Menlu Retno Desak Gencatan Senjata di Gaza Segera Diwujudkan


Para menteri luar negeri OKI termasuk Menlu Indonesia Retno Marsudi (kedua kanan) bertemu dengan Menlu Rusia Sergei Lavrov. (Foto: Kemenlu)
MerahPutih.com - Serang terus dilancarkan pada berbagai objek vital di Gaza. Bahkan, RS Indonesia tengah dikepung dan dan diserang yang mengakibatkan puluhan orang tewas. Dunia mengecam serangan tersebui.
Kini, Pemerintah Israel tengah mengkaji usulan kesepakatan pembebasan sandera dan gencatan senjata selama empat hari dengan Hamas. Kesepakatan itu termasuk pertukaran 50 warga Israel yang ditahan Hamas dengan 150 warga Palestina di penjara Israel.
Baca Juga:
Israel Tetap Lanjutkan Perang di Gaza Setelah Gencatan Senjata Berakhir
Israel memperkirakan paling sedikit 239 warga Israel ditahan Hamas menyusul serangan lintas batas pada 7 Oktober.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menegaskan, perang akan terus berlanjut sampai semua tujuannya tercapai.
"Tak akan beristirahat sampai semua orang dikembalikan. Perang memiliki tahapan dan pemulangan sandera juga memiliki tahapan," ujar Netanyahu dilansir Antara, Rabu (22/11).
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menegaskan, tindakan Israel membunuhi warga Palestina dan menyerang fasilitas sipil di Jalur Gaza dengan alasan membela diri, sangat tidak dapat diterima.
"Alasan tersebut tidak dapat dipakai oleh penjajah seperti Israel," katanya dalam pertemuan dengan Menlu Rusia Sergei Lavrov bersama para menlu Arab Saudi, Indonesia, Mesir, Palestina, dan Yordania di Moskow, Selasa (21/11).
Menlu Retno juga menegaskan pentingnya semua negara segera bertindak agar kekerasan dapat dihentikan, gencatan senjata dapat terwujud, dan bantuan kemanusiaan dapat diberikan secara lancar atau unhindered.
"Untuk itu diperlukan dukungan dari banyak negara, terutama negara-negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB termasuk Rusia," katanya.
Rusia menyambut baik kunjungan para menlu negara OKI yang merupakan tindak lanjut dari KTT Bersama OKI-Liga Arab yang dilaksanakan di Riyadh pada 11 November, guna menghentikan kekejaman Israel di Gaza dan memperlancar arus bantuan kemanusiaan.
Israel melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti ke Jalur Gaza setelah serangan Hamas. Sampai 22/11, menurut otoritas kesehatan Gaza, lebih dari 14.128 warga Palestina tewas, termasuk 5.840 anak-anak dan 3.920 perempuan.
Ribuan bangunan, termasuk rumah sakit, mesjid, dan gereja di Gaza, rusak atau hancur, sedangkan Israel mengaku kehilangan 1.200 orang jiwa manusia. (*)
Baca Juga:
Tentara Israel Bombardir Ruang Operasi RS Indonesia di Gaza
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Misi Kemanusiaan Berlanjut, Timnas Norwegia Sumbangkan Keuntungan Laga Lawan Israel untuk Gaza

MUI Dorong Sanksi Tegas Aksi Gabungan Arab-Islam dan Barat untuk Akhiri Kekejaman Israel di Gaza

Pemimpin Liga Arab dan OKI Tolak Rencana Pemukiman Ulang Rakyat Palestina oleh Israel

Kerahkan Tank, Tentara Israel Mulai Serangan Darat ke Kota Gaza

Media Belanda de Volkskrant Temukan Dugaan Serangan Tembakan Yang Disengaja ke Anak-Anak di Gaza

Agresi Israel ke Doha Dinilai Sebagai Ancaman Serius Bagi Stabilitas dan Perdamaian di Kawasan Timur Tengah

Prabowo Tegaskan Dukung Kedaulatan Qatar Setelah Serangan Israel, Suara Dunia Harus Kian Lantang

Prabowo Temui Emir Qatar Sheikh Tamim Setelah Israel Serang Markas Hamas

DPR Kecam Serangan Israel ke Qatar, Sebut Bisa Memicu Konflik di Timur Tengah

Hubungan Donald Trump-Benjamin Netanyahu Makin Renggang Usai Presiden AS Sebut Serangan Israel ke Doha 'Tindakan Ceroboh'
