Mengenal Holiday Blues, Kondisi Stres saat Hari Libur Datang


Beberapa orang justru stres ketika hari libur datang. (Foto: Unsplash/Lucia Macedo)
KEBANYAKAN orang merasa senang dan antusias ketika hari libur sudah dekat, sebab mereka bisa quality time dan berhenti sejenak dari aktivitas. Namun, beberapa orang justru merasa stres atau sedih ketika hari libur datang, dan kondisi ini disebut sebagai holiday blues.
Mengutip laman Alodokter, holiday blues umumnya dipicu oleh tekanan untuk menjadi lebih ceria dan bahagia selama liburan. Padahal, hal tersebut sulit atau bahkan tidak mungkin untuk dilakukan.
Holiday blues juga sering terjadi pada mereka yang kehilangan anggota keluarga atau orang tercinta. Saat liburan, mereka tidak bisa lagi melakukan aktivitas yang biasa dilakukan bersama orang tersebut.
Baca juga:
Mengenal Hair-Pulling Disorder, Gangguan Psikologis saat Alami Stres

Selain itu, holiday blues juga bisa dirasakan oleh orang-orang yang tidak mudik atau liburan karena beragam faktor seperti takut akan pertanyaan keluarga, memiliki masalah keuangan, menghadapi kondisi pandemi, dan tidak mendapatkan jatah libur dari kantor.
Ada pun gejala-gejala yang dialami oleh holiday blues, seperti kehilangan minat terhadap hal-hal yang menyenangkan, depresi, kehilangan nafsu makan, berat badan turun, pola tidur berubah, dan mudah tersinggung.
Jika beberapa ciri tersebut masih diraskan setelah waktu liburan berlalu, sebaiknya segera konsultasikan dengan psikolog atau psikiater. Hal ini karena ciri-ciri holiday blues bisa mirip dengan gangguan kesehatan lain, seperti hipotirodisme.
Untuk menghadapi kondisi holiday blues, coba deh kamu mengatur pertemuan dengan keluarga atau teman agar tidak merasa sendirian. Buatlah janji temu di rumah kerabat atau kafe untuk berbagi cerita. Kegiatan ini dipercaya dapat meredakan stres dan depresi, mengatasi kesepian, serta meningkatkan mood.
Baca juga:
Jauh Persamaan Antara Stres, Depresi, dan Gangguan Kecemasan

Beberapa orang mungkin mengatasi rasa depresi dengan mengonsumsi minuman beralkohol. Terlalu banyak minum minuman beralkohol justru akan memengaruhi mood, sehingga perasaan negatif akan terus muncul.
Batasi minuman beralkohol maksimal satu sampai dua gelas per hari. Lebih baik lagi jika kamu tidak menyediakan minuman beralkohol di rumah dan memilih minuman lain yang lebih sehat, seperti jus buah.
Liburan juga sering kali dijadikan ajang reuni dengan teman sekolah atau kuliah. Sebagian orang bahkan merasa tidak nyaman dan tidak mau datang ke acara reuni karena dijadikan ajang untuk pamer.
Kamu bebas memilih dengan siapa dan di mana kamu akan menghabiskan waktu. Jadi, jangan dengarkan pendapat orang yang menilaimu salah saat memutuskan untuk tidak datangn ke acara reuni.
Yang terakhir adalah terapkan kebiasaan yang sehat karena akan berpengaruh ke mental. Coba mulai rutin berolahraga, mengonsumsi makanan bergizi seimbang, dan tidur yang cukup guna mencegah atau mengatasi holiday blues. (and)
Baca juga:
4 Tips Menjaga Kesehatan Pikiran saat Aktivitas Mulai 'Burn Out'
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres

Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya

Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui

Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental

Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan

Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja

Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja

Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja

Pelan Tapi Pasti Hempas Insecure, Ini 5 Cara Mudah Tingkatkan Kepercayaan Diri
