Mengapa Harus Nunda Punya Momongan?

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Rabu, 05 Januari 2022
Mengapa Harus Nunda Punya Momongan?

Ada yang ingin beradaptasi sebelum memiliki anak. (Foto: Unsplash/Travis Grossen)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

ADRIANSYAH dan Andarini bersepakat mengikuti program Keluarga Berencana (KB). Padahal, usia pernikahan mereka belum genap setahun. Pasangan muda tersebut memutuskan menunda punya anak melalui skema menggunakan alat kontrasepsi dan senggama terputus.

"Ya, bukannya enggak mau punya anak, tapi masih matengin plan dulu. Kan kalau sudah siap semuanya kan enak," kata lelaki biasa disapa Adri kepada merahputih.com.

Adri nan sehari-hari berkutat di dunia kreatif sebagai desain grafis di salah satu perusahaan advertising tersebut tak menampik alasan menunda punya momongan demi mematangkan segala rencana, termasuk soal finansial. Ia mengaku masih ingin bersama istrinya kembali mengisi penuh tabungannya setelah terkuras untuk biaya resepsi pernikahan.

Baca Juga:

Alasan Warga +62 Menunda Belanja Barang Incaran

Di samping itu, Rini sapaan akrab Andarini memilih menunda kehamilan lantaran baru beroleh tantangan baru di tempat kerja. Rini ingin beradaptasi dengan pekerjaannya agar lebih fokus. "Jadi biar enggak ke pecah fokusnya gitu. Kan perlu siap mental juga ketika hamil dan punya anak nantinya. Dan, biaya melahirkan itu sekarang enggak murah meski ada BPJS tetap saja butuh dana lebih buat hal-hal lain," kata Rini.

Perkara finansial ternyata acap jadi problema serius di dalam pernikahan, apalagi bila telah beroleh momongan. Hasil Jakpat Survey Report tentang Apa Resolusimu di Tahun 2022, mencatat sebanyak 40 persen milenial +62 berumur antara 30-44 memiliki resolusi melunasi hutang pada 2022.

Menunda momongan sampai memiliki keadaan finansial memadai. (Foto: Unsplash/Omar Lopez)

Rizki Marman Saputra, perencana keuangan dan Manajer di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, mengatakan memang sedang terjadi perubahan terhadap pasangan muda terhadap literasi keuangan. Mereka, seturut Rizki, selangkah lebih jauh dalam merencanakan keuangan apalagi menyangkut ketahanan keuangan pada anak kelak.

"Sudah mulai banyak Milenial khusus Gen Z beralih ke joint income antara suami dan istri. Jadi, enggak lagi semata-mata segala kebutuhan harus disokong suami sepenuhnya", kata perencana keuangan pemegang sertifikasi Certified Financial Planner (CFP), Qualified Wealth Planner (QWP), Associate Estate Planning Practitioner (AEPP), dan Certified Personal Finance (CPF).

Baca Juga:

+62 Bicara Yang Tertunda

Pasangan muda, lanjutnya, bisa saja menaruh dana untuk persiapan lahiran di deposito bila memang berencana dalam satu atau dua tahun kelak punya momongan. "Tapi tergantung profil risikonya. Bisa saja bila sudah matang secara finansial apalagi masih di atas tiga tahun baru ingin punya anak, dana tersebut bisa diinvestasikan," kata Rizki.

Rizki Marman Saputra, perencana keuangan dan Manajer di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (Foto: Istimewa)

Setiap pasangan tentunya memiliki strategi untuk tetap membuat rumah tangganya harmonis, termasuk menunda punya anak. Beberapa pasangan muda memutuskan menunda punya momongan karena ingin menikmati momen berdua secara berkualitas. Mungkin saja memang nikah dengan jalan pacaran singkat, maka setelah sah sebagai suami-istri masih ingin berdua.

Ada pula saat memilih untuk fokus pada karier. Bukan berarti mereka tidak peduli dengan kehadiran anak tetapi justru ingin lebih mementingkan kematangan dari segala hal termasuk finansial. Terlebih saat ini biaya kebutuhan hidup juga semakin tinggi.

Beberapa pasangan menunda punya anak karena ingin memiliki tempat tinggal milik sendiri. Tak sedikit pasangan muda menumpang tinggal di rumah mertua kemudian justru timbul terjadi permasalahan berkait ketidakcocokan kebiasaan. Tak heran beberapa pasangan ingin mandiri, paling tidak agar tak lagi merepotkan orang tua.

Alasan selanjutnya kesiapan mental. Tak sedikit orang tua muda memiliki ketakutan cukup tinggi entah untuk dirinya sendiri, pasangan, orang di sekitarnya terhadap anaknya kelak. Banyak dari mereka menunda memiliki anak karena takut merasa tidak bisa menjadi orang tua sempurna.

Hal tersebut muncul karena ada pemahaman mendidik seorang anak bukanlah hal mudah. Memiliki anak tentunya akan membuat seseorang mengalami perubahan dan tidak semua orang siap akan hal itu. Jadi, tak heran kemudian para orang tua muda menunda punya anak demi menyiapkan kematangan mentalnya dalam mengurus anak. (pid)

Baca Juga:

Alasan Warga +62 Menunda Check Out Barang Impian di Marketplace

#Januari +62 Bicara Yang Tertunda #Parenting
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Fun
Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat
Periode libur long weekend di Agustus ini jadi saat yang tepat untuk mengunjungi kolam renang.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 17 Agustus 2025
Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat
Indonesia
Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak
Perlu diiringi dengan edukasi yang mencakup tiga elemen kunci yakni anak, orangtua, dan tenaga pendidik.
Dwi Astarini - Jumat, 08 Agustus 2025
Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak
Lifestyle
Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain
Orangtua juga perlu tahu bahwa ada sisi positif dari gim daring ini.
Dwi Astarini - Jumat, 08 Agustus 2025
 Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain
Lifestyle
Susu Soya, Jawaban Tepat untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa
Ini merupakan pilihan yang bijak dan menyehatkan bagi anak-anak yang tidak bisa menoleransi susu sapi.
Dwi Astarini - Jumat, 04 Juli 2025
Susu Soya, Jawaban Tepat untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa
Lifestyle
Dokter Bocorkan Cara Ajaib Bikin Anak Berprestasi Hanya dengan Musik
Paparan musik, terutama musik klasik, terbukti memiliki dampak positif pada perkembangan kognitif anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 25 Juni 2025
Dokter Bocorkan Cara Ajaib Bikin Anak Berprestasi Hanya dengan Musik
Lifestyle
Bahaya Gawai Mengintai Si Kecil, Dokter Peringatkan Dampak Buruknya pada Kebiasaan Makan dan Tumbuh Kembang!
Nimaz lebih mengutamakan kebiasaan makan bersama di meja makan
Angga Yudha Pratama - Selasa, 03 Juni 2025
Bahaya Gawai Mengintai Si Kecil, Dokter Peringatkan Dampak Buruknya pada Kebiasaan Makan dan Tumbuh Kembang!
Fun
Wujudkan Kebersamaan dan Keakraban, LEGO Kampanyekan 'Main Bareng Bangun Silaturahmi' Ajak Seluruh Keluarga Kumpul di Ramadan
LEGO Group ingin mendekatkan keluarga melalui permainan kreatif dengan LEGO bricks guna menciptakan momen kebersamaan yang berharga selama bulan Ramadan.
Dwi Astarini - Minggu, 16 Maret 2025
Wujudkan Kebersamaan dan Keakraban, LEGO Kampanyekan 'Main Bareng Bangun Silaturahmi' Ajak Seluruh Keluarga Kumpul di Ramadan
Fun
Parents, Lakukan 6 Hal ini untuk Mengajarkan Anak Berpuasa
Dengan cara yang tepat, berpuasa Ramadan tidak jadi hal yang menyulitkan dan beban buat anak.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 01 Maret 2025
Parents, Lakukan 6 Hal ini untuk Mengajarkan Anak Berpuasa
Dunia
Konglomerat Besar Korsel Dorong Karyawan untuk Memiliki Anak, Janjikan Banyak Insentif hingga Bonus Tunai
Semua itu demi membantu orangtua yang bekerja merawat anak-anak mereka tanpa kesulitan.
Dwi Astarini - Rabu, 26 Februari 2025
 Konglomerat Besar Korsel Dorong Karyawan untuk Memiliki Anak, Janjikan Banyak Insentif hingga Bonus Tunai
Fun
Biar Anak Terhindar dari Flexing, Ini 5 Cara Ajarkan Nilai Hidup Sederhana
Mengajarkan nilai kesederhanaan membuat anak terhindar dari flexing.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 25 Februari 2025
Biar Anak Terhindar dari Flexing, Ini 5 Cara Ajarkan Nilai Hidup Sederhana
Bagikan