Mengenal Lebih Dekat Suku Dani dari Papua
Suku Dani saat ini masih menjaga adat istiadat turun temurun. ANTARA FOTO/Lucky R
MerahPutih Budaya - Suku Dani adalah suku yang menghuni wilayah Lembah Baliem, Papua, sejak ratusan tahun lalu. Suku ini mayoritas berkerja sebagai petani yang menggunakan alat tradisional seperti kapak batu atau pisau dari tulang binatang.
Sebagian besar masyarakat Suku Dani menganut agama Kristen setelah adanya misionaris Eropa pada tahun 1935 dari pemerintahan Belanda. Seperti banyak diketahui, Suku Dani masih menggunakan "koteka" sebagai penutup alat kelamin pria yang terbuat dari kunden atau labi kuning dan para wanita menggunakan pakaian "wah" yang berasal dari rumput atau serat.
Suku Dani tinggal di rumah tradisional bernama "honai-honai". Hutan-hutan di mana mereka tinggal sangat kaya dengan flora dan faunanya.

Sejumlah pria suku Dani dari Lembah Baliem mempertunjukkan tarian tradisional di Kampung Araboda, Distrik Asologaima, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Selasa (18/8). ANTARA FOTO/Lucky R
Masyarakat Dani juga memiliki banyak upacara ritual seperti Tarian Perang. Duku Dani biasanya berperang karena ladang, babi, dan wanita. Mereka menggunakan tombak, panah, dan kapak untuk berperang. Namun peperangan Suku Dani dikemas lewat tarian.
Wanita pada Suku Dani juga memiliki ritual yang cukup ekstrem, yakni potong jari. Bagi wanita Dani yang sudah menjadi istri, ritual potong jari harus dilakukan jika ada salah satu anggota keluarganya yang meninggal sebagai bentuk belasungkawa.
BACA JUGA:
Komunitas Hong Ajak Anak-Anak Gemari Permainan Tradisional
Masih Ada Fans Buto Cakil Diantara Demam Ant Man
Bagikan
Adinda Nurrizki
Berita Terkait
Polres Mamberamo Raya Papua Diserang Massa: Aparat Terluka, Mobil dan Bangunan Rusak
Penggerebekan KKB Dugwi Kogoya Berawal dari Temuan Ponsel di Lokasi Keributan
Menhut Raja Juli Minta Maaf Pembakaran Barang Bukti Mahkota Cenderawasih Dapat Reaksi Dari Warga Papua
Menhut Raja Juli Kirim Eselon 1 ke Papua Redam Ketegangan Insiden Mahkota Cenderawasih
Ketua Adat La Pago Minta Rakyat Papua Jangan Terprovokasi Insiden Pemusnahan Mahkota Cenderawasih
Kemenhut Minta Maaf Lukai Hati Rakyat Papua, Akui Salah Bakar Mahkota Cenderawasih
Rute Gerilya Undius Kogoya Bos KKB Intan Jaya Sebelum Meninggal di Wandai
Kecam Kekerasan dalam Demo di Jayapura, DPR: Ungkap Aktor Intelektual
DPR Kecam Pembakaran Sekolah oleh KKB di Papua, Minta Pemerintah Harus Ambil Langkah Tegas
Pesawat Smart Air Tergelincir di Lapangan Terbang Tiom, Papua, tak Ada Korban Jiwa