Merasakan Bali di Bekasi
 P Suryo R - Rabu, 09 Juni 2021
P Suryo R - Rabu, 09 Juni 2021 
                Merasakan suasana Bali di kota Bekasi. (Foto: dok. Kemenparekraf)
WARGA Bekasi enggak perlu jauh-jauh naik pesawat dan menyebrangi pulau untuk sampai di Pulau Dewata. Ternyata Bali bisa dibawa ke Bekasi!
Ketika bertandang ke Jalan Merpati RT11/RW9, Keluarahan Harapan Jaya, Bekasi Utara ini kamu pasti akan merasa sedang jalan-jalan ke Bali. Bagaimana tidak? Suasananya kental sekali dengan provinsi yang ada di sebelah timur Pulau Jawa itu.
Baca Juga:
 
Di daerah itu berhias lengkap dengan ornamen dekorasi beserta kain poleng hitam putih kotak-kotak. Ada pula payung-payung yang menghiasi jalanan. Belum lagi upacara sembahyang yang dilakukan warga sembari mengenakan kebaya tradisional. Mirip banget deh sama Bali. Bedanya, destinasi ini ada di kota Bekasi.
Destinasi wisata yang disebut sebagai Kampung Bali itu sebenarnya sudah ada sejak September 2020 lalu. Namun, beberapa waktu lalu Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mulai mendorong kawasan Kampung Bali sebagai objek wisata baru.
Mengutip laman Arah Destinasi, awalnya kampung ini diinisiasi oleh warga setempat yang kebetulan 70 persennya memang keturunan Bali. Jadi tak mengherankan kalau nuansanya mirip dengan aslinya.
Baca Juga:
Menparekraf harap Desa Wisata dapat jadi Lokomotif Kebangkitan Parekraf
 
Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ni Wayan Giri Adnyani juga menegaskan bahwa Kampung Bali merupakan hasil kreasi dari komunitas atau masyarakat setempat. Semua yang ada di sana identik dengan adat istiadat, budaya, dan berbagai hal yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat Bali.
"Kemenparekraf siap mendukung pengembangan Kampung Bali melalui program-program yang ada," tutur Ni Wayan Giri Adnyani. Salah satu program yang akan dijalankan ialah pengembangan sumber daya manusia melalui berbagai pelatihan. Dengan demikian, Kampung Bali dapat memberikan maanfaat bagi masyarakat. Bukan hanya sebagai destinasi wisata, melainkan juga upaya untuk memperlihatkan nilai toleransi tinggi di kampung ini.
"Dalam pengembangan destinasi, yang ingin dicapai tentunya adalah memberikan manfaat sebanyak-banyaknya bagi masyarakat. Nilai-nilai toleransi di Kampung Bali akan menjadi kekuatan dari atraksi," kata Adynyani. Harapannya, pengunjung yang datang tidak hanya sekadar bisa merasakan Bali saja, melainkan juga melihat kehidupan warga yang penuh toleransi. (sam)
Baca Juga:
Sudah 15 Bulan Sektor Pariwisata Tidak Bergerak Karena COVID-19
Bagikan
Berita Terkait
Viral Lift Rp 200 Miliar di Tebing Pantai Kelingking Nusa Penida, DPR Minta Proyek Tak Rusak Alam
 
                      Berwisata Murah Dengan Naik KA Batara Kresna, Nikmati Alam danKuliner Dari Purwosari Sampai Wonogiri
 
                      DPRD DKI Protes Tarif Buggy Wisata Malam Ragunan Rp 250 Ribu, Minta Dikaji Ulang
 
                      Wisata Malam Ragunan, DPRD Minta Pemprov DKI Sediakan Alternatif Angkutan Murah untuk Warga
 
                      Pemerintah Salahkan Undang-Undang Cipta Kerja Bikin Mudahnya Alih Fungsi Lahan di Bali
 
                      7 Alasan Hijrah Trail Harus Masuk Bucket List Petualangan di Arab Saudi
 
                      Polisi Sediakan WA dan QR Code untuk Laporan Cepat Gangguan Keamanan Hingga Kerusakan Fasilitas Umum
 
                      Night at the Ragunan Zoo Dibuka Hari ini, Harga Tiket Masuknya Mulai Rp 3.000
 
                      WNA Pengguna Kereta Api di Indonesia Tembus Setengah Juta, Yogyakarta jadi Tujuan Paling Favorit
 
                      Akhirnya Pengelola GWK Hancurkan Tembok Pembatasan Yang Halangi Akses Warga
 
                      




