Mengapa Warga Dunia Merayakan Hari Handuk?


Seorang penggemar Douglas Adams merayakan hari handuk. (Foto: Instagram @ boundhobbies)
TEPAT hari ini, tiap tanggal 25 Mei, para penggemar karya Douglas Adams merayakan Hari Handuk (Towel Day). Mereka akan berkumpul di mengenang lelaki 11 Maret 1952, di Cambridge, Inggris, tersebut dengan membawa handuk.
Baca Juga:
Mengapa handuk?
Douglas Adams merupakan seorang penulis The Hitchhiker's Guide to the Galaxy. Karyanya, Hitchhiker's, dimulai di radio lalu berkembang menjadi buku sebanyak lima seri. Buku tersebut laris manis di pasaran terjual hingga 15 juta kopi.

Hitchhiker's semakin terkenal sebab diangkat sebagai tayangan bersambung di televisi, film, permainan di komputer, dan komik.
Selain The Hitchhiker's Guide to the Galaxy, Douglas Adams menulis tiga cerita untuk film seri televisi Doctor Who, dan bekerja sebagai penyunting naskah.
Baca Juga:
Ia juga menulis novel, antara lain bertajuk Dirk Gently, Liff, dan Last Chance to See. Selain itu, Adams juga menciptakan dan mengarahkan permainan komputer Starship Titanic dikembangkan perusahaan The Digital Village, selain juga dikenal sebagai aktivis lingkungan hidup, pencinta mobil, penggiat kamera, dan komputer Macintosh.
Pada usia 49 tahun, tepatnya 11 Mei 2011, Adam meninggal dunia di California karena serangan jantung.

Dua minggu sepeninggal Adams, dikutip Standard, para penggemarnya berkumpul membawa handuk sebagai penghormatan. Handuk dianggap para penggemar mewakili Hitchhiker's sebagai, "hal paling berguna bisa dibawa penumpang antarbintang".
Handuk tidak hanya praktis. “Kamu dapat membungkusnya untuk kehangatan saat melintasi bulan-bulan dingin Jaglan Beta,” misalnya–tetapi juga memiliki “nilai psikologis luar biasa”, kutip para penggemar pada Hitchhiker's.
Kebiasaan para penggemar kemudian lestari selama bertahun-tahun. Mereka biasa merayakan Hari Handuk dengan membagikan foto diri dengan handuk di akun sosial medianya dengan tanda pagar #TowelDay.
Penggemar juga dapat membagikan kutipan favorit mereka di media sosial, atau menghabiskan waktu membaca ulang novel Douglas Adam atau menonton ulang film adaptasi karyanya. (*)
Baca Juga:
Memanfaatkan Kemajuan Teknologi untuk Melestarikan Bahasa Melalui Karya Sastra
Bagikan
Yudi Anugrah Nugroho
Berita Terkait
Cegah Modus Love Scamming, Kenali Ciri-cirinya

Karya Sastra Klasik Indonesia Mulai Diterjemahkan ke Bahasa Asing, Fadli: Ini A Little Too Late

'Bunga Besi' Tida Wilson Hadirkan Panggung Puisi, Musik Eksperimental, dan Pameran Visual

Peluncuran Bunga Besi: Perayaan Sastra Visual dan Kolaborasi Lintas Disiplin

Kamu Clingy ke Pasangan? Bisa Jadi Itu Tanda Insecure dan Takut Ditinggalkan

Chairil Anwar, Sapardi Djoko Damono, dan Denny JA Sama-Sama Berpengaruh di Mata AI

Jangan Coba-Coba FWB, Risiko Negatif Membayangi

Si Doi Sungguh Cinta atau Sekadar Breadcrumbing? Ketahui Makna dan Tanda-tandanya

Tips Pertemanan Langgeng, Perlu Adanya 'Ekuitas Persahabatan'

Pasangan Posesif Bikin Hubungan Jadi Toksik, Begini 5 Cara Menghadapinya
