Menghadapi Anggota Keluarga yang Terkena Kanker

P Suryo RP Suryo R - Senin, 14 Maret 2022
Menghadapi Anggota Keluarga yang Terkena Kanker

Pendamping penyintas kanker harus mampu mengelola emosinya dengan baik. (Foto: (Foto: freepik/freepik))

Ukuran:
14
Audio:

TAK mudah kala mengetahui bahwa ada anggota keluarga yang terkena kanker. Apalagi dia adalah orang yang paling disayangi entah ibu, ayah, istri/suami, anak atau siapapun itu dalam lingkar terdekat kamu. Menurut laman Denvax, bukan mustahil seseorang akan menjadi stres dan pilu pada anggota keluarganya yang terkena kanker.

Para pakar menyarankan bila kamu ingin berdekatan dengan anggota keluarga itu, maka kamu harus mempersiapkan diri dengan baik. Tak hanya itu kamu harus tahu cara berkomunikasi dengannya dan luwes menghadapinya.

Baca Juga:

Penyintas Kanker Butuh Dukungan Psikososial

sakit
Pendamping penyintas kanker harus mengerti dan memahaminya. (Foto: Pexels/Lucas Pezeta)

Mendengarkan adalah salah satu cara untuk menghadapi anggota keluarga kamu itu. Kamu tak boleh menghakimi dirinya atau terlalu memberikan semangat berlebihan. Sederhana saja, kamu hanya perlu duduk di sampingnya dan dengarkan semua pembicaraan tentang dirinya.

Jangan sekali-kali memberikan nasihat atau saran bila tidak diminta. Memang sangat wajar bila orang yang kita kasihi terkena kanker, pasti berusaha memberikan saran-saran terbaik baginya. Misalnya membicarakan diagnosisnya, opsi-opsi treatment atau klinik-klinik kanker yang terbaik di kota kamu. Namun kamu tidak dibatasi untuk meriset informasi mengenai kankernya. Sebaiknya kamu tidak mengatakan ‘kamu harus coba ini’, atau ‘ini baik buat kamu’. Yang dapat kamu lakukan adalah hadir sebaik-baiknya untuk dia dan biarkan dia memutuskan untuk mencari tahu lebih banyak mengenai sakitnya.

Cari tahu tentang kanker yang dia alami melalui lembaga-lembaga atau organisasi-organisasi yang hadir untuk kanker. Biasanya organisasi ini memiliki berbagai informasi yang lengkap, treatment, efek samping dan bentuk-bentuk kepeduliaan lainnya. Dengan demikian kamu dan dia akan lebih paham dan mengerti kanker yang dihadapi.

Selalu mendukung keputusan treatment yang dia ambil. Pahami bahwa ini adalah tubuhnya bukan tubuh kamu atau orang lain. Dia yang lebih mengerti pada tubuhnya dan dia yang merasakan akibat kankernya.

Baca Juga:

Masalah Finansial jadi Faktor Utama Terhambatnya Tatalaksana Kanker

sakit
Jangan memberikan nasihat atau saran bila tidak diminta. (Foto: Unsplash/Angiola Harry)

Bila memutuskan menjadi pendampingnya, jangan pernah ada kata letih. Kamu harus selalu ada untuk dia dan mengurusi segala kebutuhannya. Misalnya membuat jadwal pertemuan dengan dokter, mengantarnya ke rumah sakit atau klinik, dan selalu ada untuk membuatnya nyaman secara emosional.

Kehadiran kamu sangat penting baginya, jadi jangan pernah absen dan selalu terhubung dengannya. Tindakan medis yang harus diambilnya biasanya membutuhkan waktu yang panjang. Selalu menghubunginya pada waktu-waktu tertentu meskipun dia tak menghubungi kamu. Ini sangat berarti bagi dirinya.

Meskipun dia terkena kanker, namun kamu harus membuat semuanya normal seperti sebelum dia terdiagnosis kanker. Jangan buat dia seolah-olah ‘lumpuh’ dan harus selalu dibantu. Buatlah dia menjalankan hari-harinya seperti biasa saja. Kemudian jangan paksa dia untuk membahas kankernya.

Selalu memenuhi segala kebutuhannya meskipun treatmentnya sudah berakhir. Selalu ada untuk dia meskipun pengobatannya sudah selesai. Bisa jadi dia tidak membutuhkan pertolongan kamu namun hadir secara emosional sangat mendukungnya. (psr)

Baca Juga:

Anak Penyintas Kanker Perlu Pendampingan dan Perawatan Khusus

#Kesehatan #Kesehatan Mental #Kanker
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Lainnya
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Vertigo merupakan istilah medis yang digunakan untuk menyebut sensasi seolah-olah lingkungan di sekitar penderita terus berputar dan biasanya disertai rasa pusing.
Frengky Aruan - Kamis, 21 Agustus 2025
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Bagikan