Mengapa Perempuan Rentan Depresi?

Yudi Anugrah NugrohoYudi Anugrah Nugroho - Minggu, 10 Oktober 2021
Mengapa Perempuan Rentan Depresi?

Ada beberapa faktor memengaruhi perempuan rentan depresi. (Foto: Unsplash-Anthony Tran)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

DEPRESI sebenarnya bisa terjadi pada siapa saja. Namun, perempuan dikatakan lebih mudah depresi daripada pria. Brett Silverstein & Arthur D. Lynch pada Gender Differences in Depression: The Role Played by Paternal Attitudes of Male Superiority and Maternal Modeling of Gender-Related Limitations, mengungkapkan perbedaan simtomatologi depresi telah banyak beroleh perhatian dan fakta menujukan prevalensi depresi klinis dan subklinis lebih tinggi terjadi di antara perempuan. Salah satu faktor diyakini berperan besar adalah perubahan hormonal.

Baca juga:

Pria, Jaga Mentalmu Sehat, jangan Terjebak Toxic Masculinity

Lebih lanjut, berdasarkan Whitney Waharton pada jurnal Neurobiological Underpinnings of the Estrogen-Mood Relationship, perempuan berada pada risiko lebih tinggi daripada pria untuk mengalami gangguan mood dan depresi. Risiko ini dikaitkan dengan fluktuasi kadar estrogen terjadi selama siklus reproduksi, terutama saat transisi menopause. Peran sosial juga berpengaruh pada perempuan, seperti menjadi ibu rumah tangga atau perempuan yang mengejar karier justru menghadapi diskriminasi dan ketidaksetaraan pekerjaan.

Lalu, apa saja faktor lain membuat perempuan rentan mengalami depresi?

Mengutip laman Alodokter, depresi pada perempuan bisa menimbulkan beragam keluhan dan gejala, mulai dari sedih, kehilangan semangat melakukan kegiatan, hingga munculnya keinginan bunuh diri. Beratnya keluhan akan bergantung pada tingkat depresi.

depresi
Banyak tuntutan yang harus dilakukan. (Foto: Unsplash-Anh Nguyen)

Ada tiga penyebab tingginya angka depresi pada perempuan, mulai dari faktor biologis, psikologis, hingga sosial budaya. Pada perempuan perubahan kadar hormon, seperti estrogen dan progesteron, bisa memengaruhi bagian sistem saraf berhubungan dengan suasana hati. Hal ini berkaitan juga dengan meningkatnya risiko gangguan kesehatan mental, termasuk depresi.

Perubahan kadar hormon perempuan terjadi saat menstruasi, hamil, keguguran, melahirkan, dan menopause.

Baca juga:

Mengapa Pria Lebih Sulit Menangis Dibanding Perempuan?

Alasan psikologis, perempuan mengalami ragam fase kehidupan dapat memengaruhi kondisi psikisnya, mulai dari pendidikan, karier, menikah, memiliki anak, proses membesarkan anak, hingga krisis paruh baya.

Selain itu, perempuan punya cara unik ketika menghadapi masalah, antara lain dengan lebih banyak mempertimbangkan dan memikirkan berbagai hal dan kemungkinan, serta lebih melibatkan perasaan saat berada di suatu hubungan.

depresi
Jangan dianggap enteng karena bisa menimbulkan gangguan kesehatan. (Foto: Unsplash-Yuris Alhumaydy)

Beragam tahap kehidupan serta cara merespons suatu keadaan turut memengaruhi kesehatan mental dan membuat perempuan lebih mungkin mengalami depresi.

Tradisi di masyarakat pun sering menilai perempuan harus memiliki sikap lembut, bisa mengasuh, dan harus peka, lanjut Alodokter, sehingga penilaian tersebut rentan menjadikan perempuan mendefinisikan dirinya melalui pendapat orang lain. Hal ini tentu akan memengaruhi kesehatan mentalnya. Jadi, tidak heran bila perempuan lebih mudah mengalami stres.

Baca juga:

Toxic Masculinity, ketika Laki-Laki Dituntut Selalu Gagah

Tuntutan perempuan harus bisa berperan ganda juga turut memberi pengaruh. Misalnya, perempuan sebaiknya ikut bekerja, entah itu untuk mencukupi kebutuhan keluarga atau karena takut direndahkan jika hanya menjadi ibu rumah tangga. Namun, di sisi lain, perempuan tetap dituntut bertanggung jawab untuk urusan rumah tangga.

Sejumlah alasan di atas menjelaskan mengapa perempuan lebih mudah mengalami depresi. Kondisi ini tidak boleh diangggap enteng karena bisa menimbulkan gangguan kesehatan. (And)

Baca juga:

Mengapa Kita Sering Menolak Mengalami Suatu Perasaan?

#World Mental Health Day #Gangguan Mental #Kesehatan Mental #Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.

Berita Terkait

Olahraga
Raphael Varane Ngaku Alami Depresi saat Masih di Real Madrid, Paling Parah setelah Piala Dunia 2018!
Raphael Varane mengaku dirinya mengalami depresi saat masih membela Real Madrid. Ia menceritakan itu saat wawancara bersama Le Monde.
Soffi Amira - Rabu, 03 Desember 2025
Raphael Varane Ngaku Alami Depresi saat Masih di Real Madrid, Paling Parah setelah Piala Dunia 2018!
Indonesia
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Pemkot segera mulai menyiapkan kebutuhan tenaga medis, mulai dari dokter hingga perawat.
Dwi Astarini - Senin, 24 November 2025
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Indonesia
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
emerintah memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan penghapusan tunggakan iuran sehingga mereka bisa kembali aktif menikmati layanan kesehatan.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Berita Foto
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Direktur Utama PT Prodia Widyahusada memotong tumpeng bersama Komisaris Utama PT Prodia Widyahusada, Andi Widjaja saat peresmian PCMC di Jakarta.
Didik Setiawan - Sabtu, 15 November 2025
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Indonesia
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Kemenkes menargetkan hingga akhir tahun ini bisa mengobati 900 ribu orang yang terkena Tb.
Dwi Astarini - Kamis, 13 November 2025
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Berita Foto
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
President Director Asuransi Astra, Maximiliaan Agatisianus memberikan pemaparan dalam peluncuran Express Discharge di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 12 November 2025
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Bagikan