Parenting

Menonton TV Terbukti Menjadi Bibit Konsumerisme Bagi Anak-Anak

annehsannehs - Sabtu, 14 November 2020
Menonton TV Terbukti Menjadi Bibit Konsumerisme Bagi Anak-Anak

Komunikasikan soal dampak perilaku konsumerisme. (Foto: Pixabay/Leuchtturm81)

Ukuran:
14
Audio:

TELEVISI bukan lagi menjadi teknologi yang baru bagi para generasi Z (kelahiran 1997-2009) dan generasi Alpha (kelahiran 2010-2024) yang lahir pada rentang usia 1997 sampai 2012. Bahkan, kehidupan sehari-hari mereka setidaknya ditemani oleh dua layar biru mulai dari televisi, tablet, dan ponsel pintar.

Pesatnya perkembangan teknologi memang membuat para generasi muda semakin melek informasi dan pengetahun. Sayangnya ada risiko yang harus ditanggung oleh orangtua jika anak-anaknya sudah mengenal dunia digital terlalu dini.

Baca juga:

4 Penyakit yang Berisiko Menyerang Milenial dan Generasi Z Gaul Jakarta

Keseringan nonton berdampak sangat buruk bagi anak. (Foto Unsplash/Erik Mclean)
Keseringan nonton berdampak sangat buruk bagi anak. (Foto: Pixabay/mojzagrebinfo)

Sebuah penelitian menyimpulkan bahwa membiarkan anak-anak nonton televisi terlalu sering bisa membuat orangtuanya lebih stres. Apa alasannya?

Iklan, iklan, dan iklan menjadi salah satu sumber penghasilan terbesar dari perusahaan televisi. Tidak heran, iklan sangat sering muncul ketika kamu sedang menonton televisi. Nah, banyaknya iklan di televisi-lah yang menjadi sumber stres dari para orangtua ini.

Dilansir dari Daily Mail, para peneliti di University of Arizona bertanya kepada lebih dari 430 orangtua yang memiliki anak berusia antara 2-12 tahun. Mereka meneliti kebiasaan menonton anak dan tingkat stres orangtuanya.

Semakin sering anak-anak mereka menonton televisi, semakin banyak juga iklan yang mereka tonton. Para orangtua pun mengeluh karena anak-anak jadi banyak meminta barang-barang yang diiklankan di televisi ketika sedang jalan-jalan ke pusat perbelanjaan. Jika keinginannya tidak dikabulkan, fenomena ini juga bisa menimbulkan konflik antar anak dan orangtua.

Baca juga:

Bukan Berkeluarga, Ini 3 Prioritas Gen Z dan Milenial Menurut Survei

Batasi waktu menonton untuk anak-anak. (Foto Unsplash/ Jonas Leupe)
Batasi waktu menonton untuk anak-anak. (Foto: Pixabay/Victoria_Borodinova)

'Konten komersial hadir karena satu alasan: untuk menciptakan perilaku pembelian (konsumerisme)", ungkap Dr. Matthew Lapierre selaku ketua tim peneliti University of Arizona. Selain berdampak pada anak-anak, fenomena ini juga terbukti menjadi penyebab orangtua tambah stres.

Untuk menangani perilaku konsumerisme terhadap anak-anak, para peneliti tersebut mengimbau orangtua untuk membatasi waktu menonton televisi. Dampak buruk dari perilaku konsumerisme pun perlu menjadi bahasan. Para orangtua bisa mengajarkan betapa sulitnya mencari uang.

"Lihat nih, papa/mama setiap hari pergi pagi pulang malam dan enggak bisa main terus sama kamu. Kenapa? Karena harus mencari nafkah. Makanya, tidak bisa sembarangan membeli barang yang tidak perlu," bisa menjadi salah satu contoh penyampaian untuk anak terkait perilaku konsumerisme. (SHN)

Baca juga:

Budaya Populer Membuat Gen Z Ingin Bunuh Diri?

#Televisi #Anak-anak #Parenting
Bagikan
Ditulis Oleh

annehs

Berita Terkait

Lifestyle
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Lavender dan chamomile kerap menjadi pilihan utama dalam praktik mindful parenting.
Dwi Astarini - Minggu, 07 September 2025
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Fun
Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat
Periode libur long weekend di Agustus ini jadi saat yang tepat untuk mengunjungi kolam renang.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 17 Agustus 2025
Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat
Indonesia
Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak
Perlu diiringi dengan edukasi yang mencakup tiga elemen kunci yakni anak, orangtua, dan tenaga pendidik.
Dwi Astarini - Jumat, 08 Agustus 2025
Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak
Lifestyle
Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain
Orangtua juga perlu tahu bahwa ada sisi positif dari gim daring ini.
Dwi Astarini - Jumat, 08 Agustus 2025
 Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain
ShowBiz
Antara Tekanan Finansial dan Politik, ’The Late Show with Stephen Colbert’ Henti Tayang Mei 2026 Menandai Akhir Sebuah Era
Di masa jabatan kedua Trump, Colbert tetap menjadi pengkritik vokal.
Dwi Astarini - Jumat, 18 Juli 2025
Antara Tekanan Finansial dan Politik, ’The Late Show with Stephen Colbert’ Henti Tayang Mei 2026 Menandai Akhir Sebuah Era
ShowBiz
Alami Tekanan Finansial, 'CBS' Akhiri 'The Late Show with Stephen Colbert’, Mei 2026
Keputusan ini diumumkan hanya dua minggu setelah perusahaan induk CBS, Paramount, menyelesaikan gugatan hukum yang diajukan Presiden Trump terhadap 'CBS News'.
Dwi Astarini - Jumat, 18 Juli 2025
  Alami Tekanan Finansial, 'CBS' Akhiri 'The Late Show with Stephen Colbert’, Mei 2026
Lifestyle
Susu Soya, Jawaban Tepat untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa
Ini merupakan pilihan yang bijak dan menyehatkan bagi anak-anak yang tidak bisa menoleransi susu sapi.
Dwi Astarini - Jumat, 04 Juli 2025
Susu Soya, Jawaban Tepat untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa
Lifestyle
Dokter Bocorkan Cara Ajaib Bikin Anak Berprestasi Hanya dengan Musik
Paparan musik, terutama musik klasik, terbukti memiliki dampak positif pada perkembangan kognitif anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 25 Juni 2025
Dokter Bocorkan Cara Ajaib Bikin Anak Berprestasi Hanya dengan Musik
Fun
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Studi dari American Psychological Association temukan bahwa screen time berlebihan berkaitan dengan kecemasan, depresi, dan agresi pada anak-anak. Konten dan dukungan emosional juga berperan penting.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 11 Juni 2025
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Lifestyle
Bahaya Gawai Mengintai Si Kecil, Dokter Peringatkan Dampak Buruknya pada Kebiasaan Makan dan Tumbuh Kembang!
Nimaz lebih mengutamakan kebiasaan makan bersama di meja makan
Angga Yudha Pratama - Selasa, 03 Juni 2025
Bahaya Gawai Mengintai Si Kecil, Dokter Peringatkan Dampak Buruknya pada Kebiasaan Makan dan Tumbuh Kembang!
Bagikan