Menkes Siapkan Alat Tes PCR Teknologi Baru, Deteksi Omicron 4 sampai 6 Jam

Andika PratamaAndika Pratama - Senin, 27 Desember 2021
Menkes Siapkan Alat Tes PCR Teknologi Baru, Deteksi Omicron 4 sampai 6 Jam

Menkes RI Budi Gunadi Sadikin saat menyampaikan konterangan pers perkembangan COVID-19 yang diikuti melalui Zoom di Jakarta, Kamis (16/12). ANTARA/Andi Firdaus

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mendatangkan alat tes polymerase chain reaction (PCR) baru. Alat baru tersebut diklaim mampu mengidentifikasi COVID-19 varian Omicron lebih cepat.

Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, langkah ini sebagai upaya pengetesan, pemantauan, dan pencegahan penyebaran COVID-19 agar terus berjalan.

Baca Juga

Satu Orang Lolos Karantina Omicron, Pemerintah Lakukan Evaluasi

Ia menilai alat tersebut dapat mendeteksi varian Omicron dengan lebih baik. Sehingga, langkah pencegahan dapat berjalan lebih optimal.

"Kami akan menyebarkan teknologi baru untuk tes PCR yang bisa melihat marker-nya Omicron. Kami sudah sebarkan di seluruh pintu-pintu masuk luar negeri utama," ujarnya.

Menurutnya, alat tersebut dapat mengidentifikasi varian Omciron dalam rentang waktu 4—6 jam karena berbasis tes PCR. Sementara itu, tes berbasis genome sequiencing membutuhkan waktu 3—5 hari untuk menunjukkan hasilnya.

Meskipun begitu, menurut Budi, pemerintah akan tetap menambah mesin genome sequencing agar kecepatan tes di seluruh daerah bisa sama cepat. Sehingga kualitas penanganan pandemi lebih merata.

Alat tersebut kemudian akan disebarkan ke seluruh pulau besar di Indonesia. Ia juga akan mendatangkan 15 mesin genome sequencing yang baru.

Baca Juga

Kasus Omicron Terus Bertambah, Anies Minta Pintu Kedatangan Luar Negeri Dijaga Ketat

Budi juga menargetkan di awal tahun depan segera datang, dan akan kami sebarkan ke seluruh pulau Indonesia, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua.

"Agar tes genome sequencing ini menjadi lebih cepat dan jaringannya menjadi lebih kuat, tidak hanya di Jawa," ujar Budi.

Pemerintah melaporkan adanya temuan 27 kasus baru varian Omicron di Indonesia. Dengan 26 di antaranya merupakan kasus impor dan satu merupakan tenaga kesehatan di Wisma Atlet.

Totalnya temuan varian Omicron di Indonesia yang tercatat sejauh ini menjadi 46 kasus.

"98 persen kasus omicron adalah karena orang-orang kita pulang dari luar negeri," ujar Budi. (Knu)

Baca Juga

Perawatan Rumah Sakit Tidak Dibutuhkan dalam 70 Persen Kasus Omicron

#COVID-19 #Kasus Covid #Kasus COVID-19 #Test Covid 19 #Kemenkes
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
RS Akhirnya Beroperasi setelah Banjir, DPR Ingatkan Optimalkan Layanan
Kementerian Kesehatan diminta memastikan seluruh aspek layanan benar-benar siap dan optimal.
Dwi Astarini - Selasa, 16 Desember 2025
RS Akhirnya Beroperasi setelah Banjir, DPR Ingatkan Optimalkan Layanan
Indonesia
Etomidate Resmi Masuk Narkotika Golongan II, Penyalahgunaan Bisa Dijerat UU Narkotika
Pemerintah menetapkan etomidate sebagai narkotika golongan II melalui Permenkes 15/2025. Penyalahgunaan dapat dijerat UU Narkotika dan memperoleh rehabilitasi.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 11 Desember 2025
Etomidate Resmi Masuk Narkotika Golongan II, Penyalahgunaan Bisa Dijerat UU Narkotika
Indonesia
Ibu Hamil Meninggal Setelah Ditolak Berbagai RS di Papua, Ini Respon Prabowo dan Menkes
Apabila ditemukan indikasi pelanggaran, akan dikenakan sanksi tegas bagi rumah sakit yang diduga menolak pasien.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 25 November 2025
Ibu Hamil Meninggal Setelah Ditolak Berbagai RS di Papua, Ini Respon Prabowo dan Menkes
Indonesia
Pemerintah Siapkan 150 Program Pendidikan Dokter Spesialis Buat Dikirim ke Seluruh Berbagai Daerah
Pendidikan dokter spesialis kepada putra daerah dimaksudkan agar mereka dapat berbakti di kampung halamannya, termasuk ke daerah-daerah tertinggal, terdepan dan terluar di Indonesia.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 25 November 2025
Pemerintah Siapkan 150 Program Pendidikan Dokter Spesialis Buat Dikirim ke Seluruh Berbagai Daerah
Indonesia
Ingin Orang Kaya Pakai Asuransi Swasta Bukan BPJS, Wamenkes: Menkes Terpeleset
Dante menjelaskan mengenai sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) yang nantinya akan dibagi menjadi dua.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 18 November 2025
Ingin Orang Kaya Pakai Asuransi Swasta Bukan BPJS, Wamenkes:  Menkes Terpeleset
Indonesia
Perubahan Rujukan BPJS Kesehatan Bisa Bikin RS Tipe A Alami Penumpukan Pasien
Layanan primer sebagai penyaring rujukan tetap penting.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 16 November 2025
Perubahan Rujukan BPJS Kesehatan Bisa Bikin RS Tipe A Alami Penumpukan Pasien
Indonesia
49.152 Warga Jakarta Mengidap TBC, Ini Yang Dilakukan Gubernur Pramono
Hingga saat ini, telah terbentuk 563 Kampung Siaga TBC berbasis RW di seluruh wilayah Provinsi DKI Jakarta.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 13 November 2025
49.152 Warga Jakarta Mengidap TBC, Ini Yang Dilakukan Gubernur Pramono
Indonesia
Kaltim Raih Penghargaan Penurunan Stunting Terbaik di Rakornas 2025, Gibran: Kuncinya Sinergi Pusat dan Daerah
Wapres Gibran Rakabuming Raka membuka Rakornas Stunting 2025 dan menegaskan pentingnya sinergi pusat-daerah untuk mencapai target 14,2% pada 2029. Kaltim raih penghargaan terbaik.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 12 November 2025
Kaltim Raih Penghargaan Penurunan Stunting Terbaik di Rakornas 2025, Gibran: Kuncinya Sinergi Pusat dan Daerah
Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Indonesia
2 Juta Anak Alami Gangguan Kesehatan Mental, Kemenkes Buka Layanan healing 119.id Cegah Potensi Bunuh Diri
Kemenkes membuka layanan healing 119.id bagi warga yang mengalami stres, depresi atau memiliki keinginan bunuh diri.
Wisnu Cipto - Kamis, 30 Oktober 2025
2 Juta Anak Alami Gangguan Kesehatan Mental, Kemenkes Buka Layanan healing 119.id Cegah Potensi Bunuh Diri
Bagikan