Sudah 15 Bulan Sektor Pariwisata Tidak Bergerak Karena COVID-19


Sektor pariwisata masih terpuruk akibat pandemi. (Foto: Unsplash/Jeremy Bishop)
KETUA Umum Asosiasi Travel Indonesia (Astindo), Elly Hutabarat mengungkapkan selama 15 bulan sektor pariwisata tidak bergerak sejak pandemi Covid-19. Atas hal itu, maka saat ini dinilai waktu yang tepat untuk bangkit.
"Kita tidak bergerak di pariwisata selama 15 bulan. Sekitar 60 persen travel agent ada yang tutup permanen dan sementara," ujar Elly Hutabarat, pada acara Musyawarah Nasional Astindo, di El Royale Hotel, Selasa (8/6).
Baca Juga:

Astindo berusaha memberikan semangat, agar sektor pariwisata lebih baik lagi meski pun di tengah keterbatasan. "Kita terus berjalan. Webinar, pelatihan, dan dukungan dari pemerintah daerah ataupun pusat," ujarnya.
Ia menyatakan, kolaborasi unsur pemerintah dan swasta terbukti menguatkan pondasi untuk mengembangkan pariwisata Indonesia.
Pada Munas Astindo tersebut, hadir juga Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Budi Karya Sumadi. Ia menegaskan, pemerintah konsisten mendukung swasta untuk bergerak lebih maju. "Kita dukung stimulus semua sektor. Kegiatan ekonomi harus menjadi konsen semua, maka pergerakan yang direncakan oleh Astindo dimulai," yang disampaikan via online.
Ia optimistis Indonesia mampu meningkatkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi menjadi baik kembali. "Saya optimis Indonesia mendapat hasil yang baik nantinya di sektor ini," kata Budi.
Sementara Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana memastikan Kota Bandung relatif aman untuk dikunjungi wisatawan. Hal itu karena ketatnya penerapan protokol kesehatan di tempat-tempat wisata di Kota Bandung. "Kota Bandung di awal pandemi ini mengutamakan sektor kesehatan. Setelah indikator kesehatan relatif terkendali, lalu kami lakukan relaksasi," ujar Yana.
Baca Juga:

"Setelah itu, kita berikan SOP (Standar Operasional Prosedur) juga simulasi sehingga pariwisata dan ekonomi berjalan baik," jelasnya.
Yana mengungkapkan, meski pariwisata Kota Bandung didominasi oleh wisatawan lokal, namun hal terpenting yaitu wisata tetap berjalan sesuai aturan dan mengikuti protokol kesehatan. Sehingga, Yana optimis sektor pariwisata Kota Bandung bisa bangkit. Pasalnya, stake holder pariwisata di Kota Bandung juga bisa berinovasi dan berkolaborasi dengan baik.
Termasuk inovasi dan kolaborasi oleh Asosiasi Travel Indonesia (Astindo) yang mendukung percepatan pemulihan pariwisata.
"Memang dampak covid-19 itu terasa di sektor pariwisata, tentunya Kota Bandung wisatawannya dominan wisatwan lokal. Sehingga begitu kami melalukan relaksasi ekonomi. Alhamdulillah berjalan," kata Yana. (Imanha/Jawa Barat)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Aji Mumpung Banget ini, Seoul Tawarkan Paket Wisata dengan Kelas Tari 'KPop Demon Hunters'

Airbnb & SEVENTEEN Hadirkan Pengalaman Eksklusif di Seoul, LA, dan Tokyo, Bikin Pengalaman tak hanya Konser Biasa

Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman

PSI Tolak Rencana Pramono Buka Ragunan hingga Malam Hari, Pertanyakan Kesiapan Fasilitas

Penyegelan Pulau Reklamasi di Perairan Gili Gede Lombok Tunggu Hasil Observasi Lapangan

Serba-serbi Gunung Tambora, Pesona Jantung Konservasi Alam Khas Indonesia Timur

Korea Utara Buka Resor Pantai Baru demi Cuan di Tengah Sanksi Ketat

Tidak Perlu Ribet Isi Berbagai Aplikasi Pulang Dari Luar Negeri, Tinggal Isi ALL Indonesia

Dibekali Kemampuan Bahasa Asing, Personel Satpol PP DKI Jakarta Dikerahkan ke Kawasan Wisata dan Hiburan

Menelusuri Jakarta Premium Outlets, Ruang Belanja Baru yang Mengusung Keberlanjutan dan Inklusi
