Kesehatan Mental

Mengumpat Jadi Tanda Kecerdasan dan Ketahanan Mental

annehsannehs - Selasa, 02 Februari 2021
Mengumpat Jadi Tanda Kecerdasan dan Ketahanan Mental

Fakta tentang mengumpat. (Foto: Unsplash/etiennegirardet)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SUKA mengumpat alias berkata kasar sering dianggap sebagai perilaku yang kurang sopan. Suka bersumpah-serapah pun sering dikaitkan sebagai tanda dari kecerdasan dan pendidikan yang rendah karena mereka seolah-olah hanya mengandalkan kata kasar saja alih-alih menggunakan kosakata yang kaya.

Dilansir CNN, kenyataan yang terjadi malah sebaliknya. Suka bersumpah serapah bisa jadi merupakan tanda superioritas verbal. Penelitian juga menunjukan bahwa kebiasaan berkata kasar bisa memberikan beberapa keuntungan lainnya.

Baca juga:

Waspada Gaslighting, Taktik manipulatif untuk Memutarbalikkan Fakta

"Keuntungan dari suka mengumpat sangatlah banyak," ungkap profesor emeritus psikologi di Massachusetts College of Liberal Arts, Timothy Jay, kepada CNN. Menurut sang profesor yang telah mempelajari kegiatan mengumpat selama lebih dari 40 tahun, kesimpulan tersebut disebabkan oleh berbagai penelitian pada otak dan emosi di bidang anatomi otak yang telah berkembang secara pesat selama dua dekade terakhir.

1. Tanda kecerdasan

Apakah kamu suka mengumpat?  (Foto- workplaceinsight)
Orang berpendidikan lebih pandai mengumpat? (Foto: Pexels/Skitterphoto)

Dilansir dari Science Direct, sebuah penelitian yang dilakukan pada 2015 menunjukkan bahwa orang-orang berpendidikan lebih pandai mengeluarkan kata-kata umpatan yang kreatif daripada mereka yang kurang fasih berbicara.

Menurut Jay, bahasa berkorelasi dengan kecerdasan sehingga orang yang pandai dalam berbahasa biasanya juga pandai dalam menghasilkan kosakata makian yang beragam.

Mengumpat juga berkaitan dengan intelegensi sosial. "Biasanya, mereka memiliki strategi untuk menempatkan waktu dan tempat yang tepat untuk bisa mengumpat," ungkap Jay. Baginya, itu merupakan kemampuan kognitif sosial yang bisa membuat kehidupan sosial seseorang lebih baik.

2. Tanda kejujuran

Mengumpat bisa meningkatkan kemampuan kognitif sosial.  (Foto- Pixabay/StockSnap)
Mengumpat bisa meningkatkan kemampuan kognitif sosial. (Foto: Pixabay/StockSnap)

Ilmu pengetahuan juga telah menemukan kaitan positif antara mengumpat dengan kejujuran. Tiga penelitian pada 2017 menyimpulkan bahwa orang-orang yang suka mengumpat lebih jarang berbohong. Orang yang suka mengumpat juga biasanya memiliki tingkat integritas yang lebih tinggi.

"Ketika seseorang mengekspresikan emosinya secara jujur dengan kata-kata yang lebih kuat, biasanya kata-kata yang keluar lebih jujur," ungkap Jay.

Meski begitu, bukan berarti mereka yang suka mengumpat memiliki kemungkinan lebih kecil untuk terlibat dalam perilaku yang tidak bermoral atau tidak etis.

Baca juga:

Masih Bisa Langsing, 3 Langkah Sukses Diet untuk Usia 40 Tahun ke Atas

3. Lebih tahan banting

Orang yang suka mengumpat memiliki toleransi kesakitan yang lebih tinggi.  (Foto- Unsplash/Jonathan Borba)
Orang yang suka mengumpat memiliki toleransi kesakitan yang lebih tinggi. (Foto: Unsplash/Jonathan Borba)

Penelitian menunjukkan bahwa mengumpat bisa meningkatkan toleransi kesakitan. Dilansir dari CNN, orang-orang yang bersepeda sambil mengumpat memiliki kekuatan dan tenaga yang lebih banyak daripada mereka yang menggunakan gaya bahasa yang netral.

Mereka yang suka mengumpat juga memiliki genggaman tangan yang lebih kuat ketika bersalaman.

Sebuah penelitian yang dilaporkan pada National Library of Medicine juga menunjukkan bahwa ketika meletakkan tangan di air es, mereka yang suka mengumpat merasakan rasa sakit yang lebih sedikit dan mampu bertahan lebih lama daripada mereka yang tidak suka mengumpat.

"Pesan utamanya adalah mengumpat bisa membantumu mengatasi rasa sakit," ungkap psikolog Richard Stephens dalam wawancaranya dengan CNN. Memaki bisa memproduksi respon stres yang memulai refleks pertahanan tubuh. Adrenalin akan meningkatkan detak jantung dan pernapasan sehingga mempersiapkan otot untuk beraktivitas.

Disisi lain, Stephens menjelaskan bahwa ada reaksi fisiologis lainnya yang membuat tubuh menjadi lebih tahan terhadap rasa sakit.

Sobat Merahputih, sudahkah kamu mengumpat hari ini? (SHN)

Baca juga:

3 Tanda Pacar Sedang Gaslighting Kamu

#Kesehatan Mental #Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

annehs

Berita Terkait

Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Fun
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
Merawat diri tidak lagi sekadar urusan penampilan fisik, tetapi juga menjadi sarana penting untuk menjaga kesehatan mental dan keseimbangan emosional.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Bagikan