Merawat Pasien Dengue di Rumah, Hindari Penggunaan Obat Ini


Pasien dengue di rumah hindari konsumsi obat ini. (Foto: Unsplash/Christine Sandu)
PASIEN dengue yang bisa minum cukup, buang air kecil tiap 4-6 jam, tidak punya komorbid, serta tidak menunjukkan tanda bahaya seperti muntah terus menerus, boleh dirawat di rumah, seperti yang diungkapkan Antara, Rabu (20/7).
Kendati demikian, ada beberapa obat yang harus dihindari saat merawat pasien dengue di rumah, seperti yang dikemukakan oleh Ketua Unit Kerja Koordinasi Infeksi & Penyakit Tropis - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr. dr. Anggraini Alam, Sp.A(K).
"Jangan mengonsumsi obat berisi asam asetilsalisilat (aspirin), asam mefenamat (ponstan), ibuprofen, obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), atau steroid," ungkap Anggraini.
Baca juga:
Peneliti UGM Buat Alat Deteksi Virus Dengue

Namun bila terdapat pasien yang sudah mengonsumsi obat ini sebelumnya, Anggraini meminta agar mereka segera berkonsultasi dengan dokter. Tak hanya obat-obat tersebut, antibiotik juga tidak diperlukan oleh pasien dengue yang dirawat di rumah.
Pasien yang dirawat di rumah harus mendapat asupan cairan yang cukup, setidaknya minum air lebih dari lima gelas untuk remaja. Disarankan untuk tidak memberikan air tawar saja, tetapi melengkapinya dengan susu, jus buah, dan cairan elektrolit isotonik alias oralit.
Air beras atau jewawut juga dapat diberikan kepada pasien dengan dengue yang dirawat di rumah. Asupan air tawar saja bisa menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit, sehingga pasien harus mendapat asupan cairan lain secara optimal.
"Yang terbaik adalah air yang punya rasa karena ada elektrolit, jangan air tawar saja. Sesering mungkin berikan jadi pasien bisa pipis per empat jam sekali," jelasnya.
Baca juga:
Cuaca Panas Sebabkan Lonjakan DBD dan Virus Baru West Nile

Pasien dengue di rumah bisa diberi parasetamol oral dengan dosis maksimum 4g per hari, juga dikompres dan diseka dengan air hangat. Ia berpesan agar yang mengawasi pasien juga tak lupa memeriksa dan memberantas sarang nyamuk di dalam atau sekitar rumah.
Pantau terus keadaan pasien dan segera bawa ke rumah sakit bila terjadi pendarahan, sering muntah, nyeri perut berat, sering mengantuk, kebingungan atau kejang, sulit bernapas, dan tangan serta kaki terasa lembab, dingin, dan pucat.
"Pasien dengue dengan komorbid dan yang masih bayi harus hati-hati, mirip-mirip sama COVID-19 karena kelompok tersebut saat terkena dengue bisa berat kondisinya," tambahnya. (waf)
Baca juga:
Cara Tepat Perawatan Pasien Kanker Paru-Paru di Masa Pandemi
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan

Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga

Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak

Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas

Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan

Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
