Menkes Pastikan Pemerintah Mati-matian Pertahankan Landainya Kasus COVID-19


Dokumentasi Warga mengambil sampel untuk tes PCR di Palangka Raya, beberapa waktu lalu. (ANTARA/Rendhik Andika)
MerahPutih.com - Menjelang akhir tahun 2021, kasus harian dan kasus kematian pasien akibat terpapar COVID-19 masih bertambah.
Berdasarkan data dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 hingga Senin (1/11), pukul 12.00 WIB menunjukkan, ada penambahan 403 kasus baru dalam 24 jam terakhir.
Penambahan tersebut menyebabkan total kasus COVID-19 di Indonesia saat ini mencapai 4.244.761, terhitung sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.
Baca Juga:
Vaksinasi COVID-19 di Kabupaten Tangerang Lompati Target
Data yang sama menunjukkan bahwa ada penambahan kasus sembuh. Dalam sehari, jumlahnya bertambah 784.
Dengan demikian, jumlah kasus sembuh di Indonesia hingga saat ini mencapai 4.089.419.
Akan tetapi, jumlah kasus kematian setelah terpapar COVID-19 juga terus bertambah. Pada periode 31 Oktober-1 November 2021, ada 18 kasus kematian.
Sehingga, kasus kematian kini mencapai 143.423.
Selain itu, pemerintah juga mencatat bahwa kini terdapat 4.003 orang yang berstatus suspek.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan pemerintah akan mati-matian mempertahankan landainya kasus COVID-19 saat ini.
Terlebih, tahun 2022 sejumlah event bertaraf internasional akan dilangsungkan di tanah air.
"Kami juga akan mati-matian mempertahankan ini karena banyak event internasional besar tahun depan di Bali," tutur Menkes dalam konferensi pers virtual, Senin (1/11).
Untuk itu, implementasi protokol kesehatan harus dipastikan sebaik-baiknya agar tidak terjadi lonjakan lagi.
"Bapak Presiden minggu lalu memang memberikan arahan untuk memastikan periode Nataru di tahun ini dan awal tahun depan tidak terjadi lonjakan kasus," terang mantan dirut Bank Mandiri ini.
Baca Juga:
Akhir Tahun, Kemenkes Targetkan 60 Persen Vaksinasi COVID-19
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, angka nasional penularan COVID-19 terjadi penurunan.
Meski demikian, ada sekitar 131 kabupaten dan kota yang mengalami tren naik.
"Namun di samping itu ada beberapa kabupaten kota juga mengalami penurunan," ungkap Muhajir dalam kesempatan yang sama. (Knu)
Baca Juga:
Menkes Budi Sebut Kasus COVID-19 di Ranah Sekolah Relatif Sedikit
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif

Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
