Menteri Risma Minta Jajarannya Pindahkan Lokasi Pengungsian Lahar Dingin di Sumbar


Menteri Risma mengunjungi posko pengungsian korban banjir lahar dingin di Kabupaten Agam, Sumatera Barat. (Foto: Kementerian Sosial)
MerahPutih.com - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengunjungi posko pengungsian korban banjir lahar dingin di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, pada Rabu (15/5) malam.
Dalam kesempatan itu, Mensos Risma menginstruksikan jajarannya agar lokasi pengungsian dipindah ke tempat yang lebih aman dan jauh dari jalur lahar dingin. Hal tersebut pun sudah dikoordinasikan dengan Bupati Agam Andri Warman.
Risma menuturkan, sebelum mengunjungi lokasi pengungsian, ia mempelajari sisi vulkanologi dan jalur lahar dingin Gunung Marapi. Ternyata lokasi yang ditempati para pengungsi belum sepenuhnya aman karena masih merupakan jalur lahar dingin.
Menurut dia, pemindahan lokasi pengungsian tersebut harus segera dilakukan agar tidak ada lagi memakan korban jiwa.
"Saya sampaikan ke Pak Bupati, Pak Dandim, Bu Kapolres dan Walinagari agar kita bisa berpindah tempat pengungsian. Kita semua tidak ingin ada korban lagi," Mensos Risma kepada wartawan, yang dikutip Kamis (16/5).
Baca juga:
Korban Tewas Akibat Banjir Lahar di Sumatera Barat Mencapai 58 Orang
Kader PDI Perjuangan mengatakan, anak-anak dan lansia harus diungsikan lebih dulu ke tempat yang aman. "Lokasinya nanti akan dipilih Pak Bupati, Pak Dandim dan Bu Kapolres, tempat mana yang lebih aman. Kita (Kemensos) akan siap mengikuti kepindahan itu," urainya.
Diketahui, sesaat setelah banjir lahar dingin melanda Sabtu (11/5) malam, Mensos Risma langsung menginstruksikan jajarannya untuk melakukan penanganan bencana.
Sampai Rabu (15/5), Kemensos telah mendirikan dapur umum dan menyalurkan bantuan logistik ke daerah terdampak bencana yakni di Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Padang Panjang, Kabupaten Agam dan Kabupaten Padang Pariaman.
Baca juga:
Puluhan Orang Masih Hilang Akibat Banjir Lahar Dingin, Modifikasi Cuaca Dilakukan di Sumbar
Logistik yang disalurkan berupa makanan siap saji 7.900 paket, lauk pauk siap saji 3.900 paket, makanan anak 2.760 paket, kasur 1.420 lembar, matras 54 lembar, velbed 90 unit, selimut 1.650 lembar, family kit 1.320 paket, dan kids ware 1.260 paket.
Selain itu disalurkan pula sandang dewasa 1.212 paket, sandang anak 1.230 paket, pembalut 528 paket dan pampers 99 paket.
Kemensos juga memberikan bantuan 685 tenda gulung, 119 tenda keluarga portable, 36 tenda serba guna, 3 lampu sorot, 5 genset, serta 2 unit toilet portable. Total bantuan yang disalurkan tersebut senilai total Rp 5,5 miliar.
Baca juga:
PMI Salurkan Ratusan Logistik Bagi Korban Banjir Lahar Dingin Marapi
Banjir lahar dingin yang terjadi di Sumatera Barat dipicu oleh hujan deras di wilayah hulu Gunung Marapi. Hingga Rabu (14/5), tercatat 52 orang meninggal, 19 orang hilang dan 42 orang luka-luka.
Terhadap para korban, Kementerian Sosial menyalurkan bantuan yang dikerahkan dari BBPPKS Padang, Sentra Terpadu Inten Soeweno Cibinong, Sentra Budi Perkasa Palembang, Sentra Abiseka Pekanbaru, Sentra Alyatama Jambi, Sentra Dharmaguna Bengkulu, Sentra Insyaf Medan dan Sentra Bahagia Medan.
Bantuan akan terus diberikan sesuai kebutuhan para pengungsi karena stok tersedia sangat memadai. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Hampir 1000 Orang Meninggal Akibat Banjir di Pakistan, 1 Juta Penduduk Kehilangan Tempat Tinggal

Gus Ipul Temui Korban Demo di Sulawesi Selatan, Janjikan Rehabilitasi Sosial

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Parigi, Rangkaian Susulan Gempa Magnitudo 4,8

Gunung Ibu Erupsi Setinggi 700 Meter, PVMBG Naikkan Status Menjadi Waspada

Digitalisasi Bantuan Sosial Diujicoba di Banyuwangi, Jika Sukses Negara Bakal Hemat Rp 14 Triliun

Ahli Waris Korban Meninggal Akibat Aksi Demo di Jakarta dan Daerah Bakal Dapat Santunan Rp 15 Juta

Tanah Longsor Tewaskan Lebih dari 1.000 Orang di Sudan, hanya 1 Orang yang Selamat

Diguncang Gempa Magnitude 6, Desa-Desa di Afghanistan Timur Hancur, 800 Orang Tewas, dan 2.500 Terluka

Pemerintah Bakal Berikan Santunan Pada Korban Meninggal dan Luka Akibat Demo di Jakarta dan Daerah

Gunung Marapi Kembali Erupsi, Waspada Lahar Dingin Mengancam Warga
