Menghadapi Anggota Keluarga yang Terkena Kanker


Pendamping penyintas kanker harus mampu mengelola emosinya dengan baik. (Foto: (Foto: freepik/freepik))
TAK mudah kala mengetahui bahwa ada anggota keluarga yang terkena kanker. Apalagi dia adalah orang yang paling disayangi entah ibu, ayah, istri/suami, anak atau siapapun itu dalam lingkar terdekat kamu. Menurut laman Denvax, bukan mustahil seseorang akan menjadi stres dan pilu pada anggota keluarganya yang terkena kanker.
Para pakar menyarankan bila kamu ingin berdekatan dengan anggota keluarga itu, maka kamu harus mempersiapkan diri dengan baik. Tak hanya itu kamu harus tahu cara berkomunikasi dengannya dan luwes menghadapinya.
Baca Juga:

Mendengarkan adalah salah satu cara untuk menghadapi anggota keluarga kamu itu. Kamu tak boleh menghakimi dirinya atau terlalu memberikan semangat berlebihan. Sederhana saja, kamu hanya perlu duduk di sampingnya dan dengarkan semua pembicaraan tentang dirinya.
Jangan sekali-kali memberikan nasihat atau saran bila tidak diminta. Memang sangat wajar bila orang yang kita kasihi terkena kanker, pasti berusaha memberikan saran-saran terbaik baginya. Misalnya membicarakan diagnosisnya, opsi-opsi treatment atau klinik-klinik kanker yang terbaik di kota kamu. Namun kamu tidak dibatasi untuk meriset informasi mengenai kankernya. Sebaiknya kamu tidak mengatakan ‘kamu harus coba ini’, atau ‘ini baik buat kamu’. Yang dapat kamu lakukan adalah hadir sebaik-baiknya untuk dia dan biarkan dia memutuskan untuk mencari tahu lebih banyak mengenai sakitnya.
Cari tahu tentang kanker yang dia alami melalui lembaga-lembaga atau organisasi-organisasi yang hadir untuk kanker. Biasanya organisasi ini memiliki berbagai informasi yang lengkap, treatment, efek samping dan bentuk-bentuk kepeduliaan lainnya. Dengan demikian kamu dan dia akan lebih paham dan mengerti kanker yang dihadapi.
Selalu mendukung keputusan treatment yang dia ambil. Pahami bahwa ini adalah tubuhnya bukan tubuh kamu atau orang lain. Dia yang lebih mengerti pada tubuhnya dan dia yang merasakan akibat kankernya.
Baca Juga:
Masalah Finansial jadi Faktor Utama Terhambatnya Tatalaksana Kanker

Bila memutuskan menjadi pendampingnya, jangan pernah ada kata letih. Kamu harus selalu ada untuk dia dan mengurusi segala kebutuhannya. Misalnya membuat jadwal pertemuan dengan dokter, mengantarnya ke rumah sakit atau klinik, dan selalu ada untuk membuatnya nyaman secara emosional.
Kehadiran kamu sangat penting baginya, jadi jangan pernah absen dan selalu terhubung dengannya. Tindakan medis yang harus diambilnya biasanya membutuhkan waktu yang panjang. Selalu menghubunginya pada waktu-waktu tertentu meskipun dia tak menghubungi kamu. Ini sangat berarti bagi dirinya.
Meskipun dia terkena kanker, namun kamu harus membuat semuanya normal seperti sebelum dia terdiagnosis kanker. Jangan buat dia seolah-olah ‘lumpuh’ dan harus selalu dibantu. Buatlah dia menjalankan hari-harinya seperti biasa saja. Kemudian jangan paksa dia untuk membahas kankernya.
Selalu memenuhi segala kebutuhannya meskipun treatmentnya sudah berakhir. Selalu ada untuk dia meskipun pengobatannya sudah selesai. Bisa jadi dia tidak membutuhkan pertolongan kamu namun hadir secara emosional sangat mendukungnya. (psr)
Baca Juga:
Anak Penyintas Kanker Perlu Pendampingan dan Perawatan Khusus
Bagikan
Berita Terkait
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
