Akhir Tahun, Kemenkes Targetkan 60 Persen Vaksinasi COVID-19


Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin saat konferensi Pers PPKM secara virtual, Senin (1/11). (Foto: MP/Youtube)
MerahPutih.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) optimistis Indonesia dapat melampaui target vaksinasi COVID-19 di atas angka 50 persen pada tahun 2021.
Kini pemerintah terus menggencarkan program vaksinasi tersebut agar target terealisasi.
"Perhitungan kami Indonesia bisa mencapai 60 persen yang mendapat dosis lengkap di akhir tahun," ucap Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin saat konferensi Pers PPKM secara virtual, Senin (1/11).
Baca Juga:
Vaksin Sinovac Kini Bisa Digunakan untuk Anak Usia 6 - 11 Tahun
Jika vaksinasi Indonesia mencapai 60 persen, artinya angka tersebut bisa melampaui target yang diberikan organisasi kesehatan dunia atau WHO sebesar 40 persen.
Sejauh ini, Indonesia sudah 194 juta dosis vaksin COVID-19 disuntikkan ke 208 juta masyarakat yang jadi target vaksinasi.
Rinciannya, dosis pertama sudah mencapai 119 juta dosis atau 57 persen dan dosis kedua baru 73,8 juta suntikan atau 35 persen dari target.

Budi menyakini, hingga akhir tahun ini bisa mencapai 300 juta vaksin COVID-19 yang disuntikkan ke masyarakat.
Bila ini tercapai, maka sekitar 300 juta dosis COVID-19 digunakan dengan target dosis pertama sudah diberikan ke 168 juta orang atau 80,9 persen. Lalu, dosis kedua semoga berhasil mencapai 123 juta orang atau 59 persen.
Baca Juga:
Pasokan Vaksin COVID-19 Jadi Kendala Percepatan Vaksinasi di Jawa Barat
Menkes Budi yang juga berlatar belakang pengusaha ini mengaku, sampai saat ini Indonesia telah mendapatkan 250 juta dosis dari berbagai jenis vaksin vaksin COVID-19.
Dari 250 juta vaksin, 241 di antaranya sudah didistribusikan ke provinsi serta kabupaten dan kota. Dan masih ada sekitar 47 juta dosis stok yang ada di provinsi, kabupaten, kota.
"Itu relatif cukup untuk cadangan suntikan satu bulan ke depan," pungkasnya. (Asp)
Baca Juga:
Presiden Jokowi Serukan Vaksinasi Merata di Penjuru Dunia
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
![[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat](https://img.merahputih.com/media/a1/94/ca/a194ca9b40f4787086da8d3b6dbeaf1d_182x135.jpg)
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul
![[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul](https://img.merahputih.com/media/cb/96/e7/cb96e76dd80770d33a8ae51142c6957d_182x135.jpg)
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
