Bagaimana Generasi Milenial Memandang Sastra?

P Suryo RP Suryo R - Rabu, 18 Mei 2022
Bagaimana Generasi Milenial Memandang Sastra?

Kreativitas generasi milenial yang banyak mengembangkan karya sastra melalui teknologi. (Foto: freepik/tirachardz)

Ukuran:
14
Audio:

WAKTU terus bergulir, perkembangan dan perubahan zaman senantiasa berjalan beriringan. Ada beberapa hal yang harus dipertahankan, namun ada pula yang ikut berubah. Begitu pula sebuah karya, apa pun jenisnya akan selalu disesuaikan dengan zaman. Lalu bagaimana dengan sebuah karya sastra?

Sastra yang merupakan ungkapan ekspresi seseorang berupa karya tulisan atau lisan, berdasarkan pemikiran, pendapat, pengalaman, hingga ke perasaan baik dalam bentuk imajinatif, kenyataan dalam kemasan estetis melalui bahasa. Seiring berkembangnya zaman, semakin banyak pula anak muda yang kemudian beralih dari sastra media cetak ke bentuk yang lainnya sesuai zaman.

Baca Juga:

Sastra Siber Jadi Tonggak Baru Dunia Sastra Indonesia?

sastra
Milenial beralih menikmati karya sastra bukan dari buku yang terasa sangat membosankan. (Foto: freepik/freepik)

Seiring dengan perkembangan teknologi, seolah memutar balikkan arah pandang para generasi milenial untuk kembali ke sastra. Media sosial menjadi salah satu anak dunia maya yang kini telah menjadi tren yang berdampak begitu kuat terhadap perkembangan pola pikir manusia. Sejak usia dini para generasi milenial sudah mulai mahir dalam menggunakan internet sebagai kebutuhan mendasar.

Popularitas sastra di era milenial ini semakin meningkat. Hal ini disebabkan kreativitas generasi milenial yang semakin banyak mengembangkan karya sastra melalui teknologi sebagai sarana untuk mengembangkan popularitas sastra. Misalnya, sepenggal puisi yang banyak diunggah di berbagai akun Instagram, mereka tidak lagi perlu memperhatikan bagaimana bahasa yang digunakan, asalkan sesuai dengan perasaan si pembaca maka puisi tersebut akan begitu cepat melejit popularitasnya.

Wadah-wadah pendigitalisasian sastra pun banyak bermunculan. Yang sering digunakan saat ini berupa aplikasi Wattpad, PlukMe, Cabaca, dan Webtoon. Aplikasi-aplikasi ini bisa menjadi wadah untuk menyalurkan bakat menulis para generasi milenial. Bahkan, beberapa platform di berbagai media sosial terbuka untuk siapa saja membuat akun dan menulis untuk diri mereka sendiri.

Para generasi milenial seakan termanjakan dengan teknologi yang telah diciptakan saat ini. Walaupun begitu, menurut Sastrawan dan Guru Besar Universitas Negeri Surabaya Budi Darma mengatakan, anggapan banyak anak muda tidak suka membaca itu tidak sepenuhnya betul. Dia mengatakan “Anak-anak muda ini sekarang berdiri di atas dua kaki. Yang pertama mereka sangat pandai dalam mengoperasionalkan gawai. Yang kedua mereka juga suka membaca buku, meskipun buku yang dibaca masih sesuai dengan umurnya, atau sesuai dengan selera masing-masing.“

Baca Juga:

Mengenal Karya-karya Sastra Populer di Indonesia

sastra
Generasi milenial seharusnya dapat memahami manfaat positif dari karya sastra yang sudah ada pada media sosial. (Foto: freepik/tirachardz)

Pada era milenial ini para generasi muda sejak usia dini harus sudah dibiasakan dalam membaca atau membuat karya-karya sederhana yang dapat melatih mereka dalam menulis karya sastra. Dengan perkembangan teknologi saat ini, para generasi milenial seharusnya sudah dapat memahami manfaat positif dari karya sastra yang sudah ada pada media sosial.

Untuk mendorong minat generasi milenial dalam membaca dan menulis karya sastra memerlukan perhatian dari orang tua dan sekolah. Dengan mengenali suatu karya sastra, mereka dapat mengembangkan bakat mereka. Oleh karena itu, pihak sekolah dan orang tua harus bekerja sama dalam meningkatkan membaca dan menulis karya sastra sejak usia dini sampai dewasa.

Biarkan para generasi milenial ini belajar mulai dari hal paling sederhana tentang sastra yaitu keindahan. Maka dengan seiring berjalannya waktu mereka akan lebih sadar betapa misteriusnya sastra itu dan akan menelisik lebih dalam mengenai sastra. (DGS)

Baca Juga:

Menkominfo Imbau Kreator Konten Pegang Nilai dan Norma yang Berlaku di Indonesia

#Lipsus Mei Sastra
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Bagikan