Menteri PU Ajukan Tambahan Anggaran Rp 68,8 T, Alokasinya ke 14 Sektor
Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu (28/6/2025) malam. ANTARA/Harianto
MerahPutih.com - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo meminta persetujuan Komisi V DPR RI agar kementeriannya mendapatkan anggaran Rp 139,74 triliun untuk tahun 2026 mendatang.
Angka yang diajukan Menteri Dodi itu naik sekitar Rp 68,88 triliun dibandingkan anggaran Kementerian PU 2025 yang hanya sebesar Rp 73,76 triliun.
"(Dari anggaran Rp68,88 triliun), sebagian untuk program teknis Rp 65,28 triliun dan sebagian untuk dukungan manajemen sekitar Rp3,6 triliun," kata Menteri Dody, dalam rapat kerja (raker) bersama Komisi V DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Rabu (9/7).
Baca juga:
Menurut Dody, pagu anggaran Kementerian PU tahun 2025 ini adalah sebesar Rp73,76 triliun. Jika permintaan anggaran 2026 disetujui, lanjut dia, maka pagu anggaran Kementerian PU tahun depan adalah senilai Rp 139,74 triliun.
Menteri Dody menambahkan fokus Kementerian PU tahun depan adalah untuk pembangunan dan preservasi jalan, irigasi pangan, air bersih, dan sanitasi. Dikutip Antara, berikut rincian fokus alokasi anggaran yang diajukan Kementerian PU untuk 2026:
Fokus Alokasi Anggaran Kementerian PU 2026
- Program teknis yang meliputi infrastruktur sumber daya air (SDA) sebesar Rp 4,92 triliun
- Penyelesaian kontrak multi tahun (multi years contract/MYC) sebesar Rp 12,01 triliun
- Pembangunan Daerah Otonomi Baru (DOB) Papua sebesar Rp 1,77 triliun
- Program Sekolah Rakyat Tahap III senilai Rp 10 triliun
- Operasi dan preservasi infrastruktur SDA dan jalan sebesar Rp 6,03 triliun
- Sektor padat karya senilai Rp 3,98 triliun
- Persiapan bencana darurat sebesar Rp 0,55 triliun.
- Alokasi program teknis lainnya yakni pengadaan lahan termasuk untuk proyek Pinjaman Luar Negeri (PLN) dan bendungan non PSN sebesar Rp 2,49 triliun
- Dukungan teknis balai sebesar Rp 3,51 triliun
- Sertifikasi tenaga kerja konstruksi Politeknik PU sebesar Rp 0,01 triliun
- Kegiatan baru Rp 17,62 triliun
- PDN dan PLN senilai Rp 2,26 triliun.
- Untuk belanja pegawai Rp 2,84 triliun
- Untuk belanja nonoperasional Rp 0,76 triliun
(*)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
DPR Sentil Kemenkeu Buntut Defisit APBN Bengkak Jadi Rp 479,7 Triliun
Kemendiktisaintek Perjuangkan Insentif Riset Langsung Dari APBN Pada Peneliti
RI Rawan Bencana & Kecelakaan, Basarnas Usul Bentuk Dana Kedaruratan SAR Nasional di Luar APBN Reguler
5.755 Alat Berat Siaga Tanpa Henti, Begini Cara KemenPU Pastikan Bantuan Datang Secepat Kilat Saat Ada yang Terjebak Banjir.
Dana Transfer dari Pusat Dipangkas, Kepala Daerah Diminta Kurangi Belanja Dinas dan Perjalanan yang tak Efektif
PDIP Sebut Ada Niat Jahat jika Utang KCJB Dikaitkan dengan APBN
Jalan Tol Sepanjang 95 Kilometer Akan Hubungkan Utara dengan Selatan Jateng'
MLFF Resmi Masuk PSN, Penyedia Sistem Tunggu Kesiapan Pemerintah dalam Penerapan
MLFF Masuk Proyek Strategis Nasional, PT RITS Siap Pasang Sistem di Jakarta