Mengenal Kaitan Stres dan Rambut Rontok


Stres bsia dialami oleh siapapun. (Foto: pexels/kat smith)
RAMBUT rontok terjadi karena banyak faktor, salah satunya stres. Ketika kamu banyak pikiran, dampaknya bisa berpengaruh terhadap kelebatan rambut kamu.
Mengalami kerontokan rambut sebenarnya hal wajar. Menurut Academy of American Dermatology (AAD), rata-rata orang kehilangan sekitar 50 hingga 100 helai rambut setiap harinya. Ya, menemukan helai rambut kamu di tutup saluran pembuangan air dan sisir ialah hal biasa.
Baca Juga:
Mengenal Hair-Pulling Disorder, Gangguan Psikologis saat Alami Stres
Namun, apabila kamu menemukan gumpalan rambut yang lebih besar di sarung bantal kamu, boleh jadi tandanya kamu sedang stres. Kondisi ini disebut dengan telogen effluvium (rambut rontok mendadak). Kondisi ini umum terjadi karena stres.

Namun, biasanya butuh waktu yang lama untuk seseorang menyadari bahwa dirinya mengalami telogen effluvium. Salah satu contoh telogen Effluvium yaitu seorang ibu yang baru dapat melihat peningkatan kerontokan dua bulan setelah peristiwa fisiologi seperti melahirkan.
Stres dapat mengejutkan tubuh dan memengaruhi banyak sekali proses internal. Hal tersebut bisa menyebabkan rambut berada di fase anagerm (fase tumbuh) dan tiba-tiba memicu ke tahap telogen (istirahat dan tidak aktif). Kemudian, ada jenis kerontokan lain yang perlu kamu ketahui, yaitu Alopecia Areata, yaitu jenis kerontokan rambut yang sering dikaitkan dengan stres. Namun, jenis kerontokan rambut ini tidak ada kaitan langsung seperti telogen effluvium.
Baca Juga:
Bagi beberapa orang, stres bisa memicu alopecia areata yang sebenarnya merupakan gangguan sistem kekebalan. Saat kondisi ini terjadi, sistem kekebalan tubuh kamu akan menyerang folikel rambut sebagai benda asing. Hal tersebut bisa menyebabkan peradangan pada folikel rambut.

Untuk membantu pertumbuhan pada rambut, konsumsi suplemen dengan biotin. Tidak hanya itu, kamu juga perlu menggunakan produk yang mengandung ekstrak palmetto yang dikenal bisa membantu kesehatan rambut. Namun, apabila masalah kerontokan kamu tidak kunjung usai, ada baiknya untuk mengunjungi dokter kulit khusus pada gangguan rambut.
Kemudian ada beberapa cara untuk mencegah stres seperti yoga, meditasi, menggunakan aromaterapi lavender, mengonsumsi teh chamomile sebelum tidur, dan melakukan perawatan diri. Semua hal tersebut bisa membantu kamu dalam memperlambat gelombang stres pada otak kamu. (yos)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
