Mendagri Sebut Kop Des Merah Putih Solusi Serap Hasil Pertanian Lokal dan Jaga Ketahanan Pangan Desa

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. (Foto: MerahPutih.com/Didik)
Merahputih.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menjelaskan bahwa Koperasi Desa (Kop Des) Merah Putih yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto bertujuan untuk menyerap hasil produksi pertanian lokal dan menyimpan stok sebagai upaya menjaga ketahanan pangan di tingkat desa.
Mendagri menjelaskan bahwa koperasi akan berperan sebagai 'offtaker', yaitu pembeli hasil produksi pangan petani, yang kemudian akan dijual dengan harga terjangkau tanpa melalui perantara atau tengkulak yang berpotensi menaikkan margin harga secara signifikan.
"Apa tugas koperasi ini? Salah satunya adalah membeli. Ada 'cool storage' untuk menyimpan. Ada gudang, gerai-gerai, apotek, dan lain-lain. Jadi, ini adalah sistem 'one-stop solution'," kata Mendagri Tito dalam keterangan pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (7/3).
Baca juga:
UU Minerba Direvisi, 20 Koperasi Ajukan Izin Kelola Tambang Migas
Ia menjelaskan bahwa saat ini harga sejumlah bahan pangan seperti beras, telur ayam, daging ayam, dan daging sapi cukup stabil di tingkat konsumen karena produksi yang mencukupi kebutuhan.
Sebagai contoh, stok beras cadangan pemerintah yang dikelola Bulog saat ini mencapai lebih dari satu juta ton, melebihi rata-rata stok sebesar 300 ribu-400 ribu ton.
Namun, Tito menekankan bahwa harga yang terjangkau ini tidak boleh turun terlalu rendah karena dapat menyebabkan inflasi dan kesulitan bagi petani serta nelayan dalam menutupi biaya produksi.
"Sekarang, bagaimana menjaga agar stok ini terserap dengan harga wajar? Jangan harganya jatuh. Salah satu caranya adalah dengan membentuk koperasi di setiap desa, Koperasi Merah Putih," katanya.
Baca juga:
Menilik KPBS Pangalengan Koperasi Peternak Sapi Perah yang Kian Modern
Tito menambahkan bahwa koperasi perlu dibentuk di semua desa agar harga pangan yang dijual kepada konsumen sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) pemerintah, sementara petani atau produsen juga mendapatkan keuntungan karena hasil pertanian diserap dengan harga yang wajar saat pasokan melimpah.
Pembentukan Kop Des Merah Putih diperkirakan membutuhkan anggaran hingga Rp5 miliar per desa, sehingga memerlukan dukungan modal awal dari Himpunan Bank Negara (Himbara).
Kop Des Merah Putih rencananya akan dibangun di 70 ribu hingga 80 ribu desa di seluruh Indonesia. Sebagai langkah awal, saat ini terdapat 64 ribu gabungan kelompok tani (gapoktan) yang siap bertransformasi menjadi koperasi.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Menkop Pengganti Budi Arie Punya Kekayaan Rp 52 Miliar, Harta Tidak Bergeraknya Sampai ke Bali

Rp 16 Triliun APBN Digelontorkan ke Bank, Koperasi Merah Putih Sudah Bisa Ajukan Pinjaman

Mendagri Larang Kepala Daerah yang Wilayahnya Terjadi Demo Pergi Ke Luar Negeri

AHY Ungkap Rahasia di Balik Program Koperasi Prabowo! Jutaan Warga Bisa Langsung Kaya Mendadak

Menilik Koperasi Pemulung Berdaya Daur Ulang 120 Ton Sampah Botol Plastik Jadi Bernilai Ekonomis

Rp 457,5 Triliun Sisa Anggaran Lebih Negara Bakal Dijadikan Modal Koperasi Merah Putih

Menteri Tito Sebut BUMD Rugi Karena Banyak Titipan, Pramono Sebut Tunjuk Tim Sukses Jadi Komisaris Tidak Masalah

Ingat Ya! Utang Piutang Koperasi Masuk Ranah Perdata, Debt Collector Auto Minggir

Obat Diproduksi TNI Bakal Dijual di Koperasi Merah Putih

Gerindra Jamin Koperasi Merah Putih akan Jadi Kunci Utama Desa Bakal Sejahtera
