata Malam Ragunan, DPRD Minta Pemprov DKI Sediakan Alternatif Angkutan Murah untuk Warga
Travel
7 Alasan Hijrah Trail Harus Masuk Bucket List Petualangan di Arab Saudi
Ala Khotah (Jejak Nabi) menghadirkan sebuah perjalanan imersif selama enam bulan yang akan dimulai pada November ini.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
7 Alasan Hijrah Trail Harus Masuk Bucket List Petualangan di Arab Saudi
Indonesia
Polisi Sediakan WA dan QR Code untuk Laporan Cepat Gangguan Keamanan Hingga Kerusakan Fasilitas Umum
Partisipasi publik menjadi kunci agar Kota Tua benar-benar menjadi ruang bersama yang aman dan nyaman
Angga Yudha Pratama - Minggu, 12 Oktober 2025
Polisi Sediakan WA dan QR Code untuk Laporan Cepat Gangguan Keamanan Hingga Kerusakan Fasilitas Umum
Indonesia
Night at the Ragunan Zoo Dibuka Hari ini, Harga Tiket Masuknya Mulai Rp 3.000
Wisata malam Ragunan akan dibuka hari ini, Sabtu (11/10). Taman Ragunan buka pukul 18.00-22.00 WIB. Berikut harga tiketnya.
Soffi Amira - Sabtu, 11 Oktober 2025
Night at the Ragunan Zoo Dibuka Hari ini, Harga Tiket Masuknya Mulai Rp 3.000
Indonesia
WNA Pengguna Kereta Api di Indonesia Tembus Setengah Juta, Yogyakarta jadi Tujuan Paling Favorit
Angka itu naik ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 517.528 WNA.
Dwi Astarini - Kamis, 09 Oktober 2025
WNA Pengguna Kereta Api di Indonesia Tembus Setengah Juta, Yogyakarta jadi Tujuan Paling Favorit
Travel
Makanan Halal Magnet Utama Pilihan Liburan Muslim Indonesia
Temuan ini berdampak langsung pada strategi destinasi dunia, mulai dari Tokyo hingga Dubai, yang kini semakin memperhatikan fasilitas halal demi menarik wisatawan muslim.
Dwi Astarini - Senin, 29 September 2025
Makanan Halal Magnet Utama Pilihan Liburan Muslim Indonesia
Travel
Aji Mumpung Banget ini, Seoul Tawarkan Paket Wisata dengan Kelas Tari 'KPop Demon Hunters'
'KPop Demon Hunters' telah menjadi panduan tidak resmi bagi wisatawan asing.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
Aji Mumpung Banget ini, Seoul Tawarkan Paket Wisata dengan Kelas Tari 'KPop Demon Hunters'
Bagikan