Mengenal Polopalo, Alat Musik Tradisional Asal Gorontalo

Soffi AmiraSoffi Amira - Rabu, 30 Oktober 2024
Mengenal Polopalo, Alat Musik Tradisional Asal Gorontalo

Mengenal Polopalo, alat musik tradisional asal Gorontalo. (Foto: Dok/Budaya Indonesia)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Gorontalo memiliki berbagai kebudayaan, salah satunya adalah instrumen tradisional bernama Polopalo, sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di Pulau Sulawesi.

Alat musik ini telah ada sejak lama dan menjadi bagian integral dari budaya masyarakat Gorontalo. Polopalo sering digunakan dalam berbagai acara adat, termasuk upacara pernikahan, pesta panen, dan perayaan hari besar.

Dikutip dari berbagai sumber, sejarah Polopalo berkaitan erat dengan kebudayaan masyarakat Gorontalo yang kaya akan tradisi lisan dan seni pertunjukan.

Polopalo dipercaya berasal dari kebiasaan masyarakat dalam merayakan keberhasilan dalam pertanian, dan seiring waktu, ia berkembang menjadi alat musik yang digunakan dalam berbagai konteks sosial.

Baca juga:

3 Objek Wisata Pantai yang Bisa Dikunjungi saat Berada di Gorontalo

Lalu, Polopalo terbuat dari bahan-bahan alami dan memiliki bentuk menyerupai tongkat atau pipa yang dapat dipukul. Alat ini biasanya dimainkan dalam kelompok, di mana beberapa orang akan memainkan polopalo dengan memukulnya menggunakan stik kayu.

Suara yang dihasilkan polopalo memiliki nada yang bergetar dan ritmis, menciptakan suasana yang meriah dalam setiap pertunjukan.

Permainan polopalo biasanya dilakukan dalam bentuk ansambel, diiringi dengan tarian tradisional Gorontalo, menambah kekayaan pengalaman budaya saat pertunjukan berlangsung.

Baca juga:

Keseruan Permainan Bola Tepa Tonggo Khas Gorontalo

Bahan yang Digunakan untuk Membuat Polopalo

Polopalo terbuat dari bahan alami, yang umumnya terdiri dari:

- Bambu: Bambu adalah bahan utama dalam pembuatan polopalo. Bambu dipilih karena memiliki resonansi suara yang baik dan ringan, sehingga mudah untuk dipukul. Pemilihan jenis bambu yang tepat sangat penting untuk menghasilkan suara yang berkualitas.

Kayu: Bagian dari polopalo yang dipukul biasanya terbuat dari kayu keras, yang memberikan kekuatan dan daya tahan. Kayu ini sering kali dipilih dari pohon-pohon lokal yang memiliki karakteristik suara yang unik.

- Pengikat: Untuk menyatukan bagian-bagian polopalo, sering digunakan tali dari serat alami, seperti serat kelapa. Tali ini tidak hanya berfungsi untuk mengikat tetapi juga menambah nilai estetika alat musik.

- Finishing: Polopalo sering dihias dengan ukiran atau cat alami yang mencerminkan seni budaya Gorontalo. Hiasan ini tidak hanya memberikan keindahan, tetapi juga menjadi simbol identitas budaya. (far)

#Gorontalo #Alat Musik Tradisional #Tradisi #Budaya
Bagikan
Ditulis Oleh

Febrian Adi

part-time music enthusiast. full-time human.

Berita Terkait

ShowBiz
Menenun Cerita Lintas Budaya: Kolaborasi Artistik Raja Rani dan Linying
The Breeze: Swim Swim Capsule Collection
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 12 November 2025
Menenun Cerita Lintas Budaya: Kolaborasi Artistik Raja Rani dan Linying
Indonesia
Gempa M 6,2 Guncang Gorontalo Pagi ini, Tidak Berpotensi Tsunami
Gempa magnitudo 6,2 mengguncang Gorontalo, Rabu (5/11) pagi. Gempa tersebut tidak berpotensi terjadinya tsunami.
Soffi Amira - Rabu, 05 November 2025
Gempa M 6,2 Guncang Gorontalo Pagi ini, Tidak Berpotensi Tsunami
Fun
IdeaFest 2025 Angkat Tema '(Cult)ivate the Culture', Ajak Kreator Indonesia Menghidupkan Budaya Lewat Inovasi
IdeaFest 2025 kembali digelar di JICC Senayan, Jakarta. Mengusung tema “(Cult)ivate the Culture”, festival kreatif ini hadir dengan 120 sesi dan 500 pembicara inspiratif.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 31 Oktober 2025
IdeaFest 2025 Angkat Tema '(Cult)ivate the Culture', Ajak Kreator Indonesia Menghidupkan Budaya Lewat Inovasi
Tradisi
Tahok dan Bubur Samin Solo Jadi Warisan Budaya tak Benda
Sebanyak 14 warisan budaya Solo berbagai kategori berbeda dari makanan hingga olahraga tradisional ditetapkan WBTb.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Tahok dan Bubur Samin Solo Jadi Warisan Budaya tak Benda
Indonesia
Jungkir Balik Nasib Wahyudin Moridu setelah Dipecat, Gagal Rampok Duit Negara Malah Jualan Es Batu
Wahyudin mengaku pasrah dengan keputusan partai dan lembaga legislatif.
Dwi Astarini - Selasa, 23 September 2025
Jungkir Balik Nasib Wahyudin Moridu setelah Dipecat, Gagal Rampok Duit Negara Malah Jualan Es Batu
Indonesia
KPK Bakal Panggil Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin Moridu Buntut LHKPN yang Tak Sesuai
KPK akan melakukan klarifikasi untuk memastikan kewajaran isi laporan tersebut.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 22 September 2025
KPK Bakal Panggil Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin Moridu Buntut LHKPN yang Tak Sesuai
Indonesia
PDIP Pecat Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin Moridu Imbas Viral Video 'Rampok Uang Negara'
PDIP tidak akan menoleransi perbuatan Wahyudin yang melukai hati rakyat.
Wisnu Cipto - Sabtu, 20 September 2025
PDIP Pecat Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin Moridu Imbas Viral Video 'Rampok Uang Negara'
Tradisi
15 Tahun Batik Wistara Konsisten Berdayakan Disabilitas Lewat Batik Khas Surabaya
Batik Wistara menawarkan enam motif khas Surabaya.
Wisnu Cipto - Rabu, 17 September 2025
15 Tahun Batik Wistara Konsisten Berdayakan Disabilitas Lewat Batik Khas Surabaya
Indonesia
Pramono Sebut Jakarta Harus Punya Lembaga Adat Betawi, Jadi Identitas Kuat sebagai Kota Global
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung mengatakan, bahwa Jakarta harus punya lembaga adat Betawi. Hal itu bisa menjadi identitas kuat sebagai kota global.
Soffi Amira - Jumat, 22 Agustus 2025
Pramono Sebut Jakarta Harus Punya Lembaga Adat Betawi, Jadi Identitas Kuat sebagai Kota Global
Tradisi
Tradisi Yaa Qowiyyu Klaten, Ribuan Warga Berebut Gunungan Apem
Tradisi sebaran apem Yaa Qowiyyu merupakan peninggalan leluhur yang perlu dilestarikan.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 09 Agustus 2025
Tradisi Yaa Qowiyyu Klaten, Ribuan Warga Berebut Gunungan Apem
Bagikan